Warga Berharap LRT Jakarta Terintegrasi dengan Moda Kereta Lain
Trase LRT Jakarta Velodrome-Manggarai akan dibangun pada pertengahan 2023 hingga akhir 2024.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pengguna LRT Jakarta mengharapkan integrasi kereta ringan ini dengan moda transportasi kereta yang lain, seperti KRL dan MRT. PT Jakarta Propertindo atau Jakpro sebagai pengembang menargetkan pembangunan fase 1B Velodrome-Manggarai rampung pada akhir 2024. Dengan demikian, LRT Jakarta setidaknya segera terhubung dengan KRL.
Pantauan di stasiun LRT Jakarta, baik di Pegangsaan Dua maupun Velodrome, Sabtu (11/2/2023), relatif sepi. Hanya beberapa orang yang turun di setiap trase LRT yang memiliki enam stasiun penghentian ini.
Penumpang LRT Jakarta dari Stasiun Velodrome, Anas (22), menilai, penumpang masih relatif sepi karena trase LRT Jakarta cukup jauh dari pusat kegiatan warga, baik itu stasiun antarkota maupun kantor-kantor pusat pemerintahan. Apalagi LRT belum terintegrasi dengan moda kereta yang lain.
”Sayangnya, LRT Jakarta tidak terhubung dengan moda kereta dalam kota, seperti MRT atau KRL,” kata warga Kelurahan Kemayoran, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, ini.
Walakin, ia mengapresiasi layanan LRT terkait ketepatan jadwal dan kebersihannya. Kebersihan terjaga karena setiap selesai perjalanan dari Velodrome-Pegangsaan Dua atau sebaliknya, petugas meminta waktu dua menit kepada penumpang untuk membersihkan kereta.
Penumpang lainnya, Asih (37), warga Duren Sawit, Pondok Bambu, Jakarta Timur, mengatakan hal yang serupa. LRT Jakarta ini sudah terintegrasi dengan halte Transjakarta dan minitrans Jaklingko, tetapi memang belum terhubung dengan moda kereta lain.
”Ya, harapannya bisa terhubung dengan KRL atau MRT supaya dekat kalau mau transit ke tujuan yang lain,” ucapnya.
Asih yang datang bersama suami dan anaknya ini mencoba dua pembayaran saat menaiki LRT, yaitu dengan kartu uang elektronik dan aplikasi. Namun, ia mengeluhkan masih menemui kesulitan ketika membayar melalui aplikasi.
"Mungkin karena tidak pernah pakai jadi kesulitan. Tadi tahapannya juga cukup ribet, seperti harus mengisi uang di aplikasi dari rekening,” katanya.
Pembangunan fase 1B
Fase 1 Kelapa Gading-Velodrome ini telah beroperasi sejak 2019. Head of Corporate Secretary Division PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengatakan, trase fase 1 ini panjangnya 5,8 kilometer. Setiap hari LRT Jakarta fase 1 mampu menampung 2.000 hingga 2.500 penumpang.
”Kita memiliki delapan trainset yang masing-masing memiliki dua kereta dengan kapasitas 135 penumpang per kereta. Setiap hari kita mengoperasikan empat trainset secara bergantian, empat lainnya standby,” ujar Sheila.
Adapaun Vice President Corporate Secretary Jakarta Propertindo Syachrial Syarif menyebutkan, rute fase 1B yang menghubungkan Velodrome-Manggarai akan segera dibangun. Pembangunan tahap awalnya direncanakan pada pertengahan 2023 dan ditargetkan selesai akhir tahun 2024.
”Rute Velodrome-Manggarai panjangnya 6,4 kilometer dengan lima stasiun. Target membawa 180.162 penumpang atau minimal 80.000-100.000 penumpang per hari,” kata Syachrial.
Jakpro mendapatkan dana penyertaan modal daerah dari APBD DKI Jakarta sebesar Rp 916 miliar untuk pekerjaan awal. Adapun total anggaran yang diperlukan untuk penyelesaian trase sepanjang 6,4 kilometer ini Rp 5,5 triliun (Kompas.id, 23/1/2023).