Perempuan Muda Diduga Diperkosa di Tepi Tol Jakarta-Tangerang
Lokasi korban diduga diperkosa bukan tempat di mana bus sering menurunkan penumpang serta jauh dari keramaian. Tempat bus sering menaikkan atau menurunkan penumpang ada di Km 26 dan Km 27 Tol Jakarta-Tangerang.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seorang perempuan muda ditemukan dalam kondisi tak berdaya oleh aparat kepolisian di Kilometer 25 Tol Jakarta-Tangerang, Kamis (9/2/2023) dini hari. Korban diduga dianiaya dan diperkosa saat turun dari bus.
Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jakarta-Tangerang Komisaris Suwito mengatakan, pada Kamis dini hari, sejumlah anggota kepolisian menggelar patroli di Tol Jakarta-Tangerang. Saat tiba di Km 25, ada seorang perempuan berusia sekitar 20 tahun muncul dari tepi tol yang dipenuhi semak belukar.
”Dia minta bantuan. Katanya, saat turun dari bus, ada yang menariknya ke semak dan melakukan perbuatan tak senonoh,” kata Suwito, Jumat (10/2/2023), saat dihubungi dari Jakarta.
Polisi tak mendapat informasi detail mengenai identitas hingga awal keberangkatan korban. Namun, bus yang ditumpangi korban merupakan bus dengan tujuan perjalanan akhir Cirebon, Jawa Barat.
Lokasi korban diduga diperkosa, kata Suwito, juga bukan tempat turun penumpang serta jauh dari keramaian. Tempat sejumlah bus sering menaikkan atau menurunkan penumpang biasanya ada di Km 26 dan Km 27 Tol Jakarta-Tangerang.
”Kondisi fisik korban tidak memungkinkan saat kami temukan. Jadi, kami bawa ke rumah sakit. Kasusnya ditangani Polres Tangerang Selatan,” kata Suwito.
Kasus dugaan kekerasan seksual juga terjadi di salah satu sekolah dasar di Duren Sawit, Jakarta Timur. Dinas Pendidikan DKI Jakarta menonaktifkan seorang guru agama yang diduga mencabuli siswanya.
”Nanti kalau terbukti akan diberikan sanksi tegas. Semuanya akan kami proses dan ini masih dalam proses,” kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana, Jumat pagi, di Jakarta.
Dugaan pencabulan di salah satu sekolah dasar di Duren Sawit itu juga telah dilaporkan ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur pada Kamis (9/2/2023). Laporan ke kepolisian saat itu dihadiri oleh tiga guru kelas 1 SD, empat murid kelas, dan orangtua dari empat murid tersebut.