Polisi Selidiki Pemuda Bersenjata Tajam Serang Warga di Tangerang
Kasus kejahatan jalanan oleh remaja kembali terjadi di Kota Tangerang. Masalah serupa beberapa kali terungkap di wilayah Polda Metro Jaya di awal tahun ini.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
TANGKAPAN LAYAR INSTAGRAM @FAKTA.TANGERANG
Cuplikan video amatir dalam kejadian penyerangan warga oleh remaja bersenjata tajam di daerah Cipadu, Tangerang, Banten, Minggu (5/2/2023) dini hari.
TANGERANG, KOMPAS — Segerombolan pemuda menyerang warga di kawasan Cipadu, Kota Tangerang, Banten, Minggu (5/2/2023) dini hari. Kasus Ini masih ditangani oleh Kepolisian Resor Kota Tangerang. Kejahatan jalanan yang belakangan kembali muncul di wilayah Jabodetabek juga menjadi perhatian kepolisian Polda Metro Jaya.
Kepala Kepoisian Resor Tangerang Kota Komisaris Besar Zain Dwi Nugroho, dihubungi pada Kamis (9/2/2023) di Jakarta, mengatakan, polisi masih menyelidiki kejadian itu. ”Kejadian Minggu dini hari tanggal 5 Februari 2023. Saat ini, sedang kami identifikasi (pelakunya),” kata Zain.
Zain pun mengakui keaslian video dari kejadian itu yang viral di media sosial. Video berdurasi sekitar 15 detik, antara lain, dipublikasikan akun media sosial Instagram @fakta.tangerang. Postingan video itu menjelaskan, gerombolan pemuda itu menyerang warga di Kreo Kavling.
HUMAS POLRES METRO BEKASI KOTA
Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota menangkap sejumlah pemuda yang terlibat kekerasan saat sahur on the road yang mengakibatkan seorang pemuda terluka sabetan senjata tajam, Minggu (19/5/2019).
Matahari belum naik ketika gerombolan pemuda turun ke jalan di sekitar daerah permukiman warga. Sebagian dari mereka mengacungkan senjata tajam, seperti samurai dan celurit. Beberapa petasan juga meledak di sudut jalan. ”Masukin!”, ”Kejar, kejar, kejar!” Suara-suara itu saling bersahutan di tengah riuh suara manusia dan klakson motor. Suasana itu terekam dalam video amatir.
Setelah memverifikasi video itu, polisi juga mengecek ke lapangan untuk mengidentifikasi korban. ”Sedang kami identifikasi pelakunya dan setelah kami cek ke lokasi tidak ada korban,” ujar Zain.
Bulan lalu, setidaknya 40 remaja diringkus polisi di tiga kota sekitar Jakarta. Tiga wilayah itu meliputi Kota Tangerang, Kota Depok, dan Kota Bogor. Sejak Minggu-Kamis (8-12/1), polisi menangkap kelompok remaja bersenjata tajam, baik setelah mereka melakukan tawuran maupun yang diduga hendak tawuran.
Aksi kelompok remaja itu bermula dari ajakan berkelahi melalui pesan ataupun siaran langsung di media sosial.
DOKUMENTASI POLRES METRO TANGERANG KOTA
Celurit yang akan digunakan puluhan pelajar untuk tawuran di Kota Tangerang, Banten, Senin (30/8/2021) malam. Mereka kongko-kongko untuk tawuran antarsekolah.
Pada Senin (9/1) sore di Neglasari, Tangerang, tawuran antarkelompok pelajar mengakibatkan JK (17), seorang pelajar dari salah satu kelompok, luka berat. Tebasan celurit di bagian kepala, telinga, dan jari tangan oleh tiga remaja lainnya membuat korban harus dirawat di rumah sakit. Tiga pelaku kemudian diamankan polisi.
Tim Patroli Perintis Presisi (P3) Polres Metro Kota Depok, Kamis (12/1) dini hari, menangkap langsung 12 remaja yang diduga hendak tawuran di kawasan Tugu Belimbing, Pasir Putih, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. Dari 12 pelaku tersebut, polisi menyita barang bukti delapan senjata tajam, satu besi panjang, dan tiga botol molotov.
Ketua Tim P3 Polres Metro Kota Depok Inspektur Dua Tulus Widodo menyampaikan, patroli dilakukan setelah ada laporan warga bahwa ada dua kelompok remaja yang hendak tawuran. Sebelum mendatangi lokasi, tim memantau salah satu pemilik akun Instagram terduga pelaku tawuran yang melakukan siaran langsung.
Penindakan polisi terhadap pelaku kejahatan jalanan tersebut, menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Trunoyudo, adalah hal terakhir yang diupayakan polisi. Prioritas dari penanganan remaja pelaku kejahatan jalanan adalah pencegahan.
MIS FRANSISKA DEWI
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko.
”Masalah kenaikan, ya, dinamika. Dengan adanya dinamika perlu melakukan penegakan hukum bagi residivis dan pelaku kriminal murni. Penegakkan hukum itu hanya langkah akhir,” katanya secara terpisah di Jakarta, Kamis.
Secara umum, pelaku kejahatan jalanan di wilayah Jakarta dan sekitarnya terbagi dalam tiga kluster, yakni kriminal murni, anak-anak pencari jati diri, dan pengguna narkoba. Setiap kluster itu perlu ditangani dengan pendekatan pencegahan.
”Ada langkah-langkah preventif, seperti patroli presisi dan layanan polisi pada malam hari,” kata Trunoyudo.
Pencegahan yang lebih awal juga dilakukan lewat program Ada Polisi, ajang Street Race untuk penyaluran bakat bermotor, hotline layanan pengaduan, Kampung Tangguh Jaya, hingga Guyub Rukun Warga (RW).
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, dalam acara Guyub RW se-Jakarta Barat, mengatakan, RW punya pengaruh strategis dalam mengatasi masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Ketua RW berperan mengorganisasi kamtibmas, mengetahui akar permasalahan, dan mengetahui solusi yang tepat. Polisi pun siap membantu.
”Ketua RW tidak berjuang sendiri. Polisi akan turun tangan di setiap pos RW dengan kegiatan Jumat Curhat. Polisi memiliki tanggung jawab dan memiliki RW asuhannya masing-masing,” kata Fadil (Kompas.id, 4/2/2023).