logo Kompas.id
Metropolitan”Pak Ogah” yang Dibenci dan...
Iklan

”Pak Ogah” yang Dibenci dan Dicari

Kehadiran ”pak ogah” menyerap tenaga kerja dari sektor ”shadow economic”. Modalnya asal terorganisasi dan memiliki keberanian. Mereka ini punya budaya sendiri yang khas, bukan masuk sektor informal dan formal.

Oleh
AGUIDO ADRI
· 7 menit baca
Seorang ”pak ogah” di Jalan Palmerah, Jakarta Barat, saat mengarahkan kendaraan yang putar balik, Jumat (10/2/2023).
KOMPAS/AGUIDO ADRI

Seorang ”pak ogah” di Jalan Palmerah, Jakarta Barat, saat mengarahkan kendaraan yang putar balik, Jumat (10/2/2023).

Dalam kurun sekitar dua pekan, Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat menangkap tiga ”pak ogah” yang memaksa meminta uang kepada pengendara. Tindakan yang mengarah para pemalakan itu pun meresahkan warga, pengendara, dan sejumlah pak ogah lainnya.

Lalu lintas kendaraan di Jalan Pesanggrahan, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat, pada siang itu kembali ramai setelah hujan deras dan angin kencang. Ilham (27) kembali turun ke salah satu putaran jalan itu. Tangan kanan diangkatnya sebagai tanda meminta pengendara mobil dan motor untuk memperlambat laju dan memberikan ruang kepada kendaraan lain yang ingin putar balik.

Editor:
NELI TRIANA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000