Rendahnya capaian imunisasi campak rubella serta transmisi di daerah perbatasan menyebabkan kasus campak meningkat.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor, Jawa Barat, menangani 36 pasien kasus campak. Kota Bogor memperkuat surveilans dan meningkatkan seluruh capaian vaksinasi dasar.
Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir mengatakan, hingga saat ini penanganan kasus campak tertangani dengan baik. Meski begitu, rumah sakit bersiaga dan tetap waspada atas lonjakan kasus campak.
Berdasarkan data, kata Ilham, sepanjang 2022, RSUD Kota Bogor telah menangani 10 kasus campak. Kasus tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu sebanyak 5 kasus.
Memasuki 2023, jumlah kasus campak mengalami lonjakan. Tercatat hingga 30 Januari 2023, RSUD Kota Bogor menangani 36 pasien campak. Semua pasien mendapatkan perawatan di ruang khusus anak.
”14 pasien dari warga Kota Bogor dan 22 pasien lainnya berasal dari Kabupaten Bogor. Semua tertangani dan terkendali dengan baik,” ujar Ilham, Selasa 31/1/2023).
Dari 36 pasien itu, masih ada 11 pasien dalam perawatan. Sementara 25 pasien sisanya sudah sembuh dan diperbolehkan pulang.
Melengkapi status imunisasi dasar lengkap, sebagai proteksi terhadap berbagai jenis PD3I dan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno melanjutkan, mengimbau semua puskesmas dan rumah sakit meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan memperkuat surveilans campak melalui pemantauan wilayah setempat (PWS).
Selain itu, meningkatkan pelaksanaan promosi kesehatan melalui penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak. Sosialisasi dan semua pemenuhan status imunisasi dasar lengkap juga digencarkan di wilayah-wilayah.
”Melengkapi status imunisasi dasar lengkap, sebagai proteksi terhadap berbagai jenis PD3I dan menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang,” ujar Retno.
Retno menuturkan, Dinkes Kota Bogor pun telah mengirimkan 87 sampel kasus suspek campak ke Laboratorium Bio Farma Bandung. Pihaknya masih menunggu hasil laboratorium tersebut. Pengiriman ini sebagai upaya surveilans di Kota Bogor agar penanganan kasus terkendali.
Menurut Retno, rendahnya capaian imunisasi campak rubella, rendahnya capaian imunisasi tahun sebelumnya, serta transmisi di daerah perbatasan antarkelurahan, kota, dan kabupaten yang terdampak menjadi penyebab tingginya kasus campak.
Berdasarkan sebaran data dari lokasi, kasus positif campak tersebar di empat kelurahan yang ditemukan lebih dari satu kasus positif campak, seperti di Kelurahan Gunung Batu (4 kasus), Kelurahan Loji (3 kasus), Kelurahan Pasir Jaya (3 kasus), dan Kelurahan Mulyaharja (3 kasus).
Adapun target cakupan imunisasi campak anak usia 9-11 bulan pada 2022 di Kota Bogor mencapai 96,6 95 persen atau melebihi target sebesar 95 persen.
Jika capaian imunisasi dirunut berdasarkan kelurahan dan dikaitkan dengan data kasus positif campak dari empat kelurahan tersebut, angka cakupan imunisasi campak di Kelurahan Gunung Batu mencapai 88,6 persen, Kelurahan Loji 101,6 persen, Kelurahan Pasir Jaya 95,6 persen, dan Kelurahan Mulyaharja 91,1 persen.
Dalam pemberitaan Kompas. id, Jumat (20/1/2023), virus campak dapat menular melalui droplet atau percikan ludah saat batuk, bersin, dan bicara, ataupun melalui cairan hidung. Virus ini sangat menular pada empat hari sebelum dan empat hari sesudah munculnya bintik-bintik atau ruam kemerahan pada kulit.
Gejala lain yang juga patut diwaspadai ialah demam, batuk, pilek, dan radang mata. Sebagian besar penderita campak bisa sembuh tanpa pengobatan. Akan tetapi, jika pasien tidak segera ditangani, bisa menimbulkan komplikasi hingga kematian.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine menuturkan, saat ini belum ada kasus kematian akibat campak yang sudah terkonfirmasi laboratorium. Namun, tercatat ada enam kasus kematian dari suspek campak yang masih diperiksa di laboratorium. Kasus tersebut menunjukkan gejala seperti campak, antara lain demam dan ruam merah.