Empat Orang Terkapar di Kontrakan Bekasi, Dua Tewas
Kondisi rumah tempat ditemukannya empat orang dewasa dengan mulut penuh busa itu, pada Kamis siang sudah tepasang garis polisi. Dua dari empat orang tersebut dipastikan tewas. Polisi kini menyelidiki kasus tersebut.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Satu keluarga yang terdiri dari empat jiwa ditemukan dengan mulut penuh busa, di rumah kontrakan mereka di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (12/1/2023) pagi. Dua orang dipastikan polisi tewas dan dua lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
Kondisi rumah tempat ditemukan empat orang dewasa dengan mulut penuh busa itu, pada Kamis siang sudah tepasang garis polisi. Rumah berpagar itu baru ditempati akhir Desember 2022.
Warga sekitar sejak pagi hari curiga ada aktivitas yang tak wajar di dalam rumah kontrakan itu. Warga awalnya samar-samar mendengar erangan dari dalam rumah itu.
”Saat tetangga buka pintu, ada empat orang sudah terkapar, tidak sadarkan diri. Satu cewek dewasa dan tiga cowok,” kata Acep (45), salah satu warga sekitar.
Dari empat orang yang ditemukan terkapar dan tak berdaya itu, dua orang ditemukan di ruang tamu, satu di kamar tidur depan, dan satu lagi di kamar bagian belakang. Di rumah itu, ada juga seorang anak kecil, tetapi anak tersebut ditemukan dalam kondisi sadar.
Dari pengamatan sepintas warga saat menemukan empat orang itu, tidak terlihat ada luka atau hal aneh di tubuh mereka. Warga hanya melihat busa putih di area mulut dari empat orang itu.
Dua tewas
Kepala Kepolisian Sektor Bantargebang Komisaris Samsono mengatakan, pihak kepolisian belum bisa memastikan hubungan kekerabatan dari empat orang yang ditemukan terkapar dan satu anak-anak yang ditemukan dalam keadaan sadar diri. Polisi masih bakal menyelidiki dan mengidentifikasi identitas dan hubungan kekerabatan mereka.
”Saat ini dua orang meninggal dunia di rumah sakit. Penyebab kematian masih kami selidiki,” katanya.
Polisi, kata Samsono, tak menemukan benda atau bahan berbahaya di dalam kontrakan itu. Sejumlah alat bukti yang diambil dari kontrakan itu hanya sisa makanan, muntahan, sama kotoran tinja yang berserakan dalam rumah itu.
”Kami tadi ambil cairan dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Itu bekas muntahan sama tinja,” katanya.