Bus Transjakarta Kembali Mogok di Tengah Pelintasan Kereta Api
Bus Transjakarta mogok di tengah pelintasan kereta api di Jalan Panjang, Green Garden, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (12/1/2023), karena ”seal valve” bocor. Beruntung, KA yang hendak melintas dapat dihentikan.
Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bus Transjakarta Koridor 8 rute Harmoni-Lebak Bulus mogok tepat di tengah pelintasan kereta api di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (12/1/2023) sekitar pukul 07.10. Meskipun tidak ada korban jiwa, arus lalu lintas di sekitar lokasi sempat mengalami kemacetan.
Beruntung, Kereta Api Bandara yang hendak melintas berhasil dihentikan sehingga tidak melibas bus Transjakarta yang tertahan di pelintasan rel kereta api tersebut. Kepala Hubungan Masyarakat PT KAI Daerah Operasi 1 Jakarta Eva Chairunisa menyampaikan, KA Bandara yang hendak melintas tersebut masih dapat dihentikan karena jaraknya belum dekat.
”Pada saat Transjakarta mogok, kebetulan jarak KA yang akan melintas masih jauh sehingga langsung dikoordinasikan. Kalau ada kendaraan mogok pasti dikoordinasikan,” kata Eva.
Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Mujiyanto mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub) Jakarta Barat untuk evakuasi bus dengan mengerahkan bantuan mobil derek. Adapun proses evakuasi berjalan sekitar 20 menit dan lancar.
”Kami juga berkoordinasi dengan pihak PT KAI agar diberi tahu ada kereta api yang hendak melintas. Setelah dilakukan penderekan, bus berhasil dievakuasi tanpa menimbulkan kecelakaan dan korban,” ucap Mujiyanto.
Berdasarkan informasi Kepala Divisi Keselamatan PT Transjakarta Brigadir Jenderal Pol (Purn) Sri Suari, semua kendaraan saat ini telah diperiksa secara menyeluruh. Lebih lanjut, penyebab dasar terjadinya mogok pada Transjakarta adalah kebocoran pada seal valve sehingga tidak dapat melakukan pengisian angin. Pihak Transjakarta pun telah melakukan penggantian seal valve di lokasi kejadian.
”Saat kejadian, pramudi melakukan rem tangan karena kondisi macet sehingga sisa tekanan angin terbuang dan rem tangan mengunci saat akan melewati rel dan bus tidak bisa berjalan,” ujar Sri.
Seal valve memiliki fungsi untuk menutup celah sehingga tidak terjadi kebocoran pada valve. Perlu diketahui bahwa kerusakan pada seal kendaraan yang sudah parah dapat menyebabkan oli bocor dan tumpah sehingga kendaraan mengalami turun mesin.
”Meskipun tidak ada korban, kejadian ini bagi kami bukan hal yang dianggap sepele. Kami akan melakukan pengecekan lebih mendalam lagi terhadap armada kami sebelum beroperasi. Sekarang kendaraannya sudah normal kembali,” katanya.
Pihak Transjakarta melakukan berbagai mitigasi, di antaranya memeriksa tekanan angin rutin sebelum beroperasi, memeriksa kondisi seal valve pada unit yang ada, dan melakukan penjadwalan penggantian seal valve yang sudah tidak laik.
”Dengan adanya kejadian ini, maka kami melakukan evaluasi, seperti melihat kembali kualitas seal, apakah memenuhi standar atau tidak. Banyak aspek juga yang akan dievaluasi agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi,” ucap Sri.
Adapun pemeriksaan Transjakarta dilakukan setiap hari, yakni saat sebelum beroperasi dan sesudah beroperasi ketika masuk Pool. Hasil pemeriksaan harus menyimpulkan bahwa armada layak beroperasi. Pemeriksaan rutin ini bernama P2H (Pemeriksaan Pengawasan harian). Sementara itu, pihak Transjakarta juga mengadakan perawatan rutin secara mingguan.
Penumpang Transjakarta yang mogok, Nila Apriani (23), mengatakan, dia harus menunggu sekitar 20 menit hingga akhirnya mendapatkan bus pengganti menuju Lebak Bulus. Lenny Octaviani (19), yang tengah berada di lokasi turut mendapat imbas. Akibatnya, ia telat masuk kerja selama 15 menit karena mengalami kemacetan.
Harus laik
Menurut pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto, setiap kendaraan yang beroperasi harus laik jalan. Semua organ atau komponen kendaraan harus dapat berjalan secara normal dan baik. Selain itu, pengemudi juga berperan dalam melakukan kesiapan kendaraan, seperti mengecek kondisi rem, lampu, mesin, dan sebagainya.
Adanya bus Transjakarta yang mogok tepat di perlintasan rel KA sangat disayangkan karena dapat berisiko kepada fatalitas kecelakaan lalu lintas. Apalagi, kasus Transjakarta mogok di perlintasan KA bukan kali pertama terjadi.
”Apabila kalau sampai terjadi kecelakaan dengan KA, dapat menimbulkan korban yang cukup banyak, sehingga kejadian ini perlu menjadi perhatian serius dari pengelola Transjakarta,” kata Budiyanto.
Lebih lanjut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait sistem manajemen keselamatan dari perusahaan, seperti aspek pengawasan kendaraan, perawatan kendaraan, serta merawat SDM atau pengemudi dengan baik. Pelatihan dan pengarahan pengemudi juga merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh perusahaan agar para pengemudi selalu mengemudikan kendaraan dengan aman dan nyaman.
Adapun dalam undang - undang lalu lintas dan angkutan jalan disebutkan, bahwa angkutan umum wajib memenuhi standar pelayanan minimal yang meliputi keamanan, keselamatan, kenyamanan, dan sebagainya.
Bus Transjakarta terhenti di tengah perlintasan kereta api bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, warga pernah dihebohkan peristiwa mogoknya Bus Transjakarta di tengah perlintasan rel kereta api Halimun-Latuharhary, Jakarta Pusat, yang membuat penumpang panik dan berhamburan keluar pada Senin, (31/5/2021).
Penyebab kejadian bus terhenti di tengah pintu perlintasan rel kereta api diakibatkan aspal yang ada di sekitar pintu perlintasan kereta api berlubang cukup dalam, sehingga ban bus menjadi terselip dan tidak kuat menanjak.
Sementara itu, sirine dan pintu kereta api mulai tertutup yang bertanda akan ada kereta api melintas. Akhirnya, pintu bus bagian depan dan tengah dibuka dan para penumpang lari menjauhi rel kereta api. Beruntung kereta api dapat berhenti dan tidak menabrak Bus Transjakarta.