Dua Lansia Kakak-Beradik Jadi Korban Kebakaran di Bekasi Timur
Dua warga yang menjadi korban kebakaran di Bekasi Timur merupakan kakak beradik. Satu tewas dan satunya menderita luka bakar serius. Penyebab kebakaran diduga dari pembakaran sampah.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua orang lansia terjebak saat kebakaran melanda sebuah rumah berlantai dua di Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Satu korban bernama Toto (70) tewas, sementara adiknya, Hendro (60), menderita luka bakar serius.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin mengatakan, musibah kebakaran rumah lantai dua di Margahayu, Bekasi Timur, terjadi pada Minggu (8/1/2023) sekitar pukul 21.00. Petugas pemadam kebakaran butuh dua jam untuk menangani musibah kebakaran itu.
”Ada dua orang yang menjadi korban. Satu korban atas nama Hendro menderita luka bakar dan sedang dirawat di rumah sakit. Sementara, kakaknya Toto, meninggal,” kata Aceng, dalam keterangannya, Senin (9/1/2023) pagi, di Bekasi.
Aceng mengatakan, kebakaran yang melanda rumah dua lantai dengan luas area terbakar mencapai lebih kurang 200 meter persegi itu selain menelan korban jiwa, juga menyebabkan kerugian material yang tak sedikit. Dari perkiraan dinas pemadam kebakaran, kerugian yang timbul mencapai sekitar Rp 400 juta.
KOMPAS/STEFANUS ATO
Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran Kota Bekasi Aceng Solahudin.
”Penyebab kebakaran diduga dari pembakaran sampah. Jadi, api dari tempat pembakaran sampah menyambar ke benda-benda yang mudah terbakar dan menyebabkan terjadinya kebakaran rumah,” kata Aceng.
Dua warga yang menjadi korban kebakaran itu merupakan kakak beradik. Awalnya, Hendro, pemilik rumah, selama ini tinggal sendiri di rumah itu.
Penyebab kebakaran diduga dari pembakaran sampah. (Aceng Solahudin)
”Kalau Toto ini, dia awalnya tinggal di Jatiwangi (Kota Bekasi). Tetapi, karena di sini ada adiknya, maka mereka akhirnya tinggal sama-sama di sini karena dua-duanya ini duda. Mereka sama-sama tidak punya keturunan,” kata Idris (60), salah satu warga sekitar.
Kebakaran yang terjadi pada Minggu, sekitar pukul 21.00 itu, awalnya tak disadari warga. Saat warga menyadari musibah itu, api mulai membubung tinggi dan kian membesar.
KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS)
Ilustrasi. Sarapan pagi yang belum sempat dinikmati dalam kebakaran di SMP Islam Raudlatul Jannah, Jalan KH Agus Salim, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/8/2021).
”Korban tewas (Toto), saat kebakaran sedang tidur di lantai atas. Kondisi dia juga kurang sehat. Mungkin mau menyelamatkan diri, tetapi karena api makin besar, dia tidak bisa ke mana-mana,” kata Ridwan (60), warga yang rumahnya bersebelahan.
Sementara itu, Hendro, adik korban, menderita luka bakar di bagian wajah dan tangan. Saat api mulai membesar, Hendro mencoba menyelamatkan saudara tertuanya.