Terlilit Utang, Ibu di Bogor Pura-pura Diculik Pengojek Daring
Demi membayar utang Rp 45 juta, Y membawa anaknya yang berusia 10 bulan membuat skenario penculikan. Upaya itu ternyata gagal.
Oleh
AGUIDO ADRI
·4 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kepolisian Sektor Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungkap dugaan penculikan yang dilakukan oleh sopir angkutan daring pada seorang ibu berinisial Y dan anaknya yang berumur 10 bulan. Kepolisian menemukan fakta bahwa ibu bersama anak itu hanya berpura-pura diculik karena terlilit utang Rp 45 juta.
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin mengatakan, hanya beberapa jam seusai menerima laporan tertulis hilangnya Y dan anaknya, AYW, Kepolisian Sektor Bogor menemukan warga Babakan Madang itu di jembatan kawasan Gadog, Cisarua, sekitar pukul 05.00, Jumat (6/1/2023). Y dan anaknya itu dinyatakan hilang pada Rabu (4/1/2023) sekitar pukul 20.30.
Kasus ini dimulai saat Y ingin pulang ke rumahnya di Babakan Madang dari rumah orangtuanya di Paledang, Kota Bogor. Y pun memesan aplikasi antar-jemput daring. Namun, Y tidak kunjung tiba di rumah.
W, sang suami, pun panik dan melaporkan secara lisan ke kantor polisi. Ia juga membagikan kabar penculikan itu ke media sosial sehingga menjadi viral. Lalu, pada Jumat subuh, W membuat laporan tertulis. Polisi pun langsung bergerak dan menemukan korban.
Imam mengatakan berdasarkan hasil penyelidikan sementara Polsek Babakan Madang terkait laporan pengaduan orang hilang itu, Y dan anaknya bukan diculik. ”Melainkan skenario berpura-pura diculik akibat tagihan utang yang melilitnya,” ujar Iman, Jumat sore.
Iman menuturkan, Y diduga berpura-pura diculik akibat memiliki utang Rp 45 juta tanpa sepengetahuan suaminya. Y tidak memberi tahu suaminya karena merasa takut. Lalu, muncul ide membuat skenario penculikan bersama rekannya T.
”Korban pergi ke wilayah Cijeruk dan berfoto seolah-olah sedang diculik dengan mulut terikat dan mata tertutup dengan menggendong anaknya. Kemudian foto tersebut dikirimkan kepada suami korban dan meminta uang tebusan Rp 50 juta,” ujar Iman.
Setelah menjalankan skenario penculikan, Y sepertinya merasa ragu hingga akhirnya tidak melanjutkan rencanannya. Dari pemeriksaan, Y merasa takut menjalankan skenarionya dan meminta rekan untuk menurunkannya di Jalan Raya Cisarua di Gadog. Di situ, Y berpura-pura meminta tolong kepada orang yang lewat dan meminta menghubungi kedua orangtuanya.
”Suami korban bersama anggota Polsek Babakan Madang menjemput. Terkait kasus ini, kami pun masih terus menyelidiki. Begitu pula dengan rekan Y yang turut merencanakan sekenario penculikan ini,” kata Iman.
Kepala Kepolisian Sektor Babakan Madang Komisaris Wahyu Maduransyah melanjutkan, dari laporan tertulis suami korban, istri dan anaknya diculik oleh pengemudi ojek daring. Tim penyidik pun menyusuri laporan itu, tetapi menemukan kejanggalan.
Tim penyidik yang berkoordinasi dengan pihak operator jasa antar jemput daring tidak menemukan bukti transaksi pemesanan, sopir, dan koordinat perjalanan. Pihak pelapor pun berupaya melakukan hal sama, tetapi dari pihak operator tidak menemukan transaksi perjalanan.
Selain itu, kabar bahwa korban dibius, dibekap mulutnya menggunakan sapu tangan, dan mata ditutup kain oleh pelaku penculikan juga diragukan kebenarannya. Saat ditemukan, Y dan anaknya dalam keadaan sehat, tidak ada kekerasan fisik, dan tidak ada harta benda yang hilang.
Jadi, kabar diculik itu tidak benar (Komisaris Wahyu Maduransyah).
”Tidak ada bukti itu. Dari komunikasi mereka sebelum hilang kontak, istrinya membagikan screen shoot pemesanan ojek online, makanya suaminya percaya ditambah ada pesan dari pelaku penculikan yang meminta uang tebus Rp 50 juta. Ternyata, memang istrinya itu pesan ojek online, lalu dibatalkan. Jadi, kabar diculik itu tidak benar. Nah, masih kami dalami dulu. Ya, mungkin ada masalah keluarga, masalah utang,” kata Wahyu.
Viral
Untuk mencari keberadaan istri dan anaknya yang hilang, W tidak hanya melaporkan secara lisan ke Polsek Babakan Madang pada Rabu malam silam, W juga membagikan kabar kehilangan dan dugaan penculikan oleh sopir daring ke media sosial, Kamis (5/1/2023). Unggahan W pun viral dan menyita perhatian warganet. Dalam unggahannya, W berharap bantuan warganet jika melihat ciri-ciri istrinya untuk segera memberikan kabar.
Karena belum mendapatkan kabar dari sang istri, W memutuskan membuat laporan tertulis ke Polsek Babakan Madang. Laporan itu dibuat karena ia mendapatkan pesan dari pelaku penculikan yang meminta uang tebusan hingga Rp 50 juta. Selain meminta tebusan, pelaku juga mengirim foto kondisi istri dan anaknya yang disekap oleh kain.
Pesan berbahasa sunda si penculik itu mengatakan, ”Ini istri dan anak kamu kan lur, saya butuh uang kalau kamu kirim nanti saya akan share location menjemput istri dan anak. Kirim ke nomor rekening istri kamu. Saya tidak minta besar lur sekitar 50 juta. Kalau sudah dikirim bakal saya cek dan share location.”
Sehari setelah unggahan di media sosial, W kembali mengunggah kabar jika istri dan anaknya yang sudah ditemukan. ”Ditutup ya rekan-rekan. Alhamdulilah sudah ditemukan dalam keadaan selamat,” kata W dalam unggahannya.