Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Terminal dan Stasiun Antisipasi Lonjakan Penumpang
Menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, terminal dan stasiun bersiap menghadapi lonjakan penumpang.
JAKARTA, KOMPAS — Mendekati libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Terminal Terpadu Pulo Gebang dan PT Kereta Api Indonesia meningkatkan pelayanan untuk menghadapi lonjakan penumpang. Hal itu dilakukan dengan menyiapkan sarana prasarana dan menambah unit angkutan.
Koordinator Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Unit Pengelola Terminal Terpadu Pulo Gebang Hendra Kurniawan mengatakan, pihaknya akan meningkatkan layanan ramp check atau inspeksi keselamatan penumpang. Selain itu, meningkatkan layanan posko kesehatan saat Natal dan Tahun Baru.
”Mulai 7-9 Desember 2022 kami akan melakukan pra-ramp check oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan penguji dari Unit Pengelola Pengujian Kendaraan Bermotor. Apabila ditemukan kekurangan saat diperiksa oleh penguji, bus tersebut memiliki waktu dan kesempatan untuk memperbaikinya. Saat Natal dan Tahun Baru sudah laik jalan dan akan diberi tanda stiker,” ujarnya, Rabu (7/12/2022).
Ia menambahkan, ramp check akan dilakukan pada H-7 atau tujuh hari jelang Natal, yaitu 18 Desember 2022.
Posko layanan kesehatan sudah ada di terminal tersebut. Namun, menurut Hendra, saat Natal dan Tahun Baru akan ada bantuan dari Puskesmas Kecamatan Cakung terkait pemeriksaan kesehatan pengemudi atau awak bus dan pengecekan urine.
Selain itu, terdapat 90 titik CCTV yang terpasang di sudut terminal untuk memantau kondisi lapangan. Posko keamanan juga akan siaga 24 jam yang merupakan gabungan tim TNI, Polri, Polsek Cakung, Polres Jakarta Timur, Kodim Jakarta Timur, dan Satpol PP.
Baca juga: Sepuluh Ruas Tol Disiapkan Jelang Natal-Tahun Baru
Sejauh ini, penumpang bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang pada hari Senin hingga Kamis sekitar 600 hingga 1.000 penumpang per hari. Pada hari Jumat bisa mencapai 1.500 hingga 2.000 penumpang per hari. Adapun pada Sabtu dan Minggu relatif sepi.
Pantauan di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, pada Rabu (7/12/2022) pukul 10.30-14.00 belum ada lonjakan penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di sana. Pergerakan penumpang masih landai karena tidak ada peningkatan aktivitas penumpang di terminal dan stasiun tersebut. Selain itu, tidak terlihat antrean di sejumlah loket PO yang tersedia di Terminal Terpadu Pulo Gebang.
Belum meningkatnya jumlah penumpang dibenarkan salah satu agen Perusahaan Otobus (PO) Lorena di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Asik Haryanto. Ia menyebutkan, saat Natal dan Tahun Baru PO Lorena menaikkan tarif Rp 30.000 dari harga normal mulai 16 Desember 2022 hingga 3 Januari 2023. Namun, kenaikan tarif tetap mempertimbangkan kondisi permintaan penumpang.
”Sudah ada beberapa penumpang yang pesan tiket, tetapi belum ada peningkatan. Di terminal ini biasanya satu hari saja kami hanya memberangkatkan lima penumpang karena terminal ini merupakan terminal paling sepi di Jakarta. Lihat situasilah. Kalau sepi, ya, tidak ada kenaikan (tarif) walaupun perusahaan nyuruh naik,” ujarnya.
Pantauan di Stasiun Senen juga belum terlihat adanya lonjakan penumpang. Tidak ada antrean panjang di loket penjualan langsung di sana. Meski demikian, untuk melayani masyarakat pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta akan menambah perjalanan kereta.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengungkapkan, KAI akan mengoperasikan 20 KA tambahan untuk periode keberangkatan 22 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023. Tiket KA tambahan sudah dapat dipesan secara daring mulai 22 November 2022 melalui laman resmi KAI.
”Dari 20 KA tambahan, sebanyak 10 KA tambahan berangkat dari Stasiun Gambir, 8 KA dari Stasiun Pasar Senen, dan 2 KA dari Stasiun Jakarta Kota,” katanya.
Total terdapat 11.480 tiket KA tambahan per hari. KA tambahan tersebut tersedia untuk perjalanan relasi favorit seperti tujuan Solo, Yogyakarta, Surabaya, Purwokerto, Semarang, Kutoarjo, dan Cirebon.
Eva mengatakan, secara keseluruhan, total tiket yang disediakan dari KAI Daop 1 Jakarta sebanyak 745.622 tiket. Hingga Senin (5/12/2022) pemesanan tiket Natal dan Tahun Baru telah terjual sebanyak 127.092. Jumlah penjualan tiket tersebut masih akan terus bertambah karena penjualan masih berlangsung secara daring.
Berdasarkan data penjualan tertinggi untuk tanggal favorit, yaitu pada 23 Desember 2022. Sebanyak 20.557 tiket telah dipesan untuk keberangkatan pada tanggal tersebut. Adapun terdapat sejumlah kota tujuan favorit penumpang jarak jauh, di antaranya Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Purwokerto.
Adapun untuk jarak dekat, tujuannya meliputi Cirebon dan Bandung. Pada libur Natal dan Tahun Baru kali ini, KAI menerapkan masa angkutan selama 18 hari, mulai dari tanggal 22 Desember 2022 sampai 8 Januari 2023.
Eva menyebutkan, saat Natal dan Tahun Baru akan ada penambahan petugas pelayanan, pengamanan, petugas daerah rawan, dan menyiapkan alat material di beberapa stasiun untuk siaga saat kelangsungan Natal dan Tahun Baru.
Syarat perjalanan
Sejauh ini PT KAI konsisten menerapkan protokol kesehatan secara ketat guna mencegah penyebaran Covid-19. KAI Daop 1 Jakarta mengingatkan calon penumpang agar memperhatikan kembali ketentuan perjalanan menggunakan KA sesuai dengan aturan pemerintah sebelum membeli tiket. Hal ini penting agar terhindar dari risiko gagal berangkat karena persyaratan tidak lengkap.
Untuk menggunakan kereta api jarak jauh, pelanggan berusia 18 tahun ke atas wajib telah melakukan vaksin ketiga (booster), sedangkan pelanggan usia 6-17 tahun wajib sudah vaksin kedua.
”Pelanggan yang tidak melengkapi persyaratan akan diarahkan untuk melakukan pembatalan tiket sesuai aturan normal di loket stasiun,” katanya.
Hal yang sama juga dilakukan Terminal Terpadu Pulo Gebang. Hendra berujar, persyaratan perjalanan untuk penumpang wajib vaksin penguat atau booster. Jika hanya vaksin dosis satu ataupun dua, wajib melampirkan antigen.
Pengamat transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mengatakan, lonjakan penumpang saat libur Natal dan Tahun Baru dimungkinkan terjadi pada kereta api, tetapi tidak banyak untuk angkutan bus. Lonjakan penumpang bus lebih banyak terjadi saat Lebaran. Sementara bus AKAP yang berasal dari Jakarta lebih banyak berangkat dari pul bus daripada terminal karena lokasi terminal yang kurang strategis berada di pinggiran kota.
Menurut dia, Natal tahun ini bertepatan saat akhir pekan sehingga perjalanan masyarakat lebih banyak untuk berwisata. Pemerintah disarankan lebih meningkatkan pengawasan mobilitas bus wisata di setiap daerah.