Belasan Ribu Pemilik Rumah Rusak di Cianjur Dapat Bantuan Dana Tahap I
Masyarakat diajak ikut membantu membersihkan puing-puing rumah guna mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Sebagian warga penyintas gempa Cianjur yang mengalami kerusakan rumah ringan hingga berat dan terdata akan segera mendapat bantuan langsung tunai. Masyarakat diajak ikut membantu membersihkan puing-puing rumah untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta lembaga terkait dan pemerintah daerah memfinalkan data penilaian kerusakan rumah yang terverifikasi sampai pengujung Rabu (30/11/2022). Data ini akan digunakan untuk pengajuan bantuan langsung tunai.
”Jumlah rumah yang sudah terverifikasi yang akan dikunci. Supaya tidak tumpang tindih, akan difinalisasi. Jadi, ini kita anggap batch 1. Sudah kita tutup. Nanti kita akan mulai batch 2,” kata Muhadjir saat ditemui di Kantor Bupati Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Ia pun meminta pemerintah daerah Cianjur segera menyiapkan penyerahan bantuan dana langsung tunai untuk rehabilitasi dan rekonstruksi rumah warga terdampak gempa. Upaya ini perlu dipercepat meski baru jalan dua minggu masa tanggap darurat.
”Ini bagus, sesuai arahan Presiden, untuk segera memberi rasa nyaman dan normal kembali masyarakat. Dengan dana digelontorkan, kita harapkan masyarakat kembali bekerja seperti sedia kala dengan kesibukannya,” ujarnya.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (30/11) siang, mencatat ada 15.213 rumah yang rusak. Dari jumlah tersebut, 4.132 rumah rusak berat, 4.525 rumah rusak sedang, dan 6.556 rumah rusak ringan. Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, pendataan rumah masih berlangsung terus. BNPB mendata dengan pengecekan berdasarkan parameter tertentu untuk mengukur derajat kerusakan rumah. Ia mengklaim pengukuran mereka lebih terukur daripada laporan sementara dari warga hingga aparat RT, RW, atau kabupaten. Unsur tersebut juga dilibatkan bersama TNI-Polri dan perwakilan tiga universitas. ”Angkanya akan meningkat terus. Akan kita kunci hari ini dan akan dibuatkan SK oleh bupati, by address, by name yang sudah disesuaikan Dukcapil untuk dikoordinasikan ke Kemenko Keuangan. Tahap awal ini, Senin bisa masuk anggarannya untuk disalurkan ke warga terdampak,” kata Suharyanto.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, saat ini sudah banyak pengungsi yang rumahnya rusak ringan dan aman untuk ditinggali kembali ke rumah. Hal ini sesuai surat arahannya, yang berpatokan pada surat dari BMKG. Warga yang sudah kembali tidak dimungkiri sudah mulai merenovasi rumahnya meski belum disurvei. ”Kalau warga pemilik rumah rusak ringan sudah diarahkan kembali. Walau belum disurvei, insya Allah bisa diganti. Kemudian, yang rumahnya perlu rehab sedang, ada kendala mereka enggak punya uang untuk melaksanakannya sehingga butuh uang muka. Namun, tentunya administrasi harus selesai dulu,” tuturnya.
Sementara itu, kepada warga yang rumahnya rusak berat atau hancur dan ingin tetap di sekitar rumah diminta untuk sementara tinggal di tenda keluarga. ”Yang rumah hancur kita arahkan bikin tenda per keluarga dan juga pelaksanaan pembangunan, dari pemerintah sudah mengarahkan agar mereka merapikan puing-puing (bangunan),” katanya.
Berdasarkan data sementara pemerintah kabupaten, ada sekitar 22.000 rumah hancur. Pengadaan tenda keluarga pun terus diupayakan dengan meminta donasi dari berbagai sukarelawan. Hal ini, kata Herman, pemerintah kabupaten tidak memiliki anggaran yang cukup.Untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi, Herman menjanjikan hadiah bagi warga yang mau membersihkan rumahnya yang hancur. ”Warga yang mau membereskan rumahnya yang hancur akan didahulukan recovery-nya. Kami dari pemkab juga akan beri reward alat-alat perlengkapan rumah ke mereka,” tuturnya.