Situasi Dinilai Kian Kondusif, Warga Bisa Kembali ke Rumah
Bagi warga yang kembali ke rumah diimbau menata perabotan rumah sedemikian rupa agar mudah untuk mengevakuasi diri. Pencarian terhadap 13 korban hilang terus dilakukan.
Oleh
Agustinus Yoga Primantoro
·3 menit baca
CIANJUR, KOMPAS — Pemerintah Daerah Cianjur mengimbau para pengungsi yang infrastruktur rumahnya tidak rusak dapat kembali ke rumah. Hal ini karena kondisi dinilai mulai kondusif ditunjukkan dengan gempa susulan yang semakin melemah dan frekuensinya semakin jarang.
”Bagi warga yang kembali ke rumah diimbau menata perabotan rumah sedemikian rupa agar mudah untuk mengevakuasi diri,” kata Komandan Distrik Militer Kabupaten Cianjur Letnan Kolonel Arm Haryanto dalam konferensi pers, Selasa (29/11/2022).
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana per pukul 17.00 WIB, jumlah rumah rusak tercatat 83.747 dengan rincian 34.447 rusak berat, 17.599 rusak sedang, dan 35.976 rusak ringan. Selain itu, terdapat 451 titik pengungsian yang terdiri dari 333 pengungsian terpusat dan 118 mandiri. Secara keseluruhan, jumlah pengungsi tercatat 108.720 jiwa.
Terkait aktivitas gempa terkini, Kepala Subkoordinator Layanan Informasi Seismotek Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sigit menyebut, terdapat 14 kali gempa susulan yang tercatat sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Gempa susulan tersebut bermagnitudo 1,4 hingga 2,2.
”Dari sisi jumlah, terus menurun dalam hariannya dan energi cukup signifikan peluruhannya,” ujar Sigit.
Sigit menambahkan, kemarin pihaknya mulai menyurvei calon tempat relokasi hunian tetap warga yang rumahnya terdampak gempa. Hasil survei di Kecamatan Mande dan Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, itu nantinya akan menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Daerah Cianjur.
”Kami masih melakukan pengukuran langsung. Tentunya itu akan kami sampaikan secara resmi setelah hasil data dan informasi diolah oleh tim kami di BMKG,” kata Sigit.
Hal-hal dasar yang terkait kebutuhan dasar manusia harus diperhitungkan juga. Memang agak susah karena kita ada di wilayah ring of fire.
Sebelumnya, Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan, terdapat tiga usulan wilayah relokasi, yakni Kecamatan Cilaku, Kecamatan Mande, dan Kecamatan Pacet. Herman menargetkan hunian tetap tersebut selesai dibangun pada akhir Desember.
”Sekarang ini lagi cari dua lokasi di Mande dan Pacet di Desa Cipendawa, luasnya masing-masing 4 hektar dan 10 hektar,” kata Herman, (Kompas.id, 28/11/2022).
Kepala Dinas Kominfo Cianjur Dicky Haryadi mengatakan, lokasi harus teranalisis, teruji, dan aman. Terkait kebutuhan dasar, pemerintah akan menjamin akses warga, baik pendidikan, kesehatan, maupun air bersih.
”Hal-hal dasar yang terkait kebutuhan dasar manusia harus diperhitungkan juga. Memang agak susah karena kita ada di wilayah ring of fire,” kata Dicky.
Bertambah
Pengendali Pelaksanaan Operasional SAR Lapangan Gempa Cianjur Badan SAR Nasional Supriono mengatakan, total jumlah korban jiwa pada hari ini tercatat 327 jiwa dan ditemukan empat korban hilang di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jawa Barat. Namun, korban hilang bertambah menjadi 13 orang setelah adanya laporan enam orang hilang dari Desa Cijendil dan dua orang hilang dari Desa Mangunkerta.
Supriono menargetkan pada hari ke-10 pencarian akan dimaksimalkan dengan mengerahkan sarsdog, K9 Polda Jawa Barat, ekskavator, dan empat tim dari Basarnas Special Group.
”Kita laksanakan pencarian secara maksimal di Cijedil dan di Cicadas. Terkait laporan dua warga Desa Mangunkerta yang hilang, besok pagi kita akan melakukan asesmen ulang di titik hilangnya korban,” kata Supriono.
Supriono menambahkan, operasi SAR diperpanjang tiga hari setelah sepekan pencarian. Pada hari ke-10, kata Supriyanto, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepala Basarnas tentang diperpanjangnya pencarian atau tidak.
”Kami belum bisa memastikannya. Besok sore kami baru bisa mendapatkan instruksi apakah diperpanjang atau tidak,” katanya.