Upaya tanpa pamrih serta tanpa bayaran menjaga lutung membuat Daman (51) dekat dengan hewan yang berbulu hitam tersebut. Dia bahkan tahu persis jumlah lutung yang sering bermain-main di dekat tambak.
Oleh
STEFANUS ATO
·2 menit baca
Suatu sore, di akhir Oktober 2022, puluhan ekor lutung jawa asyik bermain sambil berkejaran di dahan mangrove, Desa Muara Bendera, Kecamatan Muaragembong, Bekasi. Hewan dengan nama latin Trachypithecus auratus sore itu bermain tak jauh dari salah satu tambak udang.
Mangrove tempat bermain lutung, tumbuh mengitari tambak seluas sekitar lima hektar yang dijaga seorang warga desa setempat bernama Daman (51). Lelaki yang memiliki tiga orang anak itu adalah pelindung lutung.
Dia kerap berselisih dengan warga sekitar atau pemburu bersenapan. Persilisihan itu muncul saat ada pemburu kepergekok memburu lutung atau hewan lain yang bermain-main di alam Muaragembong.
"Kadang sampai mau berkelahi. Saya tidak takut, karena memang dari kecil saya sayang binatang. Saya paling tidak suka kalau ada orang siksa apalagi membunuh hewan," ucapnya, Minggu (27/11/2022).
Upaya menghalau warga atau pemburu bersenapan kerap berakhir dengan pertengkaran hebat. Dia bahkan sempat dimusuhi warga sekitar.
"Tetapi, karena terus saya ingatkan. Lama-lama warga juga mulai sadar. Sekarang warga sini juga ikut menjaga kalau ada pemburu bersenapan," katanya.
Daman rutin menjaga lutung sejak 2010. Dia sebenarnya tidak paham kalau hewan tersebut merupakan golongan hewan terancam punah yang dilindungi.
Meski demikian, upayanya menjaga lutung tak hanya sekadar menghalau pemburu. Dia bahkan memasang sejumlah poster di area kawasan mangrove.
Tetapi, karena terus saya ingatkan. Lama-lama warga juga mulai sadar. Sekarang warga sini juga ikut menjaga kalau ada pemburu bersenapan. (Daman)
Poster-poster yang dibuat seadanya menggunakan bekas kardus atau bahan jenis lain itu berisi larangan serta ajakan untuk sama-sama menjaga berbagai jenis hewan yang hidup di bakau. Upaya itu benar-benar muncul dari panggilan hati.
Upaya tanpa pamrih serta tanpa bayaran menjaga lutung membuatnya dekat dengan hewan yang berbulu hitam tersebut. Dia bahkan tahu persis jumlah lutung yang sering bermain-main di dekat tambak.
Adapun hewan yang hidup berkelompok dengan jumlah masing-masing kelompok rata-rata 30 ekor itu, jumlahnya terus bertambah selama kurun waktu sekitar tiga tahun terakhir. Di 2018, kelompok lutung jawa yang bermain di dekat tambak, hanya sekitar 30-an ekor.
"Terakhir (2021), saya hitung, jumlahnya sekitar 52 ekor," kata lelaki yang tak lulus sekolah dasar tersebut.
Perlindungan tanpa bayaran itu pula membuatnya dekat dengan lutung jawa. Lutung kerap bermain hingga ke gubuk Daman yang ada di dekat tambak. Hewan pemakan buah mangrove dan kepiting tersebut biasanya mendekat ke gubuk saat musim kemarau untuk mencari minum.
"Lutung selalu menghindari manusia. Tetapi, dengan saya, mereka dekat sekali. Pernah ada yang naik ke badan, saat saya lagi tidur di gubuk," ucap lelaki yang tak lulus sekolah dasar itu.