Pengisi Daya Bertenaga Surya di Kawasan TOD Dukuh Atas Belum Berfungsi Optimal
Dari tiga stasiun pengisi daya bertenaga surya yang dibangun di kawasan itu, hanya satu yang semua fiturnya bisa digunakan.
Oleh
Christina Mutiarani Jeinifer Sinadia, Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian stasiun pengisi daya bertenaga surya di kawasan transit oriented development (TOD) Stasiun MRT Dukuh Atas BNI, Jakarta Pusat, belum berfungsi dengan baik. Berdasarkan pantauan pada Selasa (22/11/2022) siang, dari tiga stasiun pengisi daya yang dibangun, hanya satu yang semua fiturnya berfungsi.
Pengisi daya nirkabel di stasiun yang terletak di dekat Terowongan Kendal, tidak berfungsi. Sementara di stasiun pengisi daya yang terletak di depan pintu masuk B stasiun MRT, pengisi daya konvensional yang tidak berfungsi. Hanya stasiun yang terletak di depan pintu masuk C, stasiun MRT, yang semua fiturnya berfungsi dengan baik.
Mohamad Zaki (22), pedagang minuman, yang berjualan di seberang stasiun pengisi daya di depan pintu masuk B, menuturkan, fitur pengisi daya konvensional tidak bisa digunakan sejak pagi tadi. Ia mengaku sering memutar tombol yang ada di bagian bawah tempat duduk stasiun itu apabila fiturnya tidak berfungsi. Namun, upaya memutar tombol hari itu tidak berhasil.
Di lain tempat, Retno Ayuningrum (22), seorang mahasiswa, juga tidak bisa menggunakan fitur pengisi daya nirkabel di stasiun yang sama dengan Mohamad. Menurut Retno, fitur di stasiun pengisi daya surya itu seharusnya menyesuaikan dengan keadaan masyarakat.
”Masyarakat kita kebanyakan menggunakan Android, sayang sekali kalau tidak disesuaikan. Padahal, fasilitas ini sangat bagus dan berguna,” ucap Retno.
Melakukan pemeliharaan
Dari ketiga stasiun yang baru saja diresmikan pada 9 November itu, ada dua stasiun yang sudah tidak memiliki peyangga telepon genggam di bagian pengisi daya nirkabel. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Rendi Alhial menyampaikan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan pemeliharaan untuk stasiun pengisi daya bertenaga listrik tersebut. Hal ini lantaran belum ada pengecekan fungsi kembali sejak panel itu dipasang pada September lalu.
Terkait penyangga yang terlepas, ucap Rendy, PT MRT sedang mengevaluasi ketahanan alat untuk berat yang bisa ditahan. ”Dikhawatirkan penyangganya lepas karena beban yang terlalu berat. Misalnya digunakan untuk meletakkan tas atau barang lain,” kata Rendy.
Ia menambahkan, panel yang terpasang di kawasan TOD Stasiun MRT Dukuh Atas BNI itu merupakan proyek percontohan. Itu karena kesiapan infrastruktur pendukung di kawasan tersebut dinilai lebih mendukung ketimbang kawasan lainnya.
”PT MRT akan merencanakan penambahan di area stasiun lain tahun depan. Saat ini sedang dikaji dan nanti akan di-publish apabila sudah ditetapkan,” ujar Rendy.