Seleksi Berlapis Penerima Bantuan Langsung Tunai BBM Kota Bogor
Sebanyak 2.341 BLT BBM disalurkan Pemkot Bogor kepada pengemudi ojek daring dan sopir angkot. Dinas Perhubungan Kota Bogor menyeleksi data ini bersama Organda, Dinas Sosial, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Oleh
Ayu Nurfaizah
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menyalurkan 2.341 bantuan langsung tunai kepada sopir angkutan umum dan pengemudi ojek daring buntut kenaikan harga bahan bakar minyak. Bantuan diberikan kepada masyarakat pemegang nomor induk kependudukan Bogor dan belum menerima bantuan sosial jenis apa pun dari negara.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyerahkan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) pada Jumat (11/11/2022). BLT BBM ini diserahkan secara simbolis kepada 100 perwakilan sopir angkutan umum dan pengemudi ojek daring di Terminal Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat.
BLT BBM diberikan kepada 1.000 pengemudi ojek daring dengan rincian masing-masing 500 pengemudi sepeda motor Grab dan Gojek. Sebanyak 1.341 BLT BBM diberikan kepada sopir angkutan umum yang tersebar di Kota Bogor.
Setiap penerima mendapat bantuan Rp 600.000 yang akan dicairkan sebanyak tiga kali hingga Desember 2023. Setiap pencairan, penerima mendapat 8 voucer dengan nominal masing-masing Rp 25.000. Voucer BLT BBM ini dapat dipakai di SPBU Pertamina Jalan Tentara Pelajar, Bogor Tengah, Bogor, Jawa Barat.
”Pemerintah Kota Bogor menganggarkan subsidi BBM sebesar Rp 1,4 miliar dalam bentuk BLT. Penerima diprioritaskan kepada mereka yang belum mendapat bantuan dari negara seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pokok Nontunai (BPNT), dan bantuan jenis lain. Selain itu, syarat penerima adalah mereka dengan nomor induk kependudukan (NIK) Kota Bogor,” jelas Bima.
Bima menambahkan, saat ini jumlah pengemudi ojek daring di Kota Bogor 7.000 orang. Dari jumlah ini setiap orang memiliki kondisi ekonomi berbeda-beda. Hasil penyisiran dan verifikasi mengerucut pada 1.000 pengemudi penerima.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo menjelaskan, pihaknya mendapat data awal jumlah pengemudi angkutan umum dari Organda. Data ini kemudian diseleksi kembali oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor.
”Kuota BLT BBM untuk 2.341 orang itu kita sesuaikan dengan anggarannya,” kata Eko.
Ketua Organda Kota Bogor M Ishak mengatakan, data awal calon penerima BLT BBM ini dikumpulkan dari masing-masing kelompok kerja subunit (KKSU) atau ketua jalur angkutan kota (angkot). Dari pendataan awal ditemukan 1.625 pengemudi angkot pemilik NIK Bogor dan diseleksi kembali oleh Organda menjadi 1.431 orang. Selanjutnya data ini diserahkan kepada Dinsos Kota Bogor dan Disdukcapil Kota Bogor hingga mengerucut pada 1.341 penerima.
Sebelumnya, Ishak menuturkan, terdapat sekitar 6.000 sopir angkot di Kota dan Kabupaten Bogor. Jumlah angkot di Kota Bogor sebanyak 3.161 unit. Jumlah sopir dua kali lipat dari jumlah unit angkot karena dua sopir biasanya mengemudikan satu angkot (Kompas, 12/9/2022).
Cukup membantu
Pengemudi ojek daring, Ibnu (24), mengakui, jumlah BLT ini cukup untuk membantunya mengurangi pengeluaran untuk BBM. Setiap hari Ibnu mengeluarkan Rp 25.000-Rp 30.000 untuk BBM. Berbekal delapan voucher sebesar Rp 25.000, ia bisa mengurangi pengeluaran untuk BBM selama seminggu.
”Biasanya habis Rp 750.000-800.000 per bulan untuk BBM, sekarang bisa berkurang jadi sekitar Rp 550.000-Rp 600.000,” tuturnya.
Ibnu mendapatkan informasi ini dari rekan kerja dan media sosial sekitar lebih dari sebulan lalu. Pengemudi dengan NIK Kota Bogor ini kemudian mendaftar melalui situs internet khusus yang telah disediakan. Setelah itu ia mendapat laporan telah terverifikasi melalui pesan dan telepon.
Berbeda dengan Ibnu, sopir angkot, Aang (48), mengaku belum mendapat pesan atau telepon yang mengabarkan bahwa ia mendapat BLT. Sebelumnya, Aang sudah mendaftarkan diri kepada ketua jalur angkot, tetapi hingga kini ia belum mendapat kepastian kapan bisa mengambil bantuan. Padahal, Aang mengaku memiliki NIK Kota Bogor dan belum pernah mendapat bantuan lain dari pemerintah sebelumnya.