Trans Patriot, Angkutan Umum Harapan Warga Kota Bekasi
Bus yang telah beroperasi sejak 2018 ini menjadi alternatif transportasi umum yang layak di Kota Bekasi. Warga berharap cakupan layanan bus ini diperluas.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Trans Patriot merupakan angkutan umum massal berbasis bus milik Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, yang pertama kali beroperasi pada 2018. Sempat berhenti sementara pada 2021, Trans Patriot kembali melayani masyarakat pada Agustus 2022. Dinas Perhubungan Kota Bekasi kini berencana menambah tiga koridor dari satu koridor layanan yang sudah beroperasi.
Yuni Rahmawati (42), seorang karyawan yang bekerja di Bekasi Timur, mengungkapkan, sudah sejak September lalu ia beralih menggunakan bus Trans Patriot untuk menuju tempatnya bekerja dari rumahnya di Kecamatan Bekasi Barat. Alasannya, angkutan kota yang ada kondisinya memprihatinkan. Trans Patriot baginya adalah angkutan kota yang nyaman dan bersih serta layak jadi pilihan utama.
”Sekarang juga angkot (angkutan kota) tarifnya sudah naik. Semula Rp 3.000 saat harga BBM naik jadi Rp 6.000 sekali jalan. Lebih nyaman naik bus ini (Trans Patriot), selain murah juga bersih,” ujar Yuni. Ia berharap, angkutan ini diperbanyak rutenya agar semua warga di Kota Bekasi merasakan manfaat dari adanya angkutan umum yang laik.
Manfaat dari adanya transportasi publik yang laik juga dirasakan Suci Rohmati (60), seorang ibu rumah tangga. Menurut dia, bus Trans Patriot ramah dengan orang lansia dengan kursi yang empuk dan petugas yang baik.
”Untuk lansia seperti saya, jelas saya pilih bus Trans Patriot daripada angkutan kota saat ini yang ugal-ugalan dan panas. Kondisinya juga rusak,” kata Suci yang setiap tiga hari sekali berbelanja ke pasar. Ia menyarankan agar angkutan umum yang tidak laik segera diganti supaya warga lansia seperti dirinya tidak kesulitan melakukan perjalanan.
Saat ini, baru sembilan bus yang tersedia sehingga bus baru bisa datang 20-30 menit sekali. Koridor 1 yang dilayani dengan rute Harapan Indah sampai Terminal Bus Bekasi. Rute ini melewati Stasiun Kranji, Stasiun Bekasi Timur, Tol Bekasi Timur, Jalan Ahmad Yani, dan Revo Town Mal. Menurut rencana, bus ini juga akan terintegrasi dengan LRT Jabodebek.
Penumpang cukup membayar tarif Rp 4.000 secara tunai atau menggunakan uang elektronik. Bus Trans Patriot beroperasi pukul 05.00 sampai 19.00 yang akan berhenti di setiap rambu perhentian bertuliskan ”Trans Patriot”. Penumpang akan semakin ramai pada jam berangkat dan pulang kantor.
Walau ramai penumpang dan kondisi armadanya bagus, halte bus Trans Patriot justru tidak terawat. Banyak pedagang yang menggunakan halte untuk berjualan. Ada juga tunawisma yang tidur di halte. Selain itu, beberapa ornamen dan gagang atap patah.
Jangka panjang
Kepala Bidang Angkutan dan Terminal Dinas Perhubungan Kota Bekasi Erwin mengatakan, awalnya terdapat tiga koridor bus Trans Patriot. Namun, karena pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi, sebagian besar pengoperasian bus dihentikan.
”Rencana kami di tahun depan akan diaktifkan kembali koridor yang nonaktif. Selain itu, akan menambah satu jalur, jadi akan ada empat koridor. Semoga akan bermanfaat untuk warga kota,” kata Erwin.
Trans Patriot juga merupakan salah satu dari rencana jangka panjang transportasi di Kota Bekasi. Nantinya, bus ini melayani koridor yang terhubung dengan LRT Jabodebek. Kota Bekasi akan dilewati LRT dengan enam stasiun, di antaranya Stasiun Bekasi Barat, Cikunir 1, Cikunir 2, Jatimulya, dan Jatibening. Selain itu, akan dilakukan peremajaan angkutan kota (angkot).
”Menurut rencana nanti semua akan terkoneksi dan terintegrasi dengan stasiun KRL dan LRT. Semua diawali dengan bus Trans Patriot,” kata Erwin.
Dalam merumuskan koridor atau rute yang akan dilalui bus Trans Patriot terdapat beberapa pertimbangan. Hal yang paling penting ialah kebutuhan masyarakat di jalur yang dilewati, kemudian kondisi jalan. Jika kondisi jalan relatif kecil, bus tidak akan ditempatkan di sana. Justru dinas perhubungan akan menempatkan angkutan kota (angkot).