Bina Marga Revitalisasi 800 Meter Trotoar di Medan Merdeka
Sejak pertengahan Oktober 2022 lalu Dinas Bina Marga mulai merevitalisasi trotoar di Medan Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Timur. Revitalisasi sepanjang 800 meter dilakukan dengan anggaran kewajiban PT Sampoerna Land.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dinas Bina Marga DKI Jakarta kembali merevitalisasi trotoar. Revitalisasi dilakukan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Timur sepanjang 800 meter.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Senin (24/10/2022), menjelaskan, revitalisasi trotoar di kedua lokasi itu dilakukan sesuai dengan perencanaan dinas. Adapun pengerjaan trotoar dilakukan dengan dana kompensasi perusahaan, yaitu PT Sampoerna Land.
”Revitalisasi itu tidak memakai dana APBD. Itu pakai dana tanggung jawab sosial korporat kewajiban dari PT Sampoerna. Kemarin begitu proses, anggarannya baru turun,” jelas Hari.
Adapun desain perencanaan revitalisasi trotoar dilakukan sejak Februari-Maret 2022. Perencanaan dilakukan bersamaan dengan Dinas Bina Marga melakukan rapat kewajiban PT Sampoerna.
”Akhirnya disepakati, kemudian pada September 2022 kemarin kontrak dengan kontraktor pelaksana. Kontraktor pelaksana untuk revitalisasi itu Jaya Konstruksi,” kata Hari.
Melalui perencanaan tersebut, revitalisasi di Medan Merdeka Timur sisi Stasiun Gambir akan merevitalisasi trotoar sepanjang 850 meter. Kemudian di Medan Merdeka Selatan direvitalisasi sepanjang 150 meter. Revitalisasi akan menelan anggaran Rp 28,1 miliar.
”Konsep trotoar akan sama seperti trotoar di sisi Monas. Kita menata supaya nanti menyambung dari Monas ke Sudirman ke Thamrin sehingga lebih bagus,” jelas Hari.
Revitalisasi trotoar di kedua lokasi tersebut dijadwalkan selesai akhir Desember 2022. Selain mendanai revitalisasi trotoar, dana kewajiban dari PT Sampoerna Land saat ini dipergunakan untuk merevitalisasi kawasan Semanggi.
Adapun revitalisasi trotoar yang dikerjakan di depan Gedung Kementerian BUMN yang juga berada di Jalan Medan Merdeka Selatan, menurut Hari, dikerjakan dengan anggaran dari kementerian tersebut.
Terpisah, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta Dinas Perhubungan DKI mengendalikan lalu lintas di Jakarta untuk memudahkan mobilisasi warga.
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan transportasi yang terintegrasi untuk memudahkan aktivitas, dan mobilitas warga sekaligus mendorong penyelenggaraan transportasi yang berkelanjutan.
Jalan satu arah
Dalam agenda apel pengendalian kemacetan di DKI Jakarta, Heru menyebutkan, sejumlah langkah untuk mengurangi kemacetan dilakukan. Di antaranya dengan integrasi antarmoda, pengurangan U-Turn atau putar balik, hingga penerapan jalan satu arah pada jam-jam tertentu.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, akan menindaklanjuti permintaan Pj Gubernur Heru tersebut. Dishub DKI, jelas Syafrin, akan melakukan kajian bersama berbagai pihak, seperti Polda Metro Jaya, untuk mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta.
“Untuk pengurusan hal ini akan kami dalami. Lalu, saat ini kami sedang melakukan kajian secara komprehensif sehingga nanti dari hasil kajian akan didapatkan hasil yang paling optimal untuk kelancaran lalu lintas," jelas Syafrin.