Pasar Hewan Barito Rampung Direnovasi, Pedagang Berharap Kembali Ramai Pembeli
Sebanyak 85 kios di Pasar Hewan Barito telah rampung direvitalisasi oleh Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jakarta Selatan.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah Pasar Hewan Barito di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, selesai direvitalisasi, pedagang kembali berjualan dengan menempati kios baru. Mereka berharap suasana baru pasar bisa lebih menarik minat pembeli.
Saat direnovasi sejak Mei 2022, sejumlah pedagang terpaksa menutup usahanya dan ada yang kembali pulang ke kampung halamannya. Beberapa waktu lalu, sebanyak 85 kios di pasar yang berada di Jalan Barito Raya, Kramat Pela, Kebayoran Baru, itu rampung direvitalisasi oleh Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jakarta Selatan. Pedagang kembali menempati kios masing-masing yang berukuran sekitar 5 meter persegi.
Sejak pagi pukul 09.00, sejumlah pedagang terlihat merapikan produk dagangan yang akan dijual. Beberapa calon pembeli melihat berbagai jenis hewan peliharaan yang dijual di toko, seperti kucing dan burung.
Para pedagang berjualan berbagai jenis burung, seperti murai batu, jalak suren, love bird, dan kenari. Tak hanya itu, hewan peliharaan lain bisa ditemukan di sini, seperti kucing, hamster, dan kura-kura.
Kini, dengan dibukanya kembali Pasar Hewan Barito, para pedagang berharap bisa menghidupkan perekonomian setelah kurang lebih lima bulan berhenti karena tidak berjualan di kios tersebut.
Menurut salah satu pedagang, Suharto (69), selama kios dibongkar dan direnovasi, ia terpaksa menutup sementara usaha peralatan dan makanan burung. Dia pun hanya bisa membantu usaha sang istri berjualan nasi uduk.
Ia berjualan perlengkapan makanan burung sejak awal 1990-an. Menurut dia, adanya kios baru ini diharapkan bisa kembali menarik pembeli.
”Kiosnya sudah nyaman dan bersih. Dilengkapi toilet umum juga. Pasti nanti bisa ramai pembeli,” katanya, Minggu (23/10/2022).
Pedagang lainnya, Muhammad Makhrus (53), menceritakan, sejak toko tersebut dibongkar, ia memilih kembali ke kampung halamannya di Jepara, Jawa Tengah. Di kampungnya tersebut, ia lebih memilih bertani di sawah milik saudaranya.
Ketika menerima informasi kios akan segera selesai direnovasi, ia sudah berada di Jakarta dari satu bulan yang lalu. Ia juga kembali membawa barang-barang jualannya, seperti peralatan peliharaan burung dan berbagai jenis burung hias lainnya. Ia mulai menempati kios tersebut pada Rabu (19/10/2022).
Menurut Makhrus, kondisi kios sebelum direnovasi banyak atap yang bocor. Ketika hujan, ia terpaksa menutup tokonya lebih dulu karena tidak bisa berjualan. Kini, dengan kios yang telah direnovasi, ia berharap para pembeli bisa ramai kembali.
Menjelang pukul 11.00, beberapa pengunjung terlihat menanyakan kepada penjual terkait jenis burung. Di pasar tersebut, pengunjung juga bisa menemukan berbagai macam perlengkapan hewan, mulai dari makanan hingga peralatan kandangnya.
Tempat tersebut telah dilengkapi berbagai fasilitas, seperti toilet, tempat wudu, dan mushala. Tersedia pula area parkir kendaraan untuk pengunjung.
Terdapat pula kios para penjual buah dan parcel di lokasi tersebut. Sebelum direnovasi, pasar ini juga dikenal dengan penjualan aneka parcel. Ketika menjelang perayaan Natal, keramaian pengunjung mulai memadati untuk memesan parcel makanan.
”Informasi ada pasar hewan di sini dari teman saya, kebetulan juga senang dengan kelinci, jadi mau lihat-lihat dulu,” kata salah seorang pengunjung, Dinar (53), warga Kembangan, Jakarta Barat, Senin (24/10/2022).
Pengunjung lainnya, Muhammad Riza (31), warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, mengatakan, ia pergi ke pasar tersebut untuk mencari makanan kucing peliharaannya. Ia menilai kondisi pasar setelah direnovasi kini menjadi lebih nyaman, bersih, dan tertata untuk dikunjungi.
Berdasarkan laman resmi Pemerintah Kota Jakarta Selatan, sudah 30 tahun Pasar Hewan Barito belum direnovasi. Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Administrasi Jakarta Selatan Dedy Dwi Widodo menjelaskan, para pedagang akhirnya mau menutup sementara dagangannya untuk direnovasi. Kini, mereka sudah bisa beraktivitas seperti biasa, dengan kios yang lebih baik.
Ia berharap setiap pedagang dapat menjaga fasilitas yang telah diberikan. Sementara itu, sosialisasi melalui berbagai media sosial, kelurahan, dan kecamatan masif dilakukan untuk menarik pembeli.
”Saya berharap kiosnya dijaga agar pembeli mau datang kesini sehingga perekonomian meningkat. Setelah vakum empat bulan, karena kesadaran dan kemauan, mereka akhirnya menutup dulu kios untuk direnovasi dan kini aktif kembali,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2022).