Ho Chi Minh City Metro, MRT Perdana Vietnam Menimba Ilmu ke Jakarta
Di tahun keempat operasi komersial, MRT Jakarta menjadi tempat pelatihan bagi operator Ho Chi Minh City Metro di Vietnam yang menyiapkan operasi komersial perdananya. JICA menilai MRT Jakarta memiliki kemampuan tersebut.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
Di tahun keempat operasi komersial, MRT Jakarta mendapatkan kepercayaan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) untuk menjadi tempat pelatihan dan persiapan bagi tim MRT dari negara lain. Tim dari Ho Chi Minh City Metro berkesempatan mendapatkan pelatihan untuk persiapan operasi komersial perdana MRT di Vietnam.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi, Jumat (21/10/2022), menjelaskan, saat ini tim dari MRT Jakarta tengah memberikan pelatihan bagi tim MRT Vietnam. Pelatihan itu untuk memberikan materi-materi juga berbagi pengalaman dengan tim dari MRT Vietnam yang saat ini tengah mempersiapkan operasi komersial.
Tim yang terdiri atas 14 orang tersebut berasal dari berbagai divisi pada Ho Chi Minh City Urban Railways No1 Company Limited (HURC 1), perusahaan yang akan mengoperasikan Ho Chi Minh City Metro. Mereka berasal dari divisi operasi dan pemeliharaan hingga manajemen organisasi setingkat level direktur.
Effendi menjelaskan, tim yang berasal dari berbagai divisi itu untuk mempersiapkan operasi komersial Ho Chin Minh City Metro yang direncanakan beroperasi pada 2023. Adapun tim menjalani pelatihan di Jakarta dari 19 Oktober sampai 25 Oktober 2022.
Mega Tarigan, Kepala Divisi Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda), menjelaskan, ada kesamaan antara MRT Jakarta dan Ho Chi Minh City Metro, yaitu sama-sama mendapatkan pinjaman dana dari Pemerintah Jepang melalui JICA dan merupakan perusahaan milik pemerintah.
Dalam diskusi antara tim MRT Jakarta dan tim dari Ho Chi Minh City Metro di hari pertama pelatihan, yang muncul adalah pertanyaan-pertanyaan terkait penentuan tarif, subsidi, dan kebijakan pemerintah. Selain itu, juga tentang pengembangan bisnis.
Effendi melanjutkan, JICA memilih MRT Jakarta menjadi tempat pelatihan bagi tim MRT dari negara lain karena menilai MRT Jakarta memiliki kemampuan.
Sebelum memulai operasi komersial pada 2019, tim-tim dari sejumlah divisi di MRT Jakarta dikirim ke sejumlah negara untuk mempelajari banyak hal di antaranya terkait operasi, layanan, pemeliharaan, keamanan dan keselamatan layanan, hingga terkait masalah pengembangan bisnis.
Ia senang bisa bergabung dalam pelatihan di MRT Jakarta. (Do Thu Hien)
Ada tujuh negara yang menjadi tujuan tim MRT Jakarta belajar, menyerap dan mengadopsi praktik-praktik terbaik dari negara-negara itu. ”Dari hal-hal terbaik itu kami menyusun SOP, panduan, hingga manual yang mendukung pelayanan, operasi, dan pemeliharaan,” kata Effendi.
Tim MRT Jakarta juga membentuk pusat pelatihan bagi sumber daya manusia, di antaranya untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian masinis.
Tim-tim yang saling mendukung itu, disebutkan Effendi, mampu menghadirkan layanan kelas dunia di Jakarta. Di antaranya bisa dirasakan dengan capaian ketepatan waktu tempuh kereta per lintas, ketepatan waktu kedatangan antarstasiun, dan ketepatan waktu berhenti kereta di stasiun. Selain itu, juga tidak ada kecelakaan.
”JICA menilai MRT Jakarta memiliki kelebihan itu sehingga merekomendasikan bagi tempat belajar untuk tim MRT dari negara lain. Pelatihan ini juga didampingi tim dari JICA,” kata Effendi.
Dengan tim pelatihan yang dimiliki, kata Effendi, mudah bagi tim MRT Jakarta memberikan pelatihan dan membagi pengalaman terbaik. Di MRT Jakarta, tim dari Ho Chi Minh belajar banyak hal, di antaranya terkait operation command center (OCC), pemeliharaan kereta, lalu terkait stasiun, hingga pengelolaan keuangan.
Do Thu Hien, Inspektur HURC 1, mengatakan, ia senang bisa bergabung dalam pelatihan di MRT Jakarta. Ia bisa mempelajari pengalaman-pengalaman berharga dan praktik-praktik baik dari MRT Jakarta untuk bisa dibawa ke Ho Chi Minh.