Pascapandemi, pedagang bunga di Pasar Rawa Belong mengalami peningkatan omzet. Sekalipun belum seperti masa sebelum pandemi, peningkatan ini membuat lega pedagang.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua tahun sepi karena pandemi, kini Pasar Bunga Rawa Belong, Jakarta Barat, kembali menggeliat. Walau tidak lebih besar sebelum pandemi, pedagang mengatakan omzet mereka bisa mencapai Rp 8 juta-Rp 15 juta per bulan.
Geliat pasar dirasakan Moch Aqso (50), pedagang bunga yang sudah berjualan selama 20 tahun. Ia mengatakan, sebelum pandemi, ia bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 25 juta-Rp 40 juta dalam sebulan. Pada masa pandemi 2020-2021, penjualannya sepi. Sejak Januari 2022, omzetnya bisa mencapai Rp 8 juta-Rp 10 juta per bulan.
”Saya merasa sangat bersyukur bisa melewati pandemi Covid-19. Banyak rekan sesama penjual bunga tutup, tetapi saya masih bisa bertahan,” tambahnya.
Ia menyebutkan, omzetnya kembali meningkat pada Idul Fitri 2022. Ia dapat omzet Rp 15 juta-Rp 20 juta. Bunga sedap malam yang ramai dicari saat Idul Fitri bisa dijual seharga Rp 100.000 per 10 tangkai dari sebelumnya hanya dijual Rp 30.000.
Pada Senin (17/10/2022) siang, kondisi pasar ramai, tetapi tidak padat. Pembeli masih bisa berhenti melihat-lihat bunga tanpa bersenggolan. Terlihat beberapa pembeli menggotong sendiri bunga yang ia beli ke dalam mobil. Selain itu, tempat parkir terlihat penuh.
Hal serupa juga dirasakan Vivi Hally (27), penjaga kios bunga di Pasar Rawa Belong. Pada hari itu, setiap 10 menit tokonya dikunjungi pembeli. Ia menuturkan, pembeli tidak hanya membeli bunga pada hari besar saja, tetapi ada yang setiap hari membeli bunga untuk di kantor, hotel, bahkan keperluan shooting. Selain itu, ada juga pembeli yang menjual kembali bunganya, yang biasa disebut florist.
”Sekarang sudah tidak berpatokan ke musim, sih. Setiap hari pasti ada yang beli. Seminggu ini pembeli ramai karena adanya Maulid Nabi Muhammad SAW,” kata Vivi.
Ia menyebutkan, pelanggannya tidak hanya dari wilayah DKI Jakarta. Bulan ini, ia beberapa kali menerima pesanan sampai ke luar Pulau Jawa, seperti Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan. Bunga yang dijual bervariasi, mulai dari bunga aster seharga Rp 10.000 per sepuluh batang sampai bunga mawar yang dijual Rp 10.000 per batang.
Yunianti Wulandari (25) dan Yoki Kurniawan (27) sengaja datang dari Kota Bekasi, Jawa Barat, untuk membeli bunga sebagai dekorasi pernikahan mereka. Mereka memilih Pasar Rawa Belong karena harga yang murah dan banyak pilihan jenis bunga.
”Banyak pilihan bunga, jadi bisa memilih untuk dekorasi pernikahan. Selain itu, kan, bisa lihat sendiri yang bagus,” kata Wulan.
Demikian halnya dengan Vioni Pricylla (28). Ia memiliki toko bunga di Tangerang Selatan, Banten, dan memilih untuk membeli bunga dari Pasar Bunga Rawa Belong. Ia datang tiga kali dalam seminggu untuk mengecek ketersediaan bunga.
”Kalau yang beli di toko bungaku kebanyakan remaja. Jadi, setiap minggu ada yang pesan untuk hari spesial, seperti ulang tahun, wisuda, atau ngasih ke pacar,” katanya.
Survei Konsumen Bank Indonesia pada September 2022 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap terjaga. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada September 2022 yang sebesar 117,2, atau tetap berada pada level optimistis (indeks >100) meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 124,7.