Setelah memimpin Jakarta selama lima tahun, hari ini Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria berpamitan kepada Jakarta, kepada warga Jakarta. Keduanya berterima kasih sudah mendapat mandat memimpin dan membangun Jakarta.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria resmi berakhir masa jabatannya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Minggu (16/10/2022). Keduanya berpamitan kepada warga DKI Jakarta yang memadati halaman pendopo Balai Kota DKI Jakarta.
Acara pamitan Anies-Ahmad Riza, Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, kepada Jakarta dirangkum dalam acara bertajuk ”Terima Kasih Jakarta” yang digelar pada Minggu pagi hingga siang hari. Anies mengawali keberangkatan ke Balai Kota DKI Jakarta dengan naik sepeda.
Ia bersepeda dari rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pukul 06.05 menuju Balai Kota DKI Jakarta melewati sejumlah lokasi. Di antaranya Gelora Bung Karno dan JPO GBK, JPO Phinisi, Terowongan Kendal, dan Bundaran HI. Di lokasi-lokasi tersebut ia menyambangi warga yang tengah menikmati hari bebas kendaraan bermotor.
Ia sampai di Balai Kota DKI sekitar pukul 09.30 dan disambut ribuan warga yang memadati halaman pendopo. Sementara Ahmad Riza Patria langsung ke Balai Kota DKI.
Acara pamitan berlangsung di panggung utama yang dibangun di atas kolam air mancur yang terletak di depan pendopo Balai Kota DKI Jakarta. Pukul 10.11, Anies Baswedan yang sudah ditunggu warga yang memadati halaman Balai Kota DKI terlihat keluar dari pendopo menuju panggung utama.
Acara pamitan dibuka dengan testimoni 10 warga, yaitu perwakilan warga kampung penerima IMB, Bapak Frans dari Kampung Tanah Merah dan Ibu Eny Rochayati dari JRMK.
Lalu, ada Idim Saputra dari perwakilan tukang becak, Taufik dari perwakilan buruh penerima kartu pekerja, dari GPBI Pelita, Jessica selaku perwakilan penerima kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, dan Tuti selaku perwakilan penerima kartu Lansia.
Kemudian perwakilan sopir Jaklingko, perwakilan warga Kepulauan Seribu, perwakilan Jakmania, dan perwakilan Difabel.
Ahmad Riza Patria dalam pidato pamitannya kembali mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtuanya, kepada istrinya, Ellisa Sumarlin, juga kepada anak-anaknya.
Tak lupa, ia juga berterima kasih kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Harian Partai Gerindra Sufci Dasco Ahmad, juga Sandiaga Uno. Ahmad Riza menyebut mereka sudah memberikan dukungan kepadanya selaku kader yang diberi kesempatan melayani warga Jakarta.
Ia juga berterima kasih kepada PKS dan warga Jakarta. Selama 2,5 tahun kepemimpinannya sebagai Wakil Gubernur, Ahmad Riza menyebut kurun waktu itu sebagai nikmat luar biasa yang tak terbayangkan karena bisa melayani, berkhidmat, sekaligus menambah ilmu dari berbagai bentuk solusi, ide, dan gagasan.
Ahmad Riza juga menyampaikan terima kasih kepada Anies Baswedan atas kebersamaan membangun Jakarta.
Anies Baswedan yang mendapatkan kesempatan sambutan setelah Ahmad Riza mengajak warga yang hadir untuk menyanyikan dua lagu perjuangan, yaitu ”Berkibarlah Benderaku” dan ”Maju Tak Gentar”.
Ia mengajak bernyanyi dari atas panggung utama yang menghadap ke utara. ”Ini kita menghadapnya utara, tetapi banyak juga di belakang sana. Mohon izin yang di teras Balai Kota, saya berbicara menghadap utara, tetapi sesunggguhnya ini bicara untuk semuanya,” katanya.
Di panggung utama yang menghadap ke utara itu, Anies mengatakan, 16 Oktober 2017 dirinya mendapat mandat dari rakyat Jakarta untuk membangun Jakarta. Lima tahun kemudian, pada hari Minggu ini, hari terakhir jabatannya, ia berdiri bersama Ahmad Riza mempersilakan warga Jakarta melihat kenyataan atas perjuangan mereka untuk Jakarta.
Anies menyebutkan, satu babak sudah selesai dan akan ada babak berikutnya. ”Saya tidak akan berbicara panjang-panjang karena kerja untuk bangsa dan negara masih panjang ke depan. Satu babak berakhir, mari kita sambut babak berikutnya,” ucapnya lantang.
Menurut Anies, bekerja untuk menghadirkan keadilan sosial bukan hanya untuk Jakarta. Karena keadilan sosial harus terus-menerus dan kerja untuk Indonesia tidak akan pernah berhenti di tempat ini.
“Karena itu, di hari terakhir masa tugas kami di sini, izinkan saya menyampaikan lantang dan dari hati paling dalam, terima kasih Jakarta!” ujarnya.