Banjir Berulang Berpotensi Terjadi di Jakarta dan Sekitarnya
Banjir di Jakarta mulai surut sejak tengah malam. Namun, BMKG memperkirakan hujan deras akan terus terjadi di DKI Jakarta dan potensi banjir berulang masih ada.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan deras sepanjang Kamis kemarin hingga hari ini menyebabkan banjir dengan ketinggian 30 sentimeter hingga 100 sentimeter lebih di beberapa lokasi di Jakarta dan wilayah sekitarnya. Namun, cuaca ekstrem yang masih mendera Ibu Kota dan kawasan tetangganya berpotensi menyebabkan banjir berulang terjadi.
Di Jakarta Selatan tercatat 68 keluarga atau sekitar 270 orang terpaksa mengungsi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat ada 41 RT terdampak banjir di Jakarta Selatan akibat hujan deras pada Kamis (6/10/2022). Jumat (7/10/2022) pagi, banjir telah surut. Namun, melihat hujan yang kembali turun deras, potensi banjir masih menghantui Jakarta Selatan.
Data BPBD, ke-41 RT yang terdampak banjir semalam tersebar di Kelurahan Pejaten Barat, Kelurahan Ragunan, Kelurahan Jati Padang, Kelurahan Kalibata, Kelurahan Pancoran, Kelurahan Pondok Labu, Kelurahan Cipete Utara, dan Kelurahan Tegal Parang. Wilayah terendam tersebut imbas luapan Kali Krukut dan Kali Mampang yang dipicu curah hujan yang tinggi.
Ardi (70), warga RT 012 RW 005 Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan, mengatakan, hujan deras yang terjadi kemarin sejak pukul 14.00 menyebabkan banjir di wilayahnya setinggi 1 meter lebih. Kampungnya bersebelahan dengan aliran Kali Mampang yang setiap hujan dengan intensitas tinggi pasti meluap dan menyebabkan banjir.
Pagi tadi, Ardi bersama warga lain membersihkan sisa-sisa lumpur di sekitar rumah mereka yang terdampak banjir. Kasur, karpet, dan sejumlah pakaian dijemur di depan rumah. Warga juga membersihkan sampah yang terbawa luapan air ke rumah mereka.
”Banjir mulai surut ketika pukul 02.00 pagi tadi. Saya langsung merapikan seisi dalam rumah dan membersihkan lantai yang penuh dengan lumpur. Harus cepat-cepat dibersihkan, jika tidak lumpurnya akan kering dan susah dibersihkan,” katanya.
Banjir juga merendam wilayah Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan. Usin (55), warga RT 013 RW 008, Kelurahan Pancoran, mengatakan, banjir yang terjadi pada Kamis (6/10/2022) adalah yang kedua kalinya dalam minggu ini.
Sebelumnya pernah dilakukan pengerukan dengan alat berat, cuma tidak merata karena terhalang akses jembatan penghubung yang kecil. Kami juga meminta dibangunkan turap di pinggir kali tersebut karena bisa mengurangi banjir. (Muhayat)
Pada Selasa (4/10/2022), hujan deras yang terjadi juga menyebabkan banjir. Kamis malam, ketinggian banjir sekitar 60 sentimeter. Menurut dia, banjir tak hanya disebabkan hujan deras saja, tetapi air kiriman dari kawasan hulu sungai juga menyebabkan volume Kali Mampang naik dan meluber.
Muhayat, Ketua RT 012 RW 005 Kelurahan Kalibata, Jakarta Selatan, mengatakan, potensi banjir akibat curah hujan tinggi sudah diperingatkan oleh BPBD melalui pesan singkat di grup Whatsapp. Ketika pukul 16.00, air sudah mulai memasuki rumah, ia mengarahkan warganya mengungsi ke tempat lebih tinggi, salah satunya di Mushala Al Mustaghfirin.
Menurut dia, ketinggian air mencapai 1 meter lebih telah mengakibatkan sekitar 270 orang mengungsi. Kedalaman Kali Mampang di wilayahnya hanya sekitar 2 meter dengan lebar sungai hanya 4-5 meter. Kasatmata banyak rumah yang berada di bantaran aliran sungai tersebut.
”Sebelumnya pernah dilakukan pengerukan dengan alat berat, cuma tidak merata karena terhalang akses jembatan penghubung yang kecil. Kami juga meminta dibangunkan turap di pinggir kali tersebut karena bisa mengurangi banjir,” katanya.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Insaf mengatakan telah mengirim 267 petugas ke kelurahan yang rawan banjir di DKI Jakarta. Petugas ini memantau seluruh genangan di setiap wilayah. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, dan dinas terkait lainnya.
”Sejak informasi BMKG terkait cuaca ekstrem di Jakarta pada 2-8 Oktober, kami terus upayakan agar mitigasi banjir bisa cepat dilakukan, termasuk koordinasi dengan lurah dan camat. Jadi, saat banjir, petugas sudah siap untuk melakukan penyedotan air, harapannya dalam enam jam air bisa surut,” ujarnya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, hujan yang terjadi di DKI Jakarta dan wilayah lainnya akan terus terjadi hingga puncaknya pada Januari 2023. Pihaknya sudah memberitahukan kepada pemerintah daerah terkait untuk mempersiapkan potensi curah hujan yang dimulai awal September lalu.
Menurut Dwikorita, mulai minggu ini pada 2-11 Oktober, wilayah DKI Jakarta dan kota penyangga lainnya masih terjadi hujan deras, terutama dari sore hingga malam hari. Hujan yang terjadi bersama angin kencang dan kilat atau petir tersebut berbahaya. Ia menyarankan agar masyarakat berhati-hati terhadap pepohonan tumbang dan tiang-tiang untuk berteduh.
”Banjir yang terjadi kemarin juga karena drainase yang tidak berfungsi dengan baik dan resapan air di berbagai ruas jalan. Pengerukan sungai juga harus dilakukan secara terus-menerus,” katanya.
Untuk penyelesaian masyarakat pinggiran sungai dapat diberikan sosialisasi tentang potensi dan bahaya banjir serta hindari membuang sampah di sungai. Selain itu, pembersihan sungai dari sampah dapat dilakukan oleh pemerintah setempat.
Tim siaga banjir
Sebagai upaya antisipasi dampak musim hujan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas SDA sebelumnya sudah melakukan program gerebek lumpur di lima wilayah kota Jakarta. Program itu merupakan upaya pengerukan sedimen lumpur dan sampah menggunakan alat berat secara masif.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi di Jakarta pada Selasa (4/10/2022). Hujan ini menyebabkan Jakarta Selatan tergenang banjir. Wilayah yang sempat menjadi sorotan karena luas dan tingginya genangan adalah kawasan Kemang dan Pondok Karya di Mampang.
”Di Kemang Utara ada, sampai Pasar Buncit juga ada, lebih dari 50 cm. Kemang Utara itu (penyebabnya) Kali Mampang, juga ada beberapa titik di Mampang yang (tergenang) dari Kali Krukut,” kata Camat Mampang Prapatan Ujang Hermawan, kemarin (Kompas.id, 5 Oktober 2022).