Wajah Baru TMII Terapkan Konsep Rendah Emisi Karbon
Revitalisasi kawasan TMII segera tuntas. Masyarakat menanti konsep baru dari pengelola.
Oleh
ZULIAN FATHA NURIZAL
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah mengusung tema dan konsep baru, yakni kawasan wisata yang rendah karbon dan ramah lingkungan. Konsep ini diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung TMII.
Konsep yang ramah lingkungan itu seperti terlihat di kawasan TMII, Selasa (4/10/2022). Jalur sepeda yang membentang dari pintu masuk sampai keluar area TMII dibangun untuk mendukung gaya hidup sehat bagi pengunjung.
Selain jalur sepeda, trotoar di TMII mementingkan fungsi dan estetika. Selain lebar, trotoar juga dilengkapi guiding block serta lampu sorot dan tanaman. Kabel listrik yang dulu menjuntai dan semrawut kini ditanam agar lebih rapi.
Terlihat beberapa anjungan daerah sedang dikebut oleh pemda masing-masing untuk direvitalisasi, seperti anjungan Provinsi Papua Barat, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara. Sementara anjungan Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Tengah sudah selesai direvitalisasi dengan perbaikan fasilitas pendukungnya.
”Kalau di anjungan Jawa Barat, tidak ada penambahan, tapi perbaikan saja, seperti penambahan jalur pejalan kaki dan peremajaan bangunan,” ujar Erwan Sampari (44), petugas anjungan Jawa Barat.
Area anjungan Jawa Barat sebelumnya dipisahkan oleh pagar, dan kini pagar itu sudah dihilangkan. Hal itu ingin menunjukkan citra hubungan antarsuku bangsa di Indonesia, semua bersatu tanpa ada batasan.
Erwan dan tim anjungan Jawa Barat sudah menantikan TMII dibuka kembali mengingat antusias warga dan seniman Jawa Barat yang ingin berkunjung. Ia berharap TMII segera kembali dibuka, untuk melihat perkembangan kawasan yang lebih rapi dan baik daripada sebelumnya.
”TMII akan mengusung konsep zero emission atau rendah karbon. Direncanakan, pengunjung akan diantar menggunakan bus untuk keliling kawasan atau bisa juga menggunakan sepeda,” ujar Emilia Eny Utari, Direktur Utama TMII, dalam keterangan melalui video yang diterima Kompas, Senin (3/10/2022), dari Staf Humas TMII Mayang Novera.
Pascarevitalisasi, TMII kini memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Selain anjungan daerah yang cantik, terdapat pula taman tematik, seperti Taman Bhineka, Menara Pandang Saujana, jogging track di tepi danau, dan Tram Mover (kereta layang listrik) yang cocok untuk anak muda berburu konten foto media sosial.
Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengatakan, ada beberapa hal yang membuat sebuah kawasan dapat dikatakan menerapkan konsep rendah karbon. Di antaranya ialah akses pejalan kaki dengan trotoar yang lebar dan nyaman; adanya jalur sepeda karena sepeda adalah kendaraan tanpa emisi; pemanfaatan transportasi umum; serta banyaknya kawasan terbuka hijau dan interaksi antarmanusia.
Selain aspek fasilitas, konsep rendah karbon juga bisa dilihat dari pemanfaatan energi alami pada seluruh gedung di kawasan TMII. Yayat mencontohkan anjungan yang menggunakan panel surya untuk kebutuhan listrik, atau mekanisme pengolahan limbah di setiap bangunan.
”Jika semua sudah terpenuhi, sudah sepantasnya kawasan TMII dijadikan percontohan taman wisata masa depan yang mengedepankan aspek lingkungan dan interaksi manusia. Kesannya harus berubah bukan taman yang kolonial, tapi taman untuk milenial,” ujarnya, menambahkan.