Perampokan Toko Emas di Tangsel Dicurigai Berlatar Belakang Terorisme
Para perampok tersebut sudah tiga kali merampok sejumlah toko emas di wilayah Banten. Motif perampokan dan rentetan peristiwa itu mirip dengan kejadian perampokan yang berlatar belakang terorisme.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap empat perampok bersenjata toko emas di ITC BSD Serpong, Tangerang Selatan, Banten. Para perampok tersebut sudah tiga kali merampok sejumlah toko emas di wilayah Banten. Motif perampokan dan rentetan peristiwa itu mirip dengan kejadian perampokan yang berlatar belakang terorisme.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan, tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Satuan Reserse Kriminal Umum Polres Tangerang Selatan menangkap empat pelaku perampokan berinisial SU (37), TH (37), MK (33), dan H (34). Mereka ditangkap di sejumlah tempat berbeda, yakni di Bogor (Jawa Barat), Grobogan (Jawa Tengah), dan Kabupaten Tangerang, (Banten).
”Mereka merampok lebih dari satu lokasi, semuanya toko emas. Makanya, kami menggandeng Densus 88 untuk mendalami apakah ada keterkaitan dengan kelompok teror,” kata Hengki, Jumat (30/9/2022), di Jakarta.
Hengki menambahkan, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri digandeng untuk menyelidiki lebih dalam motif dari perampokan tersebut. Tiga kali rentetan kejadian pencurian tokoh emas yang dilakukan di Tangerang Selatan dan Banten oleh perampok dicurigai untuk mendanai tindakan terorisme.
”Kecurigaan karena pengalaman terdahulu. Sasaran pendanaan teror biasanya dengan merampok bank dan toko emas,” ucap Hengki.
Dari keempat perampok tersebut, salah satu pelaku berinisial MK merupakan pecatan anggota Tentara Nasional Indonesia. MK berperan menyediakan senjata api dan turut serta merampok di dua tempat di Pasar Kemis dan Cikupa.
Polisi saat ini masih terus melakukan penyidikan intensif terhadap empat perampok. Dari tangan para perampok tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti dua senjata api pabrikan dan sejumlah peluru.
”Peran empat pelaku ini beragam. Ada pilot (pengawas), ada penyedia senjata, dan ada yang menyimpan senjata,” tutur Hengki.
Penangkapan empat perampok toko emas ini merupakan hasil penyidikan polisi dari kasus perampokan toko emas Sinar Mas di ITC BSD pada Jumat (16/9/2022) siang. Perampokan itu bermula saat seorang seorang lelaki bertopi, memakai masker, jaket hitam, bercelana pendek, dan membawa tas hitam kecil membawa senjata api, menembak etalase kaca, dan menggasak dua genggam kalung emas.
”Pelaku memukul etalase emas dengan cara menembakkan satu buah peluru, mengambil (emas) salah satu etalase yang sudah pecah kacanya, dan kabur. Dari tempat kejadian, kami sudah menyita satu selongsong dan proyektil, ada beberapa pecahan kaca untuk diambil sidik jarinya, serta rekaman CCTV di toko tersebut dan sekitar ITC karena terpantau dia cukup lama melakukan pengintaian,” kata Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Sarly Sollu, (Kompas, 17/9/2022).
Saat peristiwa itu terjadi, polisi belum bisa memastikan kaliber peluru yang digunakan pelaku karena proyektil yang ditembakkan ke etalase pecah. Sementara itu, selongsong peluru di lokasi perampokan dalam kondisi sudah digosok sehingga tak lagi teridentifikasi jenis senjata pelaku.
Kasus perampokan bersenjata itu tidak menelan korban jiwa atau korban luka. Kejadian ini mirip perampokan toko emas di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, sepuluh tahun lalu. Pada Jumat (24/12/2012) tengah hari, delapan perampok bersenjata api menguras empat toko emas di Pasar Ciputat.