Polda Metro Jaya tetap akan menyiagakan pasukannya untuk mengawal aksi guna mengantisipasi eskalasi massa, seperti yang terjadi sehari sebelumnya.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepala Polda Metro Jaya melakukan patroli udara untuk memantau situasi keamanan Jakarta, Rabu (14/9/2022), terkait maraknya aksi warga menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Polda Metro Jaya tetap akan menyiagakan pasukannya untuk mengawal aksi guna mengantisipasi eskalasi massa, seperti yang terjadi sehari sebelumnya.
Rabu siang, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, didampingi Direktur Polisi Air dan Udara (Polairud) Komisaris Besar Raden Firdaus Kurniawan dan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan, berpatroli menggunakan helikopter. Mereka pergi dari Jakarta Selatan ke arah Bekasi, lanjut ke Jakarta Utara.
”Hasil pemantauan yang didapat, situasi secara umum Jakarta dan sekitarnya bersahabat, baik cuaca maupun situasi keamanan terkendali, masyarakat menjalani aktivitas secara normal,” tutur Fadil dalam keterangannya.
Rabu ini, Polda Metro Jaya mengerahkan personel pengamanan untuk mengawal demonstrasi tolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan jalan layang Pasar Rebo, Jakarta Timur. Polisi juga tetap bersiaga di Gedung MPR/DPR/DPD untuk mengantisipasi aksi serupa.
Aksi di kawasan Patung Kuda dilakukan 50 peserta dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta. Sedangkan di jalan layang Pasar Rebo ada kelompok Himpunan Mahasiswa Islam Jakarta Selatan Komisariat Se-Unindra dengan jumlah massa yang diprediksi 30 orang. Polisi sebelumnya tidak mendapat surat pemberitahuan dari dua kelompok aksi tersebut.
”Kepada seluruh jajaran Polda Metro Jaya yang bertugas di lapangan tetap semangat dalam menjaga keamanan Ibu Kota,” pesan Fadil.
Selasa (13/9/2022), Fadil bersama Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya Mayor Jenderal Untung Budiharto turun untuk menertibkan massa aksi penolakan kenaikan harga BBM di sekitar Patung Kuda dan ruas Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Massa yang jumlahnya diperkirakan mencapai 2.000 orang dari elemen mahasiswa berbagai universitas dan buruh sempat tidak terkontrol. Dalam sejumlah laporan media, mereka beraksi melebihi waktu di atas pukul 18.00.
Sampai malam hari, peserta aksi terlihat menyebar di jalan mengibarkan bendera Merah Putih, bendera serikat pekerja, sampai menyalakan suar berwarna merah. Beruntung situasi itu tidak berakhir ricuh. Massa bubar sekitar pukul 20.30.