Proyek MRT Paket Kontrak Harmoni-Mangga Besar Diresmikan
CP 202 bagian dari fase 2A MRT Jakarta dari Harmoni ke Mangga Besar mulai dikerjakan pada Juli 2022. Namun, peresmian pembangunannya baru dilakukan Sabtu (10/9/2022), menandai penyediaan angkutan umum yang terintegrasi
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Paket kontrak atau contract package 202 fase 2A MRT Jakarta sebetulnya sudah mulai dikerjakan sejak akhir Juli 2022. Namun, pembangunan paket pekerjaan dari Harmoni ke Mangga Besar itu baru diresmikan pada Sabtu (10/9/2022).
Bersamaan dengan acara pembukaan kembali kawasan Kota Tua setelah direvitalisasi, pekerjaan pembangunan CP 202 diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kawasan Kota Tua, Jakarta. Peresmian itu disaksikan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji.
Dalam peresmian yang sekaligus menjadi acara peletakan batu pertama bagi pembangunan CP 202 itu, Menteri Budi Karya Sumadi menyampaikan, kawasan Kota Tua merupakan salah satu titik integrasi dan transit di antara tiga moda transportasi massal di Jakarta.
”Di titik ini ada tiga moda transportasi publik yang saling terintegrasi, yaitu kereta commuterline, bus Transjakarta, dan MRT Jakarta. Pengembangan sistem transportasi terintegrasi tersebut tidak lepas dari pengembangan kawasan atau area di sekitarnya karena dengan pengembangan kawasan yang berorientasi transit, mobilitas yang seamless dapat tercapai,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Budi Karya, pemerintah pusat terus mendorong, mengupayakan, dan mendukung kota untuk meningkatkan fungsi angkutan massal serta pembangunan sistem transportasi publik terintegrasi dan berkelanjutan seperti MRT Jakarta.
”Semoga apa yang dikerjakan ini menjadi contoh bagi kota lain. Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Jepang dan setiap pendukung yang secara bersama-sama menjadikan Jakarta lebih modern,” ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan apresiasi atas dimulainya pembangunan CP 202. ”Kita sudah menyaksikan groundbreaking CP202. Alhamdulillah, ini sebuah kegiatan yang penting karena kita tahu pembangunan MRT Jakarta berjalan terus ke depan,” kata Anies.
Sebagai kota modern yang menjadi pusat perekonomian, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia Tenggara, menurut Anies, Pemprov DKI Jakarta harus menyiapkan transportasi umum massal yang menjangkau seluruh wilayah Jakarta.
”Kita tahu, MRT Jakarta menjadi tulang punggung utama bagi kegiatan ekonomi,” katanya.
Duta Besar Kenji juga menyambut baik peresmian pekerjaan CP 202 itu.
”MRT Jakarta merupakan simbol utama hubungan baik antara Jepang dan Indonesia. Sejarah panjang kerja sama dua negara ditunjukkan melalui MRT Jakarta. Setelah mendukung sepenuhnya pembangunan fase 1, Jepang kini kembali mendukung pembangunan fase 2, baik pendanaan maupun transfer teknologi, pengetahuan, dan keterampilan,” ujar Kenji.
Pekerjaan CP 202 itu sebenarnya sudah dimulai, tepatnya saat MRT Jakarta mendapatkan kontraktor terpilih pada Juli 2022.
Dijelaskan Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim, setelah melalui sejumlah proses, didapatlah Shimizu Adhi Karya Joint Venture (SAJV). SAJV sendiri merupakan konsorsium kontraktor yang saat ini mengerjakan CP 201 dari Bundaran Hotel Indonesia ke Harmoni.
Penandatanganan kontrak pelaksanaan konstruksi CP 202 telah dilakukan pada 18 Juli 2022. Hal itu diikuti dengan penerbitan surat perintah mulai kerja (SPMK) kepada SAJV sebagai kontraktor pelaksana pada 27 Juli 2022.
”Ini menandai dimulainya pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalur Harmoni hingga Mangga Besar,” kata Silvia.
Silvia melanjutkan, pekerjaan konstruksi MRT Fase 2A CP 202 meliputi pembangunan tiga stasiun bawah tanah dan terowongan bawah tanah. Ketiga stasiun itu ialah Stasiun Harmoni dengan panjang 252 meter dan kedalaman kurang lebih 16 meter, Stasiun Sawah Besar sepanjang 200 meter dan kedalaman kurang lebih 27 meter, Stasiun Mangga Besar sepanjang 220 meter dengan kedalaman kurang lebih 27 meter. Selain itu, ada pembangunan terowongan bawah tanah sepanjang 1,8 kilometer mulai dari Harmoni sampai dengan Mangga Besar.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy dalam groundbreaking itu menyampaikan, pembangunan fase 2A, khususnya CP 202, memiliki sejumlah tantangan, yaitu mulai dari teknis hingga sosial budaya.
”Paket proyek ini memiliki karakteristik yang unik dengan lahan pembangunan terbatas dan jalur yang dibelah oleh kanal. Oleh karena itu, stasiun dan terowongan yang ada dalam paket kontrak ini akan dibangun bertumpuk empat lain atau istilahnya stacked station dan stacked tunnel,” kata Aprindy.
Selain tantangan teknis tersebut, lokasi pembangunan berada di kawasan bersejarah Jakarta yang banyak dikelilingi oleh bangunan cagar budaya.
”Itu membuat kami harus benar-benar memperhatikan aspek ini, termasuk banyak bekerja sama dan berkoordinasi secara intensif dengan instansi terkait, baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi,” lanjutnya.