Transjakarta Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Kota Los Angeles
PT Transportasi Jakarta dan Pemkot Los Angeles melakukan pertemuan sehari sebelum Forum U20. Bagi Transjakarta, itu menjadi peluang menjajaki kerja sama pengelolaan transportasi ramah lingkungan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Satu hari menjelang gelaran Forum Urban 20 atau U20, jajaran direksi PT Transportasi Jakarta menggelar pertemuan dengan Wali Kota Los Angeles. Pertemuan itu menjadi gerbang masuk Transjakarta untuk menjajaki peluang kerja sama pengelolaan transportasi ramah lingkungan dengan Pemerintah Kota Los Angeles, Amerika Serikat.
Seusai pertemuan yang berlangsung Senin (29/8/2022) di Jakarta, jajaran direksi Transjakarta dan Wali Kota Los Angeles Eric Michael Garcetti menggelar jumpa pers. Direktur Utama Transjakarta M. Yana Aditya menjelaskan, dari pertemuan tersebut, ada beberapa poin yang bisa dikerjasamakan antara Transjakarta dan Pemerintah Kota Los Angeles.
”Mengenai kerja sama, ada beberapa poin yang sedang kita jajaki. Kita eksplor apa saja yang bisa kita kerjakan, yang pasti kita ingin nol emisi,” kata Yana.
Menurut Yana, poin untuk mencapai nol emisi adalah target bersama yang ingin dicapai Transjakarta dan Los Angeles. Salah satu cara yang akan dikerjakan adalah melalui pengembangan transportasi ramah lingkungan, seperti bus listrik.
Wali Kota Los Angeles Eric Michael Garcetti dalam kesempatan tersebut menjelaskan, Jakarta dan Los Angeles terikat dalam kerja sama kota kembar atau sister city. Kedua kota memiliki kesamaan profil, yaitu sama-sama berpenduduk 10 juta orang. Kedua kota juga menghadapi permasalahan yang sama, kemacetan, polusi, dan pertumbuhan ekonomi.
”Ini tantangan yang sama yang kita bahas. Tapi, tujuan kami sama, memperluas jaringan transportasi, penggunaan bus listrik, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” ujar Eric.
Sebagai kota kembar, menurut Eric, Jakarta dan Los Angeles memiliki target yang sama, yaitu mewujudkan nol emisi dan meningkatkan kualitas hidup. Terkait nol emisi, Eric melanjutkan, Los Angeles sama seperti Jakarta, yakni sudah memulai dengan mengoperasikan bus listrik. Saat ini dari 3.000 unit bus rapid transit (BRT) yang beroperasi di Los Angeles, 300 unit merupakan bus listrik.
Sementara Transjakarta, dari 3.500 unit bus yang beroperasi di seluruh Jakarta, baru ada 30 unit bus listrik yang beroperasi di Jakarta. ”Kami sama-sama punya target sampai dengan tahun 2030 semua bus yang beroperasi adalah bus listrik,” kata Eric.
Yana menambahkan, Transjakarta juga memiliki target tersebut. Setidaknya secara bertahap bus-bus Transjakarta akan menjadi bus listrik sampai dengan tahun 2030.
”Saat ini baru ada 30 unit bus listrik. Namun, sampai akhir 2022, akan ada 100 unit bus listrik beroperasi di Jakarta,” kata Yana.
Seusai pertemuan itu, delegasi Pemerintah Kota Los Angeles bersama Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transjakarta Yoga Adiwinarto, serta Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta Achmad Izzul Waro menjajal bus listrik. Bus listrik berangkat dari hotel di kawasan Senayan menuju simpang CSW, pertemuan antara Koridor 13, Koridor 1, dan Stasiun MRT ASEAN. Kemudian rombongan kembali ke hotel.