Mereka Mendamba Menjadi Penghuni 33 Menara Rusunawa
Penyediaan rusunawa oleh Pemprov DKI Jakarta yang tersebar di berbagai lokasi adalah untuk menyediakan hunian yang layak bagi warga. Warga yang berminat tinggal di rusunawa diminta mendaftar lewat aplikasi Sirukim.
Anam Mulyana (27) manggut-manggut mendengarkan penjelasan petugas keamanan Rumah Susun Karang Anyar yang terletak di Jalan Karanganyar, Jakarta Pusat. Ia sengaja datang ke rusun yang baru selesai dibangun kembali itu, Senin (22/8/2022).
”Saya setiap hari melewati rusun ini. Saya tertarik untuk tinggal di rusun ini karena infonya tarif sewa terjangkau lalu unitnya lumayan besar,” kata Anam, warga Ujung Menteng, Jakarta Timur, yang saat ini menyewa kamar kos di kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Dari sekuriti rumah susun, Senin sore lalu, ia diarahkan untuk mengunduh aplikasi Sistem Informasi Permukiman dan Perumahan (Sirukim). Aplikasi itu dikelola Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta untuk memberikan layanan bagi warga.
Baca Juga: Anies Resmikan 33 Tower Rusunawa
Warga yang ingin menjadi penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) mesti mendaftar melalui aplikasi Sirukim. Sebelum mendaftar, warga harus memastikan sudah memiliki akun di aplikasi tersebut.
Dengan akun tersebut, warga bisa mendaftar, memilih, dan memesan unit rusunawa yang diidam-idamkan. Kemudian warga akan diminta mengunggah sejumlah dokumen yang disiapkan melalui aplikasi itu.
”Saya sudah jelas. Ini saya mau pulang dan menyiapkan syarat-syaratnya,” kata Anam, yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi ojek daring itu.
Berlokasi di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, rusunawa Karang Anyar itu dekat dengan stasiun KRL Sawah Besar dan stasiun KRL Mangga Besar, juga dekat dengan layanan Transjakarta. Di seberang gerbang masuk sudah terpasang tanda layanan Mikrotrans JAK 69 meski dijelaskan warga sekitar layanan angkutan kota itu belum beroperasi karena rusunawa belum dihuni.
Dengan lokasi yang terjangkau dan dekat ke mana pun, pada Senin siang selepas jam makan siang hingga sore, setidaknya ada sejumlah orang warga dari luar kawasan Sawah Besar yang datang dan bertanya-tanya cara menghuni rusunawa itu. Ada yang datang dengan berjalan kaki, ada yang datang naik sepeda motor.
Bukan hanya warga dari luar area Sawah Besar yang bertanya-tanya, warga lama rusunawa Karang Anyar yang direlokasi selama revitalisasi pun bertanya-tanya kapan mereka bisa kembali menghuni rusunawa yang sudah bertransformasi itu. Rusunawa itu awalnya berbentuk blok dengan setiap blok terdiri atas lima lantai, kemudian direvitalisasi menjadi dua tower berlantai 16 dengan 421 unit itu.
”Saya juga menanti-nantikan kapan bisa masuk lagi ke rusunawa ini. Saya sudah 30 tahun tinggal di rusunawa ini. Kalau di lokasi relokasi sementara, persis empat tahun,” kata Anang Hendarwan, yang saat rusunawa masih berbentuk blok, ia tinggal di Blok A dan saat revitalisasi ia direlokasi di Rusun Kilometer 2 Cakung, Jakarta Timur.
Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan Lima Rusunawa di Jakarta Selesai Akhir 2021
Selain Anang, Suwandi (50), warga lama rusunawa yang saat ini mengontrak di sekitar rusunawa, juga mempertanyakan kapan ia bisa kembali tinggal di rusunawa itu. ”Warga lama yang sudah memegang SP, surat perjanjian, dibolehkan lagi tinggal. Kami sudah menantikan pengundian unit,” ujar Suwandi.
Keinginan untuk boleh tinggal di rusunawa yang dikelola DPRKP DKI Jakarta turut diungkapkan warga relokasi Pasar Gembrong. Setelah pasar tersebut terbakar pada April 2022 ini, mereka direlokasi sementara ke Rusunawa Cipinang Besar Utara di Jalan Cipinang Jaya Raya, Jakarta Timur.
Di sini unitnya rapi dan bersih.
”Di sini enak. Unitnya besar, saya dan keluarga tidak perlu umpel-umpelan seperti di Pasar Gembrong,” kata Rakhmat, yang bersama ratusan keluarga sudah tiga bulan direlokasi di rusunawa Cipinang Besar Utara itu.
Kalaupun mesti harus menyewa atau menjadi penghuni yang menyewa per bulan, Rakhmat yang sehari-hari bekerja di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, tidak keberatan. ”Tarif sewa rusunawa terjangkau oleh saya. Sementara sewa rumah petak jauh lebih mahal,” ujarnya.
Suwandi juga berhitung, selama menyewa rumah petak di sekitar Rusunawa Karang Anyar, ia setidaknya mengeluarkan Rp 10 jutaan untuk membayar sewa per tahun. Sementara di rusunawa, ia memperkirakan sewa per bulan sekitar Rp 700.000. Selain itu, ia mengakui tampilan unit rusunawa yang baru lebih segar, lebih sehat, dan tertata.
Kusniti, warga relokasi yang lain, juga mengatakan, dirinya suka dengan unit rusunawa di Cipinang Besar Utara itu. Alasannya, selain karena sewa masih gratis, juga unit rusunawa yang disiapkan bagus.
”Di sini unitnya rapi dan bersih,” kata Kusniti.
Dengan konstruksi baru berbentuk menara, setiap unit berukuran 36 meter persegi terdiri atas dua kamar tidur, kamar mandi, dapur, juga ruang tamu yang menyambung dengan ruang keluarga, sementara lantai keramik. Kemudian ada fasilitas lift, tangga manual, ruang serbaguna, ruang usaha, arena bermain, tempat parkir sepeda motor dan mobil, taman, hingga klinik kesehatan. Fasilitas yang sama juga terdapat di Rusunawa Karang Anyar.
Meski demikian, berbeda dengan Rusunawa Karang Anyar yang dekat dengan berbagai akses transportasi umum untuk menuju rusunawa Cipinang Besar Utara, ada layanan Mikrotrans JAK42, juga angkot 31 dan 32. Kemudian harus berjalan kaki hampir 1 km masuk ke area pemukiman padat. Kalaupun naik kereta komuter, stasiun terdekat adalah Stasiun Jatinegara yang berjarak kurang lebih 2 kilometer.
Data dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyebutkan, untuk 33 tower di 12 lokasi yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Kamis (18/8/2022), Transjakarta sudah mengoperasikan empat layanan. Tiga layanan di antaranya sudah beroperasi, yaitu Rusun Penjaringan, Rusun Cakung Barat, dan Rusun Daan Mogot. Sementara satu layanan ke Rusun Karang Anyar belum beroperasi.
Adapun delapan rusunawa lainnya yang belum ada layanan Transjakarta adalah Rusun Cipinang Besar Utara, Rusun PIK Pulogadung, Rusun Ujung Menteng, Rusun PIK Pulogadung Tahap 2, Rusun Pulojahe, Rusun Padat Karya, Rusun Kelapa Gading Timur, dan Rusun Pulogadung Pulogebang.
Kepala DPRKP DKI Jakarta Sarjoko menjelaskan, untuk layanan angkutan Transjakarta bagi warga rusunawa, DPRKP akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Hal itu guna memudahkan mobilitas bagi warga penghuni rusunawa.
Jika terdapat sisa unit kosong, pendaftarannya melalui aplikasi Sirukim.
Apalagi, rusunawa itu dibangun untuk memenuhi kebutuhan hunian yang layak dan sehat bagi warga yang berpenghasilan rendah (MPBR), juga warga yang terdampak program penataan kawasan. Untuk penghuni, dari 33 menara rusunawa di 12 lokasi yang diresmikan pekan lalu, ada beberapa menara yang sudah dihuni.
Di antaranya, di Rusunawa Penjaringan dan Rusunawa Cipinang Besar Utara. Rusunawa Cipinang Besar Utara menjadi lokasi hunian sementara warga korban kebakaran Pasar Gembrong. Sebanyak 105 kepala keluarga yang direlokasi di sana akan diperbolehkan tinggal sampai bangunan baru eks Pasar Gembrong siap.
Sarjoko mengapresiasi warga yang berminat tinggal di rusunawa. Warga bisa mendaftar melalui aplikasi Sirukim. Namun, warga mesti memperhatikan, untuk sejumlah rusunawa khususnya rusunawa yang direvitaliasi, penghuni utamanya adalah penghuni rusun lama sebelum dibangun kembali.
”Jika terdapat sisa unit kosong, pendaftarannya melalui aplikasi Sirukim,” kata Sarjoko.
Rusunawa yang penghuni utamanya penghuni rusun lama itu adalah Rusun Penjaringan, Rusun Karang Anyar, dan Rusun Cipinang Besar Utara.
Sarjoko mendorong warga yang berminat tinggal di rusunawa, saat ini beberapa rusun sudah membuka pendaftaran melalui Sirukim. ”Setelah lolos verifikasi dan pemenuhan dokumen administrasi yang disyaratkan akan dilakukan pengundian oleh masing-masing pengelola rumah susun atau UPRS,” katanya.