Ketua RT Tak Diberi Tahu Insiden di Rumah Kadiv Propam Polri
Sampai hari ini, ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga belum mendapat laporan tentang kasus yang menewaskan Brigadir Nofriansyah di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Oleh
ERIKA KURNIA
·5 menit baca
ERIKA KURNIA
Lokasi sekitar rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
JAKARTA, KOMPAS — Ketua RT 005 RW 001 Mayor Jenderal Purnawirawan Seno Sukarto yang tinggal di sekitar rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, menemukan banyak kejanggalan dari peristiwa yang menewaskan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Ia juga menyayangkan minimnya interaksi sosial di lingkungan tersebut.
Sampai Rabu (13/7/2022), Seno (84) mengaku belum mendapatkan laporan dari yang berwenang perihal peristiwa tembak-menembak di rumah dinas Kepala Divisi (Kadiv) Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00. Peristiwa itu disebut melibatkan Brigadir Nofriansyah, selaku pramudi dari istri Kadiv Propam, dan Bharada E sebagai ajudan Kadiv Propam. Polisi menyebut 12 peluru keluar dalam baku tembak tersebut.
ERIKA KURNIA
Ketua RT 005 RW 001 Mayor Jenderal Purnawirawan Seno Sukarto.
Seno mengatakan, pada hari kejadian, ia sempat mendengar suara seperti ledakan petasan lebih dari dua kali dalam durasi tidak terlalu lama. Saat itu ia berada di rumah yang jaraknya hanya sekitar 30 meter dari rumah Kadiv Propam.
Ia mengaku tidak terlalu menaruh perhatian pada suara yang ternyata adalah tembakan senjata api. Apalagi, saat itu sedang memasuki waktu Idul Adha. Suara tembakan itu, kata pria yang pernah berbisnis kembang api impor tersebut, kemungkinan berubah karena meledak di dalam rumah. Namun, ia tetap menaruh kecurigaan dan mengomunikasikannya dengan satpam yang berjaga di seberang rumah dinas Kadiv Propam melalui telepon.
”Waktu itu saya memang sempat tanya ke satpam yang berjaga di sana. ’Kamu dengar?’. Dia menjawab, ’Dengar, Pak, tapi saya kira petasan juga’. Kemudian, setelah satpam bilang, banyak (polisi) datang (ke rumah Kadiv Propam), makin lama makin banyak,” tutur Seno yang sedang mengalami kesulitan berjalan itu saat ditemui di rumahnya.
ERIKA KURNIA
Lokasi sekitar rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
Selain tidak adanya laporan kejadian yang disampaikan kepadanya selaku ketua RT, ia juga tidak mendengar ambulans yang membawa jasad Brigadir Nofriansyah. Informasi peristiwa yang menyebabkan satu orang meninggal itu justru ia dengar dari pemberitaan media di Youtube pada Senin (11/7/2022), bersamaan dengan hari ketika Mabes Polri merilis kasus itu kepada publik.
Mantan Kapolda Aceh dan Sumatera Utara itu juga menyampaikan, kejanggalan muncul karena ada pihak luar yang mengganti decoder kamera pemantau (CCTV) yang diletakkan di sekitar kompleks, Sabtu (9/7/2022). Di kompleks itu, RT menaruh delapan kamera CCTV yang sepengetahuannya aktif. Tindakan itu dilaporkan pihak satpam dua hari kemudian.
Sampai saat ini, ia juga mempertanyakan mengapa satpam di lingkungannya diperintah oknum untuk menjaga pintu masuk kompleks daripada menjaga lingkungan kompleks sewajarnya.
ERIKA KURNIA
Rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
”Sampai sekarang, saya terus terang ketemu saja enggak (dengan polisi yang menyidik). Saya kesal, saya dianggap apa ini? Maaf saja, saya jenderal, lho, meski RT. Jadi, saya tersinggung juga sama sekali enggak ada laporan, lalu memerintahkan satpam seenaknya. Kenapa tidak memberi tahu saya,” katanya dengan nada kecewa.
Pengamatan Kompas pada Rabu pagi hingga tengah hari, tim kepolisian dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan Inafis (Indonesian Automatic Finger Print Identification System) melakukan penyelidikan di rumah Kadiv Propam itu secara tertutup. Mereka berlalu lalang di salah satu dari dua pintu gerbang utama menuju rumah dua lantai yang tidak diberi garis polisi.
Sampai berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait kegiatan olah TKP hari ini. Sore hari, tim itu sudah tidak terlihat bertugas di lokasi. Beberapa personel kepolisian berseragam terlihat berjaga di sekitar lokasi, seperti pos pengamanan dan sekitar rumah Kadiv Propam.
Interaksi sosial
Suasana Kompleks Polri Duren Tiga memang relatif sepi. Sejumlah warga dengan kendaraan roda empat, motor, atau berjalan kaki, hingga pedagang jajanan ada yang berlalu lalang, tetapi tidak terlihat ada interaksi sosial yang ramai hari itu. Terkait interaksi dengan keluarga Kadiv Propam, Seno mengakui ia sudah lama tidak bertemu dengan Ferdy Sambo. ”Dulu waktu belum jadi jenderal, sering (bertemu). Kadang-kadang di pos (pengamanan). Saya dulu sering di sana, apalagi pas malam Minggu. Saya undang kawan-kawan untuk mengobrol, termasuk Pak Sambo,” kenangnya.
ERIKA KURNIA
Rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
Hubungan itu, katanya, menjadi jarang setelah Ferdy Sambo diangkat menjadi irjen dan bertugas di Propam Polri. Ia pun tidak tahu persis siapa yang mengisi rumah dinas Ferdy Sambo. Ia hanya mengetahui bahwa ada pengemudi atau semacam ajudan yang biasanya berada di rumah itu.
Perihal ajudan, Seno mengatakan, keluarga kepolisian khususnya yang sudah memiliki pangkat tinggi seperti Ferdy Sambo, berhak merekrut dari anggota kepolisian. Ia pun mewajarkan jika istri Kadiv Propam itu memiliki pramudi yang merupakan anggota kepolisian.
”Tergantung, kalau dia sudah dekat sekali, ya, mungkin. Saya dulu juga begitu, saya lihat sopir saya baik, ikut saya pindahkan ke sini,” pungkasnya.
Istri Kadiv Propam kini tengah menjalani pemulihan trauma bersama seorang psikolog, Novita Tandry, pasca-insiden baku tembak di rumah dinas suaminya. Sebelum terjadi aksi baku tembak, istri Ferdy Sambo diduga mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J atau Nofriansyah.
Psikolog yang ditunjuk oleh Polres Metro Jakarta Selatan itu menyebut beliau masih trauma atas insiden yang dialami dan dilihatnya langsung. ”Beliau sangat syok ya, guncangan pastinya. Memang dalam proses pendampingan,” kata Novita saat dihubungi wartawan hari ini.
MARINA EKATARI
Setelah lebih kurang lima jam menggelar olah tempat kejadian perkara, kasus penembakan antar-anggota polisi, Brigadir J dan Bharada E, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto meninggalkan kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Rabu (13/7/2022) dini hari.
Novita juga ikut mengawasi kondisi anak-anak jenderal bintang dua itu. Ferdy Sambo dan istri memiliki tiga anak yang masing-masing berusia 17 tahun, 15 tahun, dan 1,5 tahun. Novita saat ini tidak bisa merinci bagaimana kondisi mereka.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan Komisaris Besar Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan ataupun penyidikan dengan memeriksa saksi, yakni R, sopir dinas ibu Ferdy Sambo; K, seorang pembantu; Bharada E; dan istri Kadiv Propam. Selain itu, saksi ahli juga dimintai keterangannya terkait peristiwa tersebut.
”Setelah hasil Puslabfor ataupun hasil otopsi keluar, tentunya kami akan meminta keterangan ahli, yakni ahli forensik dari dokter forensik ataupun dari laboratorium forensik guna mendukung fakta-fakta yang kami temukan di TKP,” tuturnya.