Sapi dari Bima, Nusa Tenggara Barat, diisolasi bersama dua sapi lain di dekatnya. Sapi yang diduga terpapar PMK itu ditemukan di Jakarta Utara.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seekor sapi di Jakarta Utara diduga terpapar penyakit mulut dan kuku atau PMK. Dua sapi lainnya turut diisolasi karena berada dalam satu kandang. Proses isolasi berlangsung 14 hari dibarengi pemberian multivitamin untuk daya tahan tubuh sambil menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dilakukan di Balai Veteriner Subang, Jawa Barat.
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara menemukan tanda klinis pada gusi, lidah, sekitar hidung, dan telapak kaki seekor sapi dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sapi tersebut merupakan hewan ternak yang akan dijual untuk Idul Adha.
”Petugas langsung mengisolasi hewan tersebut dan dua sapi di dekatnya. Sampelnya akan diuji di Subang. Kalau memang nanti sapinya ambruk, akan dipotong supaya tidak menyebar ke mana-mana,” ucap Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Utara Unang Rustanto ketika dihubungi, Jumat (24/6/2022).
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Utara terus memantau hewan ternak yang ada, khususnya hewan ternak dari luar daerah. Jika ada indikasi terpapar PMK, petugas langsung melaporkan ke unit gerak cepat dari provinsi.
Unang menjelaskan, PMK bukan penyakit zoonosis yang menular dari hewan ke manusia. Apabila positif PMK, hewan ternak langsung dipotong. Bagian tubuh, seperti kepala, jeroan, dan kaki, harus direbus minimal 30 menit pada suhu 100 derajat celsius supaya bisa dikonsumsi.
”Penanganannya harus cepat dan tepat karena penularan antarhewan ternak begitu cepat,” katanya.
Satu sapi yang diduga terpapar PMK ini merupakan laporan pertama di Jakarta. Sejak PMK merebak di beberapa wilayah, Perumda Dharma Jaya yang merupakan badan usaha milik daerah Provinsi DKI Jakarta yang bergerak dalam bidang perdagangan dan industri daging tidak lagi menerima penitipan hewan ternak dalam jangka waktu lama.
Perumda Dharma Jaya memberlakukan pemeriksaan kesehatan yang ketat bagi hewan ternak yang masuk ke kandang. Hewan ternak masuk paling lama hanya 1-2 hari di kandang, lalu langsung dipotong untuk kemudian didistribusikan ke pasar-pasar.
Perumda Dharma Jaya juga memastikan, pemenuhan stok daging di DKI Jakarta menjelang Idul Adha tercukupi.
”Pemenuhan kebutuhan daging berasal dari lokal dan impor dari Brasil dan Australia. DKI Jakarta memang membatasi masuknya sapi dari luar. Kami juga mengawasi ketat masuknya sapi dari luar dengan pemeriksaan dokumen dan kesehatan, tidak hanya dari kami, tetapi juga dari dinas (Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta) juga. Jadi double screening,” kata Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman, Senin (13/6/2022).