Di tengah status PPKM Level 1, kasus Covid-19 DKI Jakarta meningkat. Dari hasil tes PCR, ada tambahan 730 kasus harian. Sementara kasus aktif total bertambah 576 kasus hingga ada 3.282 orang yang dirawat atau isolasi.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 1, kasus positif harian DKI Jakarta mencapai 730 kasus. Anggota DPRD DKI meminta Dinas Kesehatan DKI bersiap dan menyiagakan rumah sakit khusus Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Rabu (15/6/2022), memaparkan, penambahan itu berdasarkan hasil tes PCR. Hari ini terdapat 9.518 orang dengan 10.122 spesimen yang dites PCR. Dari jumlah tes tersebut, terdapat 730 kasus positif dan 8.788 negatif.
Namun, untuk jumlah kasus aktif di Jakarta, Dinkes DKI memantau ada kenaikan 576 kasus. Itu membuat jumlah kasus aktif saat ini di DKI Jakarta sebanyak 3.282 orang yang masih dirawat atau isolasi.
Dinkes DKI pun mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan varian Omicron. ”Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas,” kata Dwi Oktavia.
Sementara untuk positivity rate, Dinkes DKI Jakarta mencatat sepekan terakhir angkanya Jakarta menyentuh 5,7 persen. Sebelumnya, pada pertengahan Mei 2022, Jakarta ada di level 1 persen.
Dengan situasi Covid-19 di DKI Jakarta hari ini, anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menegaskan, Pemprov DKI Jakarta harus bersiaga. Rumah sakit untuk pengendalian Covid-19 semestinya tetap disiagakan.
Penumpang KRL
Kendati kasus mulai naik, mobilitas warga Ibu Kota dan sekitarnya belum menunjukkan tanda mulai berkurang. Penumpang angkutan umum khususnya kereta komuter justru mencatatkan kenaikan. Pada pekan ketiga Juni 2022, pengguna kereta komuter naik 2 persen dibandingkan pada pekan sebelumnya.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba menjelaskan, pengguna KRL di semua stasiun pada Senin (13/6/2022) dan Selasa (14/6/2022) tercatat masing-masing sebanyak 655.638 orang dan 642.798 orang. Hari Senin lalu merupakan jumlah volume pengguna harian tertinggi sampai dengan Juni ini.
”Jika dibandingkan volume pengguna pada hari Senin di minggu sebelumnya (6/6/2022) yang sebanyak 640.285 orang, angka pada Senin (13/6/2022) tersebut naik sebesar 2 persen,” ujarnya.
Total pengguna KRL Jabodetabek dari awal Juni sampai dengan Selasa (14/6/2022) sebanyak 8 juta lebih orang atau rata-rata per hari sebesar 576.131 orang menggunakan kereta komuter. Adapun volume tertinggi pada tanggal 13 Juni.
Volume pengguna KRL Jabodetabek pada akhir minggu atau hari libur, berdasarkan data yang tercatat, sebanyak 2,3 juta lebih orang atau rata-rata 475.553 orang per harinya. Volume penumpang tertinggi tercatat terjadi pada Sabtu (11/6/2022) dengan 508.893 orang.
Sejalan dengan kenaikan tren pengguna KRL, pasca-pemberlakukan pola operasi dengan perjalanan KRL yang baru dan pelaksanaan SO-5 Manggarai, KAI Commuter berkomitmen melakukan evaluasi dan perbaikan fasilitas pelayanan yang ada di area stasiun. Pengguna KRL juga diminta tetap berdisiplin menerapkan protokol kesehatan baik di dalam perjalanan KRL maupun saat berada di area stasiun.
”Pemeriksaan syarat untuk naik KRL juga tetap diberlakukan. Selain itu, KAI Commuter juga mengajak pengguna mengatur waktu perjalanannya dengan mengakses aplikasi KRL Access agar terhindar dari potensi kepadatan di stasiun ataupun di dalam KRL,” kata Purba.