Kerja Sama, PT KAI Tandatangani Nota Kesepahaman dengan PT Transjakarta
Untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan, PT KAI menjalin kerja sama dengan Transjakarta. Kerja sama itu meliputi sistem integrasi antarmoda, pengembangan usaha transportasi terpadu, dan pengembangan kawasan.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) menjalin kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta di tiga bidang. Kerja sama itu untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
Kerja sama tersebut dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MOU) di antara kedua perusahaan. Nota kesepahaman itu ditandatangani Direktur Utama
PT Transjakarta M Yana Aditya dan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo, Rabu (15/6/2022).
Yana Aditya dalam acara itu menjelaskan, kerja sama yang akan dikembangkan oleh kedua perusahaan meliputi tiga bidang, yaitu kerja sama sistem integrasi antarmoda, pengembangan usaha transportasi terpadu, dan pengembangan kawasan berorientasi transit.
”Tiga hal yang menjadi fokus MOU ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan kajian bersama untuk mendapatkan langkah detail yang bisa dioperasionalkan,” kata Yana.
Didiek Hartantyo mengatakan, PT KAI memiliki visi menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia. Dalam membangun suatu ekosistem tersebut, PT KAI harus melakukan kolaborasi, salah satunya dengan Transjakarta.
”Kalau bisa, kita integrasikan layanan KAI dan Transjakarta ini, maka akan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransportasi. Harapannya nanti lebih banyak masyarakat yang bertransportasi secara massal sehingga dapat mengurangi kemacetan dan mengurangi polusi, dengan penerapan ESG (environmental, social, and governance), untuk menuju net zero emisson tahun 2060,” kata Didiek.
Didiek melihat, kerja sama integrasi layanan antara KAI sebagai operator angkutan yang berbasis rel dan operator yang berbasis jalan bisa dibangun. ”Mari setelah penandatanganan MOU, kita susun tim bersama, segera kita bentuk kajian, dan juga melakukan benchmark di negara sudah maju karena kita mau membangun transportasi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Didiek optimistis, kerja sama dengan PT Transportasi Jakarta akan mewujudkan kemudahan masyarakat dalam bertransportasi. Itu karena akan ada integrasi yang tidak hanya integrasi di bidang infrastruktur, tetapi juga dimungkinkan integrasi dalam bidang formulasi termasuk integrasi di bidang ticketing.
Yana melanjutkan, sebagai operator angkutan, baik PT KAI maupun Transjakarta berupaya mendekatkan infrastruktur dan kendaraan khususnya moda transportasi. Itu membuat integrasi antarmoda transportasi yang ada di kereta api dan Transjakarta akan diperluas sampai stasiun-stasiun yang dimiliki oleh PT KAI.
Untuk integrasi antarmoda yang telah berjalan saat ini, disebutkan Yana, meliputi integrasi layanan yang ada di Stasiun Tebet, Stasiun Manggarai, Stasiun Tanah Abang, dan Stasiun Senen. Diharapkan akan ada lebih banyak lagi layanan yang bisa terintegrasi sehingga memudahkan pelanggan yang ingin berpindah antarmoda dengan mudah, aman, dan nyaman.
Sebagai moda angkutan berbasis jalan, jelas Yana, Transjakarta juga berupaya mewujudkan akses warga kepada layanan Transjakarta pada 2021 mencapai 86 persen. Pada 2022 Transjakarta menargetkan akses masyarakat kepada layanan Transjakarta mencapai 95 persen.
Yana melanjutkan, MOU tersebut akan ditindaklanjuti dengan kerja tim terpadu. ”Saya berharap kalau bisa dalam semester dua, ada 1-2 pekerjaaan yang bisa dikerjakan,” kata Yana.