Bus tingkat wisata kembali beroperasi pada 3-8 Mei 2022 pukul 10.00 hingga 21.00. Bus diisi sesuai kapasitas tempat duduk dan penumpang diwajibkan mengenakan masker. Penumpang tidak dipungut biaya.
Oleh
AGNES RITA SULISTYAWATY, ALBERDI DITTO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Transportasi Jakarta selaku operator bus tingkat wisata kembali mengoperasikan bus dua lantai mulai Selasa (3/5/2022). Di masa libur Lebaran kali ini, warga Jakarta bisa mengulang memori menggunakan bus tingkat.
Bus tingkat wisata mulai melaju di Jakarta delapan tahun silam. Sejak 24 Februari 2014, lima bus melayani rute yang serupa dengan BW2 saat ini. Tujuan pengoperasian bus tingkat kala itu ialah untuk wisata. Terakhir, ada tujuh rute yang dilayani 22 bus tingkat dibuka dan siap melayani pengguna saban hari.
Roda bus tingkat wisata di Jakarta sempat terhenti sekitar dua tahun silam, saat pandemi Covid-19 menyergap Indonesia. Tahun 2020, pembatasan mobilitas warga pun diperketat. Kebijakan itu ikut berimbas pada bus Transjakarta, termasuk bus tingkat yang dihentikan pengoperasiannya.
Kini, seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, bus tingkat wisata pun dijalankan kembali. Kali ini, baru dua rute wisata yang dilayani oleh tujuh bus tingkat.
Kedua rute itu ialah rute BW2 Jakarta Modern yang berangkat dari Juanda Istiqlal menuju Monas, Thamrin, Bundaran Hotel Indonesia (HI), dan kembali ke Juanda. Adapun rute kedua adalah BW4 Jakarta Skycrapers yang bertolak dari IRTI menuju Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Bundaran Senayan, dan kembali lagi ke IRTI. Setiap rute memakan waktu 40-60 menit dengan waktu tunggu sekitar 20 menit.
Sama seperti aturan yang lalu, bus hanya diisi penumpang sesuai jumlah tempat duduk. Satu bus tingkat berkapasitas 72 bangku. Waktu pengoperasian bus pukul 10.00 hingga 21.00.
Sekretaris Perusahaan PT Transjakarta Anang R Noor, saat dihubungi Kompas, mengatakan, bus tingkat wisata sementara akan dioperasikan hingga Minggu, 8 Mei 2022. ”Kami coba terlebih dulu, bagaimana respons masyarakat dan bagaimana penerapan protokol kesehatan. Nanti kami evaluasi setelah operasionalisasi seminggu ini, apa yang kurang dan apa yang perlu dikoreksi. Setelah itu, kami akan ajukan ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta, barangkali dalam kurun waktu yang tidak lama, kami bisa hadir kembali,” tutur Anang.
Di masa pandemi ini, para penumpang tetap diwajibkan untuk menggunakan masker saat berada di dalam bus.
Jejak bus tingkat di Jakarta
Bus tingkat sudah dikenal masyarakat Jakarta sejak 1956. Saat itu PPD selaku operator mengoperasikan bus Leyland bantuan Australia. Saat Presiden Soekarno memerintahkan penghapusan trem tahun 1960, era bus mulai merajai jalanan Ibu Kota, tak terkecuali bus tingkat.
Bus tingkat berwarna merah alias ”Si Jangkung” juga pernah mewarnai aspal Jakarta. Jejak bus asal Inggris itu kini masih tertinggal di Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah.
Kemudian, pada era 1984-1995, PPD mengoperasikan sekitar 80 bus tingkat keluaran Leyland dan Volvo hingga masa bus tingkat ini berakhir.
Berbeda dengan bus tingkat yang dioperasikan sebagai bus wisata saat ini, bus tingkat di masa itu merupakan angkutan umum reguler yang membantu mobilitas warga Jakarta di banyak rute. Penumpang juga tidak dibatasi sesuai jumlah tempat duduk. Jamak terlihat penumpang bus tingkat di masa itu bergelantungan di pintu bus yang tidak tertutup.
Kini, bus tingkat sudah nyaman dengan aturan pembatasan penumpang sesuai jumlah tempat duduk serta pintu yang selalu ditutup. Di masa beroperasinya kembali bus tingkat wisata, PT Transjakarta juga menjalankan satu bus dengan atap terbuka.