Sukacita Idul Fitri, Protokol Kesehatan Tak Boleh Kendur
Idul Fitri 1443 Hijriah menjadi momentum merajut silaturahmi, persaudaraan, dan persahabatan. Namun, jangan lalai dan tetap menerapkan protokol kesehatan karena status Covid-19 belum menjadi endemi.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
KOMPAS/YOLA SASTRA
Suasana di ruang utama Masjid Istiqlal saat shalat Idul Fitri 1443 Hijriah, Jakarta, Senin (2/5/2022). Puluhan ribu hingga ratusan ribu jemaah mengikuti shalat Id di masjid ini. Dua tahun sebelumnya, shalat Id urung digelar di Masjid Istiqlal karena pandemi Covid-19.
TANGERANG, KOMPAS — Idul Fitri 1443 Hijriah penuh sukacita dan kian lengkap bagi warga Kota Tangerang di Banten karena bisa shalat Id berjemaah di masjid dan lingkungan perumahan setelah dua tahun hanya di rumah masing-masing lantaran pandemi Covid-19. Pelonggaran tersebut tak lepas dari upaya penanggulangan dan peran serta warga memutus rantai penyebaran SARS-CoV-2, penyebab Covid-19 di Kota ”Benteng” Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengapresiasi upaya tersebut, sekaligus meminta warga tak larut dalam euforia karena pandemi belum usai. Protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak, serta mencuci tangan tidak boleh kendur demi kesehatan bersama.
”Idul Fitri momentum merajut silaturahmi, persaudaraan, dan persahabatan. Tapi, jangan lalai dan tetap menerapkan protokol kesehatan karena status Covid-19 belum menjadi endemi,” kata Arief selepas shalat Id di Masjid Raya Al Azhom, Senin (2/5/2022).
Arief menyebutkan, Kota Tangerang menjadi salah satu dari 100 kota di Indonesia dengan antibodi tertinggi dalam penanggulangan Covid-19. Itu berdasarkan sero survei Kementerian Kesehatan dan FKM Universitas Indonesia yang menunjukkan, tingkat antibodi mencapai 92,6 persen dari 273 sampel yang diuji pada Desember 2021.
Politisi dari Partai Demokrat ini meminta warganya untuk tetap ketat menerapkan protokol kesehatan meskipun sero survei menunjukkan hasil yang baik. ”Kita saling menjaga hingga Covid-19 terkendali,” ujarnya.
KOMPAS/FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
Suasana di pusat kuliner Pasar Lama di Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/4/2022). Pedagang kaki lima menempati kiri dan kanan jalan, sedangkan pengunjung dan pengendara berbagi ruang lalu lalang di antara lapak.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat penurunan kasus harian Covid-19 sejak 17 April 2022. Jumlah kasus harian sudah berada di angka satu digit, menurun dari sebelumnya mencapai dua digit atau lebih.
Data terbaru hingga Minggu (1/5/2022) menunjukkan, ada tambahan 3 kasus baru sehingga total 55 kasus positif Covid-19 dalam perawatan. Adapun secara keseluruhan terdapat 74.214 kasus positif sejak wabah melanda, 73.567 kasus sembuh, dan 592 kasus meninggal.
Petugas menyiapkan vaksin Covid-19 untuk ibu hamil di Puskesmas Larangan Utara, Kota Tangerang, Banten, Jumat (20/8/2021). Vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil dengan usia kehamilan 13 sampai 33 minggu di Kota Tangerang telah dimulai sejak kemarin Kamis (19/8/2021). Pada tahap pertama, Pemkot Tangerang menargetkan 3.157 ibu hamil bisa mengikuti vaksinasi Covid 19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni menuturkan, positivity rate atau tingkat penularan dalam sepekan sebesar 0,55 persen. Lebih rendah ketimbang standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 5 persen.
”Dari satu orang yang terpapar, sudah hampir tidak ada penularan. Sebelumnya, satu orang bisa menularkan ke 10 orang dalam waktu kurang dari satu minggu, walaupun belum bergejala,” katanya.
Atas kondisi yang terus membaik, Dini meminta warga tidak terlena hingga abai menerapkan protokol kesehatan. Warga diharapkan tetap disiplin seiring pelonggaran mudik dan Lebaran. Selalu kenakan masker terutama saat berkumpul karena pandemi belum usai.
”Jangan sampai kasus positif meningkat pasca-Lebaran,” ujarnya.