Polisi Antisipasi Aksi Mahasiswa dan Buruh di Jakarta
Banyaknya peserta aksi yang akan turun ke jalan diantisipasi polisi dengan melakukan filterisasi dan rekayasa lalu lintas.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Warga dari elemen mahasiswa dan buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di beberapa titik di Jakarta Pusat, Kamis (21/4/2022). Banyaknya peserta aksi yang akan turun ke jalan akan diantisipasi dengan filterisasi dan rekayasa lalu lintas untuk mengamankan jalannya aksi.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan menyampaikan, sejauh ini ada tujuh pemberitahuan aksi yang akan dilakukan di Jakarta hari ini. Warga yang turun diperkirakan mencapai 800-1.200 orang. Namun, jumlahnya kemungkinan bisa lebih banyak.
Aksi atau demonstrasi antara lain akan dilakukan elemen mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI). Aksi menurut rencana dilakukan terpusat di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, kawasan Gambir, Jakarta Pusat. Selain itu, elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) juga akan beraksi menyampaikan suara mereka di depan Kompleks DPR/MPR, Jakarta Pusat.
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban seperti yang terjadi pada aksi besar-besaran oleh mahasiswa pada 11 April lalu, polisi pun kembali akan melakukan kegiatan filterisasi atau penyekatan di jalur-jalur menuju titik aksi.
”Polda Metro Jaya dalam kegiatan kali ini akan berlakukan filterisasi kepada semua elemen yang akan melakukan kegiatan menyampaikan pendapat di beberapa titik yang mereka tuju, baik di DPR maupun Istana,” katan Zulpan di kawasan Monumen Nasional, Jakarta.
Penyekatan bertujuan mencegah pihak selain elemen mahasiswa atau buruh yang memiliki agenda berizin. Jika ketahuan, aparat akan melakukan pemeriksaan dan meminta warga untuk pulang.
Selain itu, polisi juga menyiapkan rencana rekayasa arus lalu lintas. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, mereka menyiapkan skenario ini di tiga lokasi. Lokasi itu adalah kawasan sekitar DPR/MPR, Patung Kuda Monas, dan Harmoni.
”Untuk di DPR, di depan Restoran Pulau Dua akan ditutup dengan barrier sehingga, saat penutupan, arus lalu lintas kita tutup total seluruhnya. Dari Semanggi ke Slipi arus lalin akan dibelokkan di bawah jembatan layang, kita belokkan ke Jalan Gerbang Pemuda. Bagi yang akan melanjutkan ke Slipi, bisa belok kanan di Jalan Lapangan Tembak. Jalan Lapangan Tembak akan diberkakukan sistem satu arah dari Hotel Mulia ke Palmerah,” tutur Sambodo.
Jika pengalihan arus harus dilakukan, bus Transjakarta yang melalui rute Jalan Gatot Subroto akan tetap diberi kesempatan beroperasi melalui jalan tol. Dengan demikian, aktivitas bertransportasi masyarakat tidak akan sepenuhnya terganggu.
Aparat yang diturunkan diperkirakan mencapai hampir 10.000 personel, terdiri dari Polri, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja. Hingga berita ini ditulis, aparat sudah mulai berjaga meskipun massa belum beraksi di titik-titik yang dimaksud.
Terkait agenda aksi yang dilakukan mahasiswa di bawah bendera AMI, mereka membawa tujuh tuntutan. Mengutip akun Instagram Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), tuntutan itu adalah:
1. Tindak tegas para penjahat konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan Presiden
2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi
3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif
4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis