Buka Bersama yang Merajut Ikatan Sosial hingga Memuluskan Bisnis
Lewat relaksasi buka puasa bersama di tengah wabah, warga kembali leluasa merajut harmoni dengan keluarga, sahabat, hingga sesama yang kurang mampu. Pengusaha juga memanfaatkan ”bukber” demi memuluskan agenda bisnis.
Seperti namanya, Wihara Dharma Bhakti atau juga disebut Kelenteng Kebajikan Emas di Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, ingin senantiasa menularkan kebajikan emas melalui semangat keberagaman, toleransi, dan saling berbagi kepada sesama. Bulan puasa tahun 1443 H ini jadi salah satu kesempatan merealisasikannya.
Sejak awal Ramadhan pada 4 April, setiap hari setidaknya sekitar 300 porsi makan beserta minuman disiapkan untuk berbuka bersama oleh pengurus Wihara dan warga sekitar. Kegiatan masih akan berlangsung hingga 24 April dan mengundang warga sekitar kawasan Petak Sembilan, Glodok, untuk tidak segan makan di sana.
Sekitar pukul 17.00, Selasa (19/4/2022), warga mulai berdatangan dan duduk rapi memanjang di halaman dalam wihara sembari menunggu azan Maghrib. Panitia sibuk menyiapkan sajian makan dan minuman. Sebagian warga yang awalnya tak saling kenal mulai bercengkerama. Suasana menjadi hangat di tengah hujan deras sore itu.
Nova Juanita, salah satu pengurus di Wihara Dharma Bhakti bersama pengurus lain dan sebagian warga menyiapkan sajian dengan menu nasi kuning, lauk ayam, bakwan jagung, dan sayur, serta minuman teh hangat dan kacang hijau.
”Makanan ini kami pesan langsung dari warung sekitar. Warungnya kami gilir agar rata. Ini akhirnya bisa membantu memutar roda ekonomi warga sekitar juga,” kata Nova.
Kegiatan buka bersama itu, kata Nova, sudah berlangsung sejak 2017. Namun, pada 2020-2021, buka bersama diganti dengan pembagian takjil saja agar tidak memperparah wabah Covid-19.
Buka bersama akan terus mereka lakukan pada Ramadhan tahun-tahun berikutnya karena tidak hanya memberikan manfaat bagi orang dengan kesulitan ekonomi, tetapi juga mampu mempererat hubungan warga dari lintas agama dan golongan.
”Ramadhan menjadi sebuah perayaan kebersamaan dan kegembiraan yang bisa untuk semua kalangan. Satu dari kegiatan ini, yaitu kita bisa melihat kebhinekaan. Kebaikan ini perpanjangan tangan kuasa. Ia yang memberi rezeki dan kebaikan harus dibalas kebaikan pula,” kata Nova.
Camat Taman Sari Agus Sulaeman menuturkan, kegiatan itu merupakan hal positif dan menjadi keteladanan bersama tanpa memandang perbedaan.
”Di Tamansari ini keberagaman menjadi tali pengikat untuk kita saling peduli, ada energi yang mempersatukan dan saling menjaga lingkungan. Kegiatan ini menjadi cermin untuk kita semua arti keharmonisan,” ujar Agus.
Ranti (43), Gun Hadi (54), dan Mutia (19), warga yang mengikuti buka bersama, bukan sekadar ingin mengenyangkan perut. Di kelenteng yang sudah berdiri sejak 1650 itu, mereka belajar menerima dan diterima tanpa memandang status dan harta. Dari kegiatan itu pula harapan terhadap kehadiran orang yang peduli dan tak memikirkan keuntungan semata tetap hidup.
”Sekarang apa-apa mahal. Kita hidup makin susah. Itu pejabat makin kaya. Mereka yang katanya ngurus negara, juga ngurus warga kita enggak? Tapi dari sini kita mikir juga masih ada orang baik,” kata Gun Hadi.
Bersama teman
Semarak merekatkan ikatan sosial lewat buka bersama tahun ini tentunya juga melanda lingkungan pergaulan, seperti terlihat di Kota Malang, Jawa Timur. Sebuah warung makan di tepi Jalan Danau Bratan, Sawojajar, misalnya, sudah penuh oleh konsumen yang lesehan mengitari meja-meja pada Minggu (17/4/2022), padahal waktu berbuka masih hampir setengah jam lagi.
Sebagian besar pembeli merupakan anak muda, khususnya mahasiswa yang tengah menimba ilmu di kota berhawa sejuk tersebut. Adapun sisanya adalah kumpulan keluarga.
”Ramai suasananya, Mas,” ujar Daffa Rizal (20), salah satu mahasiswa Universitas Negeri Malang. Bersama lima rekannya yang masih duduk di bangku semester 4 dan 6, sore itu Daffa menyelenggarakan buka bersama dengan menu ayam goreng krupuk dan es teh manis.
Daffa menuturkan, buka bersama dilakukan karena bulan ini merupakan perkuliahan terakhir luring (tatap muka). Selanjutnya, perkuliahan dilakukan secara daring sehingga beberapa teman pulang ke kampung halaman.
”Jadi, kami manfaatkan bulan puasa untuk buka bersama. Pertemuan terakhir di semester ini. Seharusnya ada tujuh orang yang bergabung, tapi satu teman lainnya telah mudik,” ucapnya.
Buka puasa bersama kali ini merupakan yang pertama bagi kelompok ini. Namun, khusus Daffa, ini adalah buka bersama ketujuh yang berlangsung selama Ramadhan 1443 H. Bahkan, sejak Rabu (13/2/2022)-Minggu, jadwal buka bersamanya padat.
”Sebelum buka di tempat ini, saya sempat berbuka puasa bersama dengan peserta lebih dari 50 orang di salah satu kedai di Kota Batu bersama teman-teman,” tuturnya.
Menurut Daffa animo masyarakat untuk buka bersama tahun ini tinggi karena mereka tidak lagi dibatasi sebagaimana dua tahun sebelumnya. Tak heran, saat akhir pekan, terkadang cukup sulit mencari warung yang sedang ”ngetren” untuk berbuka lantaran rata-rata sudah penuh.
Setelah terhenti dua tahun akibat pandemi, kegiatan buka puasa bersama memang kembali marak di Malang. Lokasi berbuka pun tidak hanya di tempat kuliner, tetapi juga di rumah. Itu, misalnya, dilakukan Aisha Laksmita Putri N (18), siswa Kelas XII salah satu SMA di Singosari, Kabupaten Malang. Bersama teman-teman satu kelas, Aisha mengadakan buka bersama di rumah orangtuanya di Perumahan Chandra Kirana Regency Singosari.
Peserta yang datang sekitar 20 orang. Menu yang disediakan sederhana saja, mulai dari nasi, sayur asam, ayam goreng, tempe bacem, udang goreng, dan sambal. Di sela-sela berbuka, mereka menyelenggarakan shalat Maghrib berjamaah, juga sedikit hiburan dengan menyalakan kembang api.
Menurut Aisha, ide buka bersama muncul secara dadakan. Pendorongnya, mereka sudah mendekati akhir masa berseragam putih abu-abu. Artinya, tahun depan mereka kemungkinan bakal menyebar kuliah di kampus yang berbeda-beda.
”Untuk makanan, awalnya ada kesepakatan memanfaatkan uang kas. Namun, karena tidak semua ikut, akhirnya ditempuh secara patungan, Rp 20.000 per siswa. Uang segitu cukup karena tidak semua menu harus membeli, ada juga yang membawa dari rumah,” ujarnya.
Bagi Aisha, buka bersama teman-teman pada Ramadhan tahun ini menjadi momentum yang istimewa karena baru pertama kali dihelat selama mereka bersekolah di SMA. Sebelumnya, sewaktu kelas X dan XI mereka tidak sempat buka bersama karena ada pembatasan kegiatan sosial.
Kegiatan buka puasa bersama tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga bagian dari strategi bagi pembuat produk untuk dekat kepada konsumen. Di saat pandemi melandai, pengusaha pun turut memanfaatkan keleluasaan menyelenggarakan buka bersama untuk turut memuluskan agenda-agenda bisnisnya, seperti berjalan di Bandung, Jawa Barat.
Putri (29) merasakan relaksasi dari kegiatan berbuka puasa bersama di tengah pandemi tahun ini. Dia menjadi salah satu peserta dari belasan orang yang mengikuti buka bersama dengan penyedia aplikasi terkait properti, Pinhome, di Hotel Novotel, Sabtu (16/4/2022). Kegiatan buka bersama berlangsung atraktif dengan interaksi yang intens antara penyelenggara dan peserta, yang antara lain terdiri dari wartawan serta kalangan pemengaruh (influencer) atau figur media sosial.
”Sekarang sudah lebih longgar, tetapi tetap harus waspada. Saya tetap menyiapkan hand sanitizer di dalam tas. Walaupun diberi jarak, saya jarang melepas masker, kecuali kalau makan,” ujarnya.
Para peserta duduk menghadap meja bundar dengan saling menjaga jarak hingga 1 meter. Mereka juga tetap diminta menggunakan masker sebelum waktu berbuka dan makan malam dilaksanakan.
Buka bersama tersebut jadi sarana bagi Pinhome untuk mendekatkan diri dengan klien hingga konsumen. Aplikasi ini bergerak di bidang pelayanan jual beli properti dan pelayanan jasa sejumlah kebutuhan sehari-hari.
Head of Partnership, Marketing, dan Public Relations Pinhome Dani Budianto berujar, kegiatan buka puasa ini bertujuan mendekatkan diri dengan pihak eksternal. Selama Ramadhan 2022, kegiatan buka puasa bersama ini dilaksanakan sebanyak empat kali di tiga daerah, yakni Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Selain untuk menjalin silaturahmi, Dani berujar, pihaknya juga ingin memberikan informasi dan pengalaman dalam menggunakan aplikasi saat buka bersama.
Kegiatan ini juga untuk menunjukkan inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Pinhome kepada publik. ”Tahun 2022 ini adalah pertama kami mengadakan acara buka bersama mengingat kami mulai beroperasi tahun 2020. Waktu itu, kami tidak mengadakan acara demi menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.