Kasus begal di wilayah Bekasi turut jadi perhatian Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran. Polda Metro akan lakukan evaluasi internal dan mendatangi langsung lokasi yang rawan kriminal.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kasus begal atau pencurian dengan kekerasan di Bekasi, Jawa Barat, kian meresahkan. Para pelaku dinilai semakin beringas, tak memandang korban. Ibu hamil hingga penegak hukum pun jadi sasaran.
S (31) tak menyadari saat dibuntuti oleh komplotan begal ketika melintas dengan sepeda motor di Jalan WR Supratman, Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa (8/3/2022) dini hari. Perempuan yang tengah hamil enam bulan itu melaju dengan kecepatan sedang dalam perjalanan ke tempatnya bekerja.
”Kejadiannya singkat banget. Saya kira mau kecelakaan karena mereka mepet setir sepeda motor saya,” kata S saat dihubungi pada Kamis (10/3/2022) di Bekasi.
Salah satu dari pembegal yang berjumlah enam orang dan menggunakan tiga sepeda motor itu memepet sepeda motor korban serta langsung mematikan kontak dan merebut kunci sepeda motor. S kemudian didorong hingga terjatuh bersama sepeda motornya.
Saya minta Pak Dirkrimum (Direktur Kriminal Umum) disusun betul rencana aksi untuk mengidentifikasi kasus yang mengganggu masyarakat, khususnya di Bekasi, Depok, dan Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya (Fadil Imran).
Para pelaku lalu mengambil sepeda motor korban. Korban diancam dan diacungi senjata tajam agar tidak berteriak meminta pertolongan, apalagi melawan.
S usai kejadian itu dibantu warga sekitar dan dibawa ke rumah sakit. Dari hasil pemeriksaan medis, kandungan S dalam kondisi sehat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Ivan Adhitira mengatakan, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus begal tersebut. Polisi juga sudah mengantongi identitas para pelaku.
”Pelaku ada enam orang. Jelas, dari CCTV jumlah enam orang dan berboncengan tiga sepeda motor,” kata Ivan.
Membegal polisi
Sebelumnya, pada 15 Februari 2022, seorang anggota Brimob Ajun Inspektur Dua (Aipda) Edi Santoso turut jadi korban begal di daerah Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pelaku pembegalan berjumlah lima orang dan masih remaja.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, kejadian itu berawal saat Edi hendak ke kantornya di Depok, Jawa Barat, sekitar pukul 02.00 dari daerah Pondok Gede, Bekasi. Saat melintas di Jalan Raya Kranggan, Kecamatan Jatisampurna, Edi melihat ada satu sepeda motor Honda Beat hitam yang ditunggangi tiga remaja laki-laki.
Seorang remaja di atas sepeda motor itu membawa senjata tajam jenis celurit. Begitu melihat Edi, sepeda motor yang dikendarai tiga remaja itu mendekat. Remaja pembawa celurit lalu menyabetkan senjata tajam ke punggung Edi. Edi juga ditendang hingga terjatuh.
Setelah Edi terjatuh, dua remaja lain kembali menyabet tubuh Edi dengan senjata tajam. Sabetan itu sempat ditangkis dengan tangan kiri hingga terluka. Setelah itu, Edi tidak lagi berdaya dan komplotan remaja itu segera membawa kabur sepeda motor korban.
Polisi kemudian menyelidiki kasus itu dan menangkap lima pelaku berinisial MH (17), AM (17), MAL (18), RH (17), dan RMI (20). Dari tangan para pelaku didapati barang bukti berupa dua celurit dengan panjang sekitar 50 sentimeter, satu unit motor yang dipakai pelaku, dan satu unit motor milik korban.
Polisi sudah menetapkan kelimanya sebagai tersangka dengan Pasal 365 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Kekerasan. Mereka terancam pidana penjara 12 tahun.
Maraknya kasus begal di wilayah Bekasi turut jadi perhatian Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran. Fadil dalam unggahan di akun instagaram, mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi internal dan mendatangi langsung lokasi-lokasi yang rawan kriminal di jam-jam tertentu.
"Saya minta Pak Dirkrimum (Direktur Kriminal Umum) disusun betul rencana aksi untuk mengidentifikasi kasus yang mengganggu masyarakat, khususnya di Bekasi, Depok, Tangerang. Pak Dirkrimum disiapkan operasinya," kata Fadil.