10 Lokasi di DKI Berpotensi Longsor di Sisa Musim Hujan
Pergerakan tanah berupa longsor rentan terjadi saat hujan lebat kali ini di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Warga diminta waspada.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mewaspadai 10 lokasi dengan potensi pergerakan tanah. Pergerakan tanah, seperti longsor, bisa terjadi apabila terjadi hujan di atas normal.
Kesepuluh lokasi itu berada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Di Jakarta Selatan ada di Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Lokasi di Jakarta Timur berada di Kramat Jati dan Pasar Rebo.
”Prakiraan lokasi potensi terjadinya pergerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Insaf, Senin (7/3/2022).
Berdasarkan informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, beberapa lokasi di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah.
Pada zona menengah ini pergerakan tanah dapat terjadi jika curah hujan di atas normal. Pergerakan tanah terjadi, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.
Menurut Insaf, adanya potensi pergerakan tanah itu dikhawatirkan bangunan atau rumah yang ada di sekitar kerentanan bisa longsor dan mengalami kerusakan sehingga perlu ada antisipasi. Untuk itu BPBD selalu memantau atau memonitor peringatan dini yang disampaikan BMKG.
”Apabila ada peringatan dini, kami langsung menyampaikannya melalui medsos dan group WA sehingga sudah ada antisipasi baik curah hujan yang ekstrem ataupun pergerakan tanah yang disampaikan ESDM,” katanya.
Melalui camat atau lurah, warga diimbau untuk juga mengantisipasi tanah longsor. Mereka bisa mengungsi ke daerah yang lebih aman.
”Untuk itu diimbau para lurah, camat, dan masyarakat di sekitar lokasi yang berpotensi agar tetap mengantisipasi adanya potensi pergerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal,” kata Insaf.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria secara terpisah menegaskan, informasi dari BPBD DKI itu merupakan mekanisme dari BPBD untuk mencegah berbagai potensi kebencanaan yang ada, yaitu mulai dari banjir, gempa, pergerakan tanah, hingga penurunan muka tanah.
Dari sisi pemprov, jelas Ahmad Riza, untuk antisipasi bencana banjir, DKI Jakarta mendapatkan kesempatan menggunakan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dana itu dipergunakan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir.