Sirkuit Sudah 52 Persen, Anggaran Jadi Rp 60 Miliar
Sampai pekan ini, pengerjaan lintasan Formula E Jakarta sudah 52 persen. Cuaca masih menjadi kendala, tetapi diupayakan awal April bisa selesai. Anggarannya sedikit membengkak.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jakarta Propertindo memastikan pengerjaan calon sirkuit Formula E mengalami kemajuan. Sejak dikerjakan dari 3 Februari lalu sampai dengan hari ini sudah mencapai 52 persen dengan sejumlah perubahan di calon sirkuit sudah terlihat. Ditargetkan selambatnya April depan sudah tuntas.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik dalam peninjauan ke kawasan Pantai Karnaval, Ancol, Jakarta Utara, yang menjadi lokasi pengerjaan lintasan balap Formula E, Minggu (6/3/2022), menjelaskan, untuk pengerjaan lintasan balap, secara teknis sudah tidak ada masalah. ”Kalau Anda membuat bangunan, ada yang mengawasi. Yang paling penting adalah target waktunya bisa selesai sesuai dengan ketentuan,” kata Taufik di lokasi pengerjaan lintasan balap.
Taufik menjelaskan, sejak mulai dikerjakan pada 3 Februari silam, sampai saat ini pengerjaan sudah 52 persen. Sisa 48 persen diharapkan bisa selesai awal April.
Situasi di calon lintasan balap Formula E yang terletak di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022), memang sudah berbeda dengan saat tinjauan 23 Februari lalu. Pada 23 Februari itu, kemajuan pekerjaan baru 28 persen.
Suasana sirkuit, dua pekan lalu, berlumpur dan becek karena habis hujan.Batang-batang kayu galam yang akan dipakai sebagai cerucuk untuk memperkuat struktur konstruksi di kawasan tanah lunak ada yang sudah ditanam di tanah, juga banyak yang sedang diturunkan dari truk untuk kemudian ditanam di tanah. Suasana itu terlihat jelas di zona 5 sirkuit yang merupakan zona tersulit.
Kemudian alat-alat berat yang sedang meratakan tanah dan mengeruk tanah terlihat di setiap sudut. Lembaran geotextile atau lembaran pelapis sebagai penahan batuan sebelum pengaspalan masih terhampar.
Di zona yang lainnya, pekerjaan pengerasan lintasan balap terlihat. Truk-truk yang mengangkut material batu juga kayu terlihat hilir mudik.
Pada peninjauan, Minggu (6/3/2022), pemandangan itu sudah berubah. Tidak tampak ada hamparan geotextile ataupun kayu-kayu galam. Lintasan ada yang mulai diaspal. Namun, di sisi lain masih ada kawasan yang sedang diperkeras, juga ada area yang masih tahapan pengerjaan semacam fondasi.
Dengan pengerjaan yang dikebut saat cuaca musim hujan, kualitas pekerjaan lintasan balap itu sempat diragukan. Namun, Taufik memastikan, untuk pengerjaan lintasan balap itu selalu mendapat pengawasan dari Formula E Organization (FEO). ”Mereka tidak boleh keluar dari pakem ketentuan organisasi Formula E. Dan kontraktor yang mengerjakan lintasan balap ini sudah jago,” kata Taufik.
Dengan pengerjaan yang dikebut, anggaran untuk pengerjaan lintasan balap bertambah. Penanggung jawab proyek lintasan Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo, menjelaskan dalam peninjauan itu, anggaran untuk lintasan sudah sekitar Rp 60 miliar.
Pada dasarnya semuanya ”undercontrol ”.
Apabila dibandingkan dengan nilai kontrak awal, besaran anggaran itu sudah bertambah. Nilai kontrak awal adalah sekitar Rp 50 miliar.
Ari menambahkan, cuaca menjadi kendala dalam pengerjaan lintasan balap sepanjang 2.400 meter di area seluas 3,34 hektar itu. ”Pada dasarnya semuanya undercontrol. Kalau cuaca, kita siasati saja, kalau hujan harus bagaimana. Kalau panas, ngebut semua, kalau hujan berhenti,” katanya.
Namun, memang untuk anggaran saat ini untuk konstruksi lintasan sudah Rp 60 miliar. Anggaran bertambah karena ada pekerjaan tambahan seperti pengerasan tanah.
Untuk pengerasan tanah itu, menurut Ari, ada pekerjaan yang bisa dilihat, ada yang tak terlihat. Ia mencontohkan, di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa.
”Itu, kan, unseen (tak terlihat). Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa enam bulan untuk melakukan penyelidikan. Jadi, yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen, yang tidak terlihat itu lebih berat daripada yang terlihat,” kata Ari.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Widi Amanasto dalam kesempatan itu menyatakan, untuk anggaran pengerjaan lintasan itu diambilkan dari rencana kerja dan anggaran (RKA) PT Jakarta Propertindo 2022. Sementara selama ini disebutkan anggaran untuk pengerjaan lintasan diambilkan dari sponsor Formula E.
Dalam peninjauan itu, Widi menjelaskan, sponsor sampai saat ini masih belum fixed karena masih dalam pembahasan dengan pihak FEO. ”Belum ada yang fixed, cuma kita akan segera kita umumkan dalam waktu dekat. Dalam pembahasan sekarang,” kata Widi.
Pembahasan itu, menurut Widi, dilakukan karena pihak Jakpro perlu melakukan konsultasi dengan FEO. ”Jangan-jangan ada sponsor dari mereka dan itu dilarang oleh mereka tidak boleh. Kita koordinasikan dengan FEO,” katanya.
Widi menambahkan, untuk lintasan yang dikerjakan adalah lintasan permanen. Setelah balapan tahun ini, sirkuit akan digunakan untuk balapan Formula E berikutnya serta kemungkinan untuk kejuaraan balap mobil lainnya yang dijadwalkan FEO.