Ada 738 Pelajar Positif, Kota Bekasi Terapkan PTM Terbatas 25 Persen
Sekolah tatap muka dengan kapasitas 25 persen karena masih berdasarkan pertimbangan sesuai dengan aturan dari Surat Keputusan Bersama empat menteri.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mengurangi kapasitas pembelajaran tatap muka terbatas di semua satuan pendidikan dari kapasitas 50 persen menjadi 25 persen. Keputusan ini diambil setelah 738 siswa tingkat pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah atas terpapar Covid-19.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto melalui Surat Edaran Nomor 421/1256/Disdik menyebutkan bahwa hingga 13 Februari 2022, sebaran kasus positif Covid-19 yang menimpa pendidik di berbagai satuan pendidikan mencapai 333 orang. Sementara itu, jumlah siswa yang terpapar mencapai 738 orang.
Dari tingginya jumlah kasus Covid-19 di tingkat satuan pendidikan itu, Pemerintah Kota Bekasi memutuskan membatasi kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah maksimal 25 persen. Kebijakan ini mulai berlaku dari 15 Februari 2022 sampai 1 Maret 2022.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan, Dinas Pendidikan Kota Bekasi akan terus mengevaluasi kebijakan PTM terbatas dengan kapasitas 25 persen tersebut. Jika masih terjadi peningkatan kasus, ada kemungkinan PTM di Kota Bekasi bakal dihentikan 100 persen.
”Kami masih 25 persen karena pertimbangannya memperhatikan SKB empat menteri. Dan juga, pertimbangan orangtua pelajar. Mereka diberi kebebasan memilih untuk belajar tatap muka atau jarak jauh. Jadi, semua kami kolaboratif dan yang terpenting bisa menerapkan protokol kesehatan,” kata Inayatullah, Minggu (20/2/2022), saat dihubungi dari Bekasi.
Sasar vaksinasi warga lansia
Di Kota Tangerang, Banten, sebelumnya diberitakan bahwa tengah melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 kepada warga lanjut usia. Percepatan penting karena tercatat 19 kasus positif meninggal pada awal 2022 yang sebagian merupakan warga lansia dengan komorbid dan belum divaksin ataupun belum menerima dosis lengkap.
Saat ini, vaksinasi untuk 104.881 warga lansia di Kota ”Benteng” Tangerang telah mencapai 84,3 persen untuk dosis satu, 72 persen dosis kedua, dan 24,6 persen dosis penguat. ”Vaksinasi untuk warga lansia perlu dimaksimalkan. Untuk itu, identifikasi warga rentan supaya bisa segera divaksin lengkap. Banyak kematian, mencapai 60 persen, karena belum divaksinasi, warga lansia, dan ada komorbid,” kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran selepas meninjau sentra vaksinasi di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Jumat (18/2/2022).
Selain percepatan vaksinasi, Satgas Covid-19 daerah hingga RT/RW dan pemangku kepentingan diminta tidak bosan mengimbau masyarakat untuk ikut vaksinasi. Juga disiplin protokol kesehatan, khususnya pemakaian masker dan aplikasi Peduli Lindungi.
Fadil mengatakan, banyak warga enggan mengenakan masker. Begitu pula menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebagai bagian dari pelacakan jika ada temuan kasus positif Covid-19. ”Satu penyakit baru, malas pindai Peduli Lindungi. Mari sama-sama kita manfaatkan supaya bisa terdata dengan baik dan membantu pelacakan,” ucapnya.
Pasien positif Covid-19 tengah menjalani perawatan di RSUD Kota Tangerang, Banten. Keterisian tempat tidur perawatan di Kota Tangerang menembus 90 persen sehingga dilakukan penambahan tempat tidur dan pembatasan aktivitas warga sekaligus tes, lacak, dan rawat.
Kasus meninggal
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat, setidaknya 19 pasien Covid-19 meninggal pada awal 2022. Kebanyakan lansia dengan komorbid dan belum divaksinasi.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal didominasi rentang usia 45 tahun ke atas dan kebanyakan berusia lebih dari 60 tahun. Mereka memiliki komorbid dan belum divaksinasi ataupun menerima dosis lengkap.
”Mayoritas warga lansia yang meninggal. Selain komorbid, banyak yang belum divaksin. Karena itu, vaksinasi bagi warga lansia dipercepat,” ujarnya.
Sejauh ini tercatat 15.638 kasus positif dan 994 suspek dalam perawatan atau isolasi di Kota Tangerang. Jika ditotal sejak awal pandemi, ada 59.445 kasus terkonfirmasi positif, 528 kasus meninggal, dan 43.279 kasus sembuh.