Penambahan kasus harian Covid-19 di DKI diharapkan turun dalam beberapa pekan ke depan.
Oleh
ERIKA KURNIA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — DKI Jakarta disebut telah melalui puncak gelombang kasus Covid-19 yang dipicu varian Omicron. Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap mengantisipasi pertambahan kasus positif dengan menyediakan infrastruktur kesehatan, seperti lokasi isolasi untuk pasien tanpa gejala.
”Menteri Kesehatan memberikan sinyal Jakarta sudah melewati masa titik puncaknya. Sekarang, sudah akan mulai melandai,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji, di Kantor DPRD DKI Jakarta, Selasa (15/2/2022).
Klaim itu, kata dia, disampaikan sehari sebelumnya dalam rapat daring antara Gubernur DKI Jakarta dengan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda). Penambahan kasus harian Covid-19 di DKI diharapkan turun dalam beberapa pekan ke depan.
Hal ini memang mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir. Setelah menembus rekor tahun lalu dengan pertambahan kasus sampai 15.825 pada 6 Februari 2022, kini kasus harian mulai turun hingga ke angka 10.000. Kasus harian pada Senin (14/2), misalnya, ada 10.275 kasus.
Pria yang sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan itu juga menyoroti keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit yang mengindikasikan keparahan penyakit.
Pemprov DKI Jakarta melaporkan, BOR di 140 rumah sakit rujukan Covid-19 per Minggu (13/2) mencapai 59 persen atau 3.964 kasur dari total 6.697 kasur yang tersedia. Lalu, angka keterisian tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) mencapai 46 persen karena 402 kasur dari total 875 kasus yang tersedia terisi.
Pada akhir Mei 2021, saat kasus aktif positif Covid-19 di Jakarta di atas 10.000, BOR pernah menyentuh 78 persen dengan 5.752 kasur dari 7.341 kasur yang terisi. BOR ICU juga pernah menyentuh 71 persen karena 773 dari total 1.086 kasur terisi.
”(Sekarang) ternyata BOR-nya kecil, tingkat kematian juga kecil. Semuanya itu masih terkendali, tidak seperti waktu kasus Delta,” ujar Isnawa.
Akses isolasi
Meski demikian, Pemerintah Provinsi DKI masih akan mengantisipasi penambahan kasus positif dengan menyediakan akses kesehatan yang sesuai bagi warga. Salah satunya dengan menyediakan lokasi isolasi terkendali (isoter) untuk pasien positif tanpa gejala.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov menyediakan enam lokasi isoter. Lokasinya adalah di Cik’s Mansion di Jakarta Pusat, Graha Wisata Ragunan di Jakarta Selatan, dan Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.
Kami berharap tempat yang disediakan tidak digunakan. Mudah-mudahan kasus menurun.
Lalu, Masjid Raya KH Hasyim Ashari di Jakarta Barat, Wisma Adhyaksa Puri Loka di Jakarta Timur, dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Jakarta Selatan.
Selain lokasi itu, tempat lain seperti rumah susun (rusun) atau Gelanggang Remaja (GOR) yang kosong juga bisa digunakan untuk lokasi isoter. ”Kami berharap tempat yang disediakan tidak digunakan. Mudah-mudahan kasus menurun,” kata Ahmad Riza kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, siang ini.
Isnawa dalam rapat kerja bersama Komisi A DPRD DKI Jakarta hari itu juga memastikan lokasi isoter bisa dimanfaatkan warga, terutama dari kalangan ekonomi kurang mampu. Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua juga mengharapkan hal sama. Ia meminta BPBD lebih selektif.