Lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta, Bali, Depok, Tangerang kini melebihi lonjakan kasus varian Delta pada Juli 2021.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Kasus Covid-19 varian Omicron kian melonjak dan melampaui gelombang kasus varian Delta. Masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pemerintah akan berupaya untuk terus mempercepat vaksinasi Covid-19 di seluruh Indonesia.
Hal ini dikatakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau Gerai Vaksinasi Presisi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, pada Selasa (8/2/2022) pagi. Budi didampingi Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto serta Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
Budi menambahkan, pihaknya bertandang karena kasus Omicron di Provinsi DKI Jakarta, tetangga persis Bekasi, presentase kenaikannya sudah melampaui jumlah kasus di Juli 2022. Kasus di tetangga Jakarta, seperti Tangerang Selatan dan Depok juga mulai mencatatkan rekor atau kenaikan lebih tinggi dibandingkan Juli 2021.
”Bekasi naiknya juga tinggi, hampir menyusul puncak di Juli. Itu sebabnya kami datang karena mesti hati-hati,” kata Budi.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Tangerang Selatan, hingga Selasa ini, total kasus aktif di daerah itu mencapai 14.554 kasus aktif. Sementara itu, di Kota Depok, hingga 7 Februari 2022, jumlah kasus aktifnya mencapai 13.898 kasus.
Meski terjadi lonjakan kasus yang signifikan, angka kematian dan tingkat keparahan dari varian Omicron lebih rendah. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tak panik dan lebih disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
”Yang kedua, vaksinasi mesti dipercepat. Saya tadi ke Rumah Sakit Sulianto Saroso. Saya lihat berapa yang wafat, berapa yang dikasih ventilator. Itu 60-70 persen belum divaksin atau vaksinnya tidak lengkap,” tutur Budi.
Vaksinasi serentak
Listyo mengatakan, pada Selasa ini, Polri menggelar vaksinasi serentak di 34 wilayah Polda di 34 provinsi. Pihaknya menargetkan memvaksin 1 juta orang setiap hari. Sementara itu, di Kota Bekasi, pada Selasa ini ada 3.000 peserta yang mengikuti vaksinasi Covid-19.
Vaksinasi serentak ini dilakukan untuk merespons peningkatan kasus Covid-19 varian Omicron. Kebijakan dari pemerintah, yakni mengakselerasi vaksinasi agar optimal menyasar seluruh lapisan masyarakat.
Suharyo menambahkan, masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tidak bergejala, disarankan untuk menjalani isolasi mandiri. Keputusan untuk isolasi mandiri harus dilakukan dengan bijaksana agar tak menularkan virus ke anggota keluarga lainnya.
”Tetapi begitu ada gejala, misalnya demam, batuk, pilek, itu jangan panik. Segera menuju tempat isolasi terpusat,” katanya.
Tempat isolasi terpusat yang dikelola oleh pemerintah pusat saat ini ada 16.000 tempat tidur. Ribuan tempat tidur tersebut saat ini rata-rata masih kosong dan tersebar di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet, Wisma Atlet Pademangan, Rusun Daan Mogot, dan Rusun Penggilingan.
Tetapi begitu ada gejala, misalnya demam, batuk, pilek, itu jangan panik. Segera menuju tempat isolasi terpusat.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, di Kota Bekasi, pihaknya sudah menjalin koordinasi dengan rumah sakit swasta untuk menambah tempat perawatan. Saat ini, tempat tidur perawatan yang tersedia sebanyak 1.100 tempat tidur.
”Keterisiannya sekitar 50 persen. Isolasi terpusat juga sudah kami siapkan 49 tempat tidur dan sudah terisi 14 tempat tidur. Isolasi terpusat ini bisa kami maksimalkan sampai 200 tempat tidur,” kata Tri.