Tangerang Raya Tingkatkan 3T hingga Optimalkan Telemedik
Sedikitnya 1.000 kasus positif Covid-19 dan kontak erat masih dalam perawatan/isolasi di Tangerang Raya, Banten.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Laju penyebaran SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 belum terbendung di Tangerang Raya, Banten. Selain peningkatan tes, lacak, dan perawatan, pemerintah daerah mengoptimalkan telemedik atau layanan kesehatan jarak jauh bagi pasien isolasi mandiri.
Satgas Covid-19 Kota Tangerang Selatan melaporkan tambahan 1.283 kasus positif korona pada Senin (7/2/2022). Dengan tambahan itu, jumlah kasus aktif dalam perawatan mencapai 13.199 kasus.
Kasus yang terus bertambah membuat Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan sebagai tempat isolasi menuju penuh. Kini, terdapat 271 pasien isolasi dari kapasitas 300 tempat tidur. ”Kebanyakan kasus dari kluster keluarga. Kami siapkan tiga tenda darurat yang bisa menampung 36 tempat tidur,” ujar Koordinator Rumah Lawan Covid-19 Tangerang Selatan Suhara Manullang.
Mengatasi situasi tersebut, warga Tangsel diimbau kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan. Selain mengenakan makser, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan atau menggunakan antiseptik, sebaiknya juga membatasi mobilitas dan bepergian yang tidak penting, serta menghindari keramaian.
Wilayah tetangga di Kabupaten Tangerang juga menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Dinas kesehatan mencatat sebanyak 990 kasus positif dalam perawatan/isolasi dan 798 kontak erat dikarantina.
Pemerintah daerah menyiapkan Hotel Yasmin, Pondok Singgah Kecamatan Legok dan Kecamatan Cisauk sebagai tempat isolasi terpusat, serta 27 rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
Saat ini, jumlah pasien di tempat isolasi terpusat mencapai 289 orang dari kapasitas 322 tempat tidur. Sementara di rumah sakit ada 164 pasien dari kapasitas 983 tempat tidur dan 9 pasien di intensive care unit dari 98 ruangan yang tersedia.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Muhammad Faridzi Fikri menuturkan, Satgas Covid-19 melakukan tes dan lacak mencapai 7.000 orang setiap harinya. Dari tes dan lacak itu, kasus positif didominasi kluster keluarga dan perkantoran.
”Belum akan ada tambahan tempat perawatan/isolasi. Namun, disiplin prokes ditingkatkan dengan sosialisasi dan edukasi kepada warga, meningkatkan tes dan lacak, serta meningkatkan cakupan vaksinasi, terutama kepada anak, warga lansia, dan penguat,” ucapnya.
Sejauh ini, vaksinasi di Kabupaten Tangerang mencapai 91,2 persen penyuntikan dosis pertama dan 65,1 persen penyuntikan dosis kedua dari sasaran 2,85 juta warganya. Dari target itu, ada 322.314 remaja, 337.109 anak, dan 138.634 warga lansia sebagai sasaran. Vaksinasi untuk remaja dan warga lansia sudah lebih dari 70 persen, sedangkan vaksinasi anak di bawah 70 persen.
Di sisi lain, kata Faridzi, pemerintah daerah mengoptimalkan telemedik. Lewat layanan itu, warga yang sakit bisa berkonsultasi dan menerima obat tanpa harus ke fasilitas kesehatan.
Pendataan
Sama seperti dua tetanggnya, Kota Tangerang tengah menghadapi lonjakan kasus. Sebanyak 9.672 kasus positif dan 940 suspek aktif masih dirawat.
Pemerintah Kota Tangerang menguatkan pendataan untuk pelacakan kasus dan pelayanan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Salah satunya melalui Aplikasi Sigacor.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebutkan, aplikasi itu untuk verifikasi data warga yang positif Covid-19 hingga tingkat RT/RW. Dengan begitu, proses pelacakan bisa lebih cepat. ”Sebelumnya verifikasi oleh puskesmas. Sekarang sebar sampai RT/RW supaya mempercepat pelacakan kasus Covid-19,” ujarnya.
Pemerintah daerah, lanjut Arief, juga menyiapkan bantuan untuk warga yang isolasi mandiri di rumah. Untuk itu, Satgas Covid-19 dan organisasi perangkat daerah diminta menyosialisasikan penggunaan layanan telemedik yang bisa diakses melalui laman https://isoman.kemkes.go.id/.