Kenaikan Kasus Covid-19 di Bodetabek Kian Tak Terkendali
Kenaikan kasus Covid-19 yang melonjak di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mengindikasikan mulai meluasnya sebaran varian Omicron.
BEKASI, KOMPAS — Kasus aktif Covid-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, mencapai 10.124 kasus. Peningkatan kasus kian signifikan akibat mulai terjadinya transmisi lokal antara sesama warga.
Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Kota Bekasi, kasus aktif di daerah itu hingga 5 Februari 2022 mencapai 10.124 kasus aktif. Dari jumlah itu, ada 9.721 kasus yang sedang menjalani isolasi mandiri dan 403 kasus dirawat di rumah sakit.
Ketua Tim Dokter Penanganan Covid-19 Kota Bekasi Anthony Tulak mengatakan, kasus Covid-19 di Kota Bekasi masih akan meningkat signifikan hingga akhir Februari 2022. Kenaikan kasus terjadi akibat mulai terjadi penularan antara sesama masyarakat.
”Rata-rata yang dirawat itu kluster keluarga yang didapatkan dari perkantoran. Ini sudah transmisi lokal. Virus di bawah dari imigran di luar dan karena penularan Omicron lima kali lebih cepat dari varian Delta, penularan di antara sesama warga juga cepat,” kata Anthony.
Tim kesehatan Kota Bekasi, kata Anthony, menyiapkan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Di rumah sakit itu, hingga Minggu ini, ada 167 pasien yang sedang menjalani perawatan. Pasien yang dirawat rata-rata pasien dengan gejala sedang.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi saat ini ada tiga gedung yang digunakan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19. Jika pasien terus bertambah, gedung lain di rumah sakit itu juga bakal difungsikan untuk merawat pasien Covid-19.
Baca Juga: Kasus Melonjak, Surabaya Siapkan RS Lapangan Tembak
”Yang paling penting adalah dukungan dari pemerintah daerah. Kemudian dukungan dari masyarakat agar tetap menjaga dan mematuhi protokol kesehatan dan tidak panik,” ujarnya.
Langkah lain yang mesti dipercepat, yakni meningkatkan cakupan vaksinasi lengkap. Sebab, vaksinasi lengkap mengurangi risiko untuk terpapar Covid-19.
Berdasarkan data KPCPEN Kota Bekasi, hingga 5 Februari 2022, cakupan vaksinasi di Kota Bekasi untuk dosis pertama berdasarkan identitas kependudukan mencapai 93,23 persen. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis keduanya 77,12 persen.
Pelaksana tugas Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, dihubungi secara terpisah mengatakan penyebab kenaikan kasus di Bekasi belum diketahui penyebabnya. Namun, lonjakan kasus yang terjadi kemungkinan akibat kepatuhan warga pada protokol kesehatan yang kian berkurang.
Pemerintah Kota Bekasi, kata Tri, terus berupaya menahan laju penularan Covid-19 dengan menambah ruang perawatan pasien Covid-19. Puskesmas dan rumah sakit umum daerah tipe D di daerah itu juga dipersiapkan sebagai kamar isolasi pasien.
Baca Juga: Jaga Pola Hidup Sehat Hadapi Gelombang Ketiga Pandemi
Rekor tertinggi
Di Kota Bogor, kasus Covid-19 juga terus meningkat dan mencapai rekor tertinggi selama pandemi Covid-19. Dari data Dinas Kesehatan Kota Bogor pada 4 Februari 2022, angka konfirmasi positif Covid-19 mencapai 336 kasus. Angka itu kembali melonjak dan mencapai 741 kasus pada 5 Februari 2022.
Angka ini merupakan yang tertinggi atau rekor selama pandemi Covid-19 dibandingkan gelombang kedua pada pada 9 Juli 2021 yang disebabkan varian Delta. Adapun pada Minggu (6/2/2022), pukul 15.00, tercatat ada 266 konfirmasi positif Covid-19 dengan jumlah kasus aktif mencapai 2.061 kasus.
Status PPKM dulu yang diubah. Kalau kemudian PPKM berlevel tetap, kita melawan musuh yang sama dengan kebijakannya tetap itu namanya bercanda.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, lonjakan kasus tersebut menjadi sinyal keras untuk semua lapisan warga dan lembaga untuk tidak menganggap remeh atau abai protokol kesehatan. Rumah sakit rujukan Covid-19 juga harus siap mengantisipasi lonjakan pasien.
”Tempat tidur di rumah sakit betul-betul diprioritaskan bagi pasien dengan gejala sedang, berat dan kritis. Meski begitu yang bergejala ringan dan tak bergejala tetap harus juga diperhatikan. Mereka yang isolasi mandiri harus juga terpantau ketat,” kata Bima.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menambahkan, seluruh rumah sakit harus memiliki persiapan menyeluruh termasuk menyediakan tempat tidur isolasi minimal 30 persen dan menyiapkan fasilitas ruang perawatan intensif.
Baca Juga: Rumah Sakit Antisipasi Lonjakan Kasus di Kota Bogor
”Saat ini, kapasitas tempat tidur dan ICU masih 18 persen (21 rumah sakit rujukan). Obat-obatan, oksigen, tenaga kesehatan, beban, dan pengaturan sumber daya manusia itu penting agar pengalaman yang sudah-sudah tidak terulang lagi,” ujarnya.
Kasus Covid-19 juga melonjak tajam di wilayah Tangerang Raya. Di Kota Tangerang hingga Minggu ini ada penambahan 1.127 kasus. Jadi total kasus aktif Covid-19 di daerah itu sebanyak 9.672 kasus. Sementara di Tangerang Selatan ada penambahan 1.455 kasus sehingga total kasus aktif Covid-19 di daerah itu mencapai 12.112 kasus.
Evaluasi PPKM
Epidemolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 yang melonjak di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi mengindikasikan mulai meluasnya sebaran varian Omicron. Namun, penanganan kasus sejauh ini masih memiliki kelemahan lantaran tidak ada data pasti porsi penyebaran varian Omicron dan varian lain di wilayah penyangga Jakarta. Tujuannya, agar penyebaran Omicron bisa diawasi.
”Jika dilihat angka kematian yang menurun, ini artinya sebaran kasus lebih banyak varian Omicron. Tetapi, tidak boleh berasumsi. Kita kalau melawan musuh, kita harus tahu musuh ini pasti,” kata Miko.
Miko juga meminta Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk mengevaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang sedang berlaku di wilayah Bodetabek. Evaluasi untuk mengubah status PPKM kian urgen sebab mengendalikan kasus tanpa perubahan kebijakan dianggap tidak serius.
”Status PPKM dulu yang diubah. Kalau kemudian PPKM berlevel tetap, kita melawan musuh yang sama dengan kebijakannya tetap itu namanya bercanda,” tutut Miko.