Pemenang Tender Diperoleh, Trek Formula E Segera Terbangun
Jakpro selaku penyelenggara balapan mobil listrik Formula E optimistis balapan di Juni 2022 mendatang tergelar. Pemenang tender yang akan membangun trek sudah diperoleh.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Jakarta Propertindo atau Jakpro memastikan, balapan mobil listrik Formula E atau Jakarta E-Prix 2022 tetap digelar. Trek balapan disebutkan siap dibangun menyusul proses tender yang sudah selesai dan mendapatkan pemenang tender.
Gunung Kartiko, Vice Managing Director Organizing Committee (OC) Jakarta E-Prix 2022 PT Jakarta Propertindo melalui keterangan resmi, Sabtu (5/2/2022), menjelaskan, proses tender sirkuit Jakarta E-Prix 2022 sudah selesai. Pemenang tender sirkuit Formula E sudah ditetapkan, yaitu PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk.
Proses tender hingga terpilih pemenang ini, lanjut Gunung, telah melalui beberapa tahapan seleksi. Proses pengadaan dilaksanakan secara terbuka, dapat diakses melalui websitee-procurement perseroan yang telah memenuhi prinsip Pengadaan Barang/Jasa.
Kemenangan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk berdasarkan kelulusan berbagai kriteria penilaian yang telah ditetapkan dan hasil klarifikasi bersama-sama dengan tim konsultan pelaksana, tim ad hoc procurement perseroan, serta tim Formula E. Semua itu agar sesuai standar kualitas terbaik dan ketepatan waktu dalam membangun sirkuit balapan E-Prix 2022.
Pada proses pengadaan itu, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk mendapat kecukupan dan pemenuhan penilaian terbaik di antara penyedia lainnya melalui proses evaluasi dan klarifikasi. Perusahaan itu disebut berpengalaman membangun infrastruktur, termasuk jalan layang dan jalan tol, kemampuan proyek, serta akuntabilitas dalam bekerja.
Menurut Gunung, pengalaman-pengalaman itu telah banyak dibuktikan oleh pemenang terpilih ini. Jakpro pun optimistis, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dapat berkolaborasi menyukseskan Jakarta E-Prix 2022. ”Mereka memiliki banyak peralatan yang mumpuni dan tenaga ahli yang telah bertahun-tahun berkecimpung di bidang konstruksi,” ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Gunung, proses tender itu sempat mengalami kegagalan. Kemudian dilakukan tender ulang dengan mengundang peserta yang sebelumnya telah mengirimkan penawaran.
Proses tender ulang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut, termasuk melakukan klarifikasi ulang dan proses lainnya. Keseluruhan proses dijalankan dengan pengawasan kualitas yang ketat oleh Jakpro yang sudah dipercaya dan berpengalaman membangun berbagai fasilitas mega infrastruktur untuk Pemprov DKI. Di antaranya, seperti Velodrome, Equestrian, dan Jakarta International Stadium.
”Jakpro telah menetapkan mitra kerja terpilih pada tanggal 1 Februari 2022, dan menyambut baik kerja sama ini untuk menyukseskan pembangunan sirkuit Jakarta E-Prix 2022,” kata Gunung.
Terkait agenda balapan itu, pada rapat kerja Komisi B dengan PT Pembangunan Jaya Ancol, Rabu (02/02/2022), Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga sempat mempertanyakan trek atau sirkuit balapan yang belum kunjung terbangun. Padahal, agenda balapan kurang dari empat bulan lagi.
PT Pembangunan Jaya Ancol dalam rapat kerja tersebut memberikan penjelasan, untuk bisa menggelar balapan, terlebih dulu perlu ada penilaian dari kantor jasa penilai pajak (KJPP). Itu karena balapan itu digelar di lahan atau area milik PT Pembangunan Jaya Ancol, dan penyelenggara adalah PT Jakarta Propertindo.
Secara terpisah, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi melalui keterangan tertulis, juga sempat memberikan response terkait balapan Formula E, yaitu bahwa investor tidak mau terlibat kegaduhan politik Formula E.
Prasetio menyebut kalangan investor enggan memberikan sponsor kepada Formula E karena even ini diseret ke ranah politik, sedangkan para investor tidak mau terang-terangan terlibat dalam kompetisi politik.
Awal mula Formula E menjadi agenda politik adalah saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumpulkan tujuh fraksi di DPRD DKI Jakarta untuk mangkir dalam Paripurna Interpelasi Formula E yang diinisiasi PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). ”Setelah itu, semua terkait Formula E adalah peristiwa politik,” kata Prasetio.
Prasetio menabahkan, jelas-jelas Pemprov DKI Jakarta menyatakan sebagai pihak penyelenggara Formula E. Itu dibuktikan dengan Instruksi Gubernur kepada Dinas Pemuda dan Olahraga untuk menganggarkan dan membayar commitment Formula E sebesar Rp 560 miliar.
Namun, pada 2021 Anies menyebut gelaran Formula E adalah Bussines to Bussines. Artinya, Pemprov tidak lagi terlibat. Lalu, Anies menunjuk politikus sebagai Ketua Pelaksana atau Organizing Committee Formula E. Prasetio menambahkan, rangkaian peristiwa tersebut menjadi penyebab Formula E tidak diminati investor. Terlebih, Oktober tahun ini jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI bakal berakhir.
”Pengusaha enggak mau terlibat dalam kegaduhan politik. Makanya mereka enggak mau investasi di Formula E,” tandasnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi respons Prasetio dan menyatakan bahwa itu semua pendapat masing-masing. ”Silakan semua. Ini Indonesia, negara demorasi, reformasi, semua boleh berpendapat yang penting semua kompak bersatu membangun bangsa,” ujarnya.