Di Bekasi, pelaku nekat membunuh kerabat dekatnya karena mengaku mendapat bisikan gaib.
Oleh
stefanus ato
·3 menit baca
RG (53) nekat membunuh teman dekatnya hanya karena mengaku mendapat bisikan gaib. Polisi belum menemukan motif lain di balik kasus pembunuhan itu.
RG dan korban RH (53) pada Selasa (11/1/2022) malam sepakat bertemu di rumah kakak RG di Perumahan Jatibening Estate, Pondok Gede, Kota Bekasi. Kedua perempuan separuh baya itu memang selama ini berteman dekat. Mereka sering kali bertemu untuk sekadar berbagi cerita.
”Korban RH kemudian merasa tidak enak badan. Dia meminta tolong RG untuk kerokan,” ucap Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hengki, Kamis (13/1/2022), di Bekasi.
Di saat tengah mengerok kerabatnya di salah satu ruangan di lantai tiga rumah kakaknya itu, RG mengaku mendapat bisikan gaib. Dia bergegas menuju ke dapur, lalu mengambil sebilah pisau dapur.
Pisau itu kemudian dia gunakan untuk menusuk korbannya di bagian leher. Seusai itu, RH sempat berupaya bangkit mencari pertolongan dengan bersusah payah turun dari lantai tiga ke lantai satu.
RH kemudian jatuh tersungkur di teras rumah itu akibat kehabisan darah. Kakak RG yang pada saat kejadian berada di lantai dua kemudian menemukan RH sudah tidak bernyawa pada Selasa (11/1/2022) pukul 22.00.
Menurut Hengki, dari hasil penyelidikan polisi, sejauh ini belum ada motif lain di balik kasus itu. Korban dan pelaku juga tidak terlibat pertengkaran atau dendam tertentu.
Terkait kemungkinan adanya hubungan sesama jenis, polisi memastikan penyelidikan belum mengarah ke sana. Saat ini polisi masih menunggu hasil observasi kejiwaan karena korban memiliki riwayat penyakit kelenjar getah bening dan sindrom ketakutan.
Adapun akibat perbuatan pelaku, polisi menjeratnya dengan Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang Pembunuhan. Pelaku terancam pidana penjara paling lama 15 tahun.
Dari catatan Kompas, kasus pembunuhan yang berlatar belakang gangguan kejiwaan juga pernah terjadi di Desa Sendang Rejo, Kecamatan Sendang Agung, Lampung. Pelaku berinisial KPW (32) tega membunuh ayah kandungnya sendiri, Slamet Riyanto (68). Pemuda yang diduga mengalami gangguan jiwa itu membunuh orangtuanya menggunakan golok.
Kepala Polsek Kalirejo Inspektur Satu Edi Suhendra pada 23 Maret 2021 mengatakan, pembunuhan itu bermula saat pelaku melihat korban sedang duduk di dapur rumahnya, 22 Maret siang. Saat itu, korban sedang makan siang seusai pulang bekerja di sawah.
Secara tiba-tiba, pelaku meminta maaf kepada korban. Namun, setelah itu pelaku langsung membunuh korban dengan golok yang dipegangnya.
Setelah itu, pelaku sempat memasukkan kepala korban yang sudah terpisah dari tubuhnya ke dalam karung. Pemuda itu lalu berkeliling desa menggunakan sepeda motor sambil membawa potongan kepala itu. Dia juga memberi tahu kepada para tetangganya bahwa ia baru saja melakukan pembunuhan (Kompas.id, 23/3/2021).
Di Banda Aceh, seorang pelaku berinisial PP (21) juga nekat mengahabisi nyawa seorang ibu bernama Ramlah (35), di Desa Lamjabat, Kecamatan Meuraxa. Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banda Aceh Ajun Komisaris Polisi Ryan Citra Yudha pada 8 Maret 2021 mengatakan, PP menyerang korban membabi buta dengan sebilah sangkur pada Jumat (5/3/2021). Saat itu, Ramlah sedang memasak di rumahnya. Tiba-tiba PP masuk ke rumah dan menyerang korban.
Yudha mengatakan, satu minggu sebelum kejadian, pelaku mengalami perubahan perilaku. Kepada pemilik kantin tempat dia bekerja, dia mengirimkan pesan bahwa dia adalah Imam Mahdi. ”Kalau aku bilang aku adalah Imam Mahdi, kalian anggap aku gila,” kata Yudha mengulang pernyataan pelaku (Kompas.id, 8/3/2021).