MRT Jakarta Targetkan Layani 14,6 Juta Penumpang pada 2022
Penumpang MRT Jakarta ditargetkan rata-rata 40.000 orang per hari. Target itu disusun dengan asumsi pandemi terkendali.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta memproyeksikan mampu mengangkut 14,6 juta penumpang pada 2022. Dengan target sebanyak itu, artinya tiap hari diangkut 40.000 penumpang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta, Senin (27/12/2021), menjelaskan, target itu diperhitungkan dengan asumsi situasi pandemi Covid-19 makin terkendali dan tidak ada lagi gelombang Covid-19. Di sisi lain, target bisa dicapai jika pemerintah mendukung melalui kebijakan-kebijakan yang mendorong masyarakat naik angkutan umum massal.
Angka rata-rata 40.000 penumpang per hari itu diproyeksikan bisa dicapai jika melihat performa layanan pada akhir 2021 yang mulai meningkat. Dari catatan MRT Jakarta, sepanjang 2021 angka penumpang MRT Jakarta terhantam luar biasa oleh pandemi Covid-19.
Pada Januari 2021, angka rata-rata penumpang per hari MRT Jakarta sebanyak 13.694 orang. Angka itu terus merangkak naik hingga Mei 2021 dengan rata-rata penumpang per hari mencapai 24.016 orang.
Sebelumnya, gelombang kedua pandemi Covid-19 menghantam layanan MRT Jakarta. Pada Juli 2021, rata-rata penumpang per hari turun drastis ke angka 4.324 orang. Dengan situasi yang makin terkendali, jelas William, angka layanan rata-rata penumpang per hari mulai naik.
Apabila pada Oktober 2021 rata-rata penumpang per hari yang terlayani 22.834 orang, maka pada November 2021 rata-rata penumpang yang dilayani MRT Jakarta menjadi 30.238 orang per hari. Untuk Desember 2021 sampai 22 Desember 2021, rata-rata penumpang yang terlayani angkutan MRT Jakarta sebanyak 34.526 orang per hari.
”Sehingga total dari Januari hingga 22 Desember 2021 sebanyak 6.836.878 penumpang terlayani MRT Jakarta dengan rata-rata penumpang 19.205 orang per hari,” kata William.
Belajar dari capaian 2021 dan dengan asumsi situasi pandemi yang makin terkendali itulah, jelas William, MRT Jakarta menargetkan angka layanan rata-rata 40.000 penumpang per hari. ”Jadi, kita berangkat dari 20.000 penumpang per hari pada awal 2022 dan di akhir 2022 bisa 65.000 penumpang per hari, sementara pendapatan dari nontiket atau non fare box (NFB) diharapkan juga bisa meningkat 2-3 kali,” ucapnya.
Dorongan peningkatan jumlah penumpang di antaranya datang melalui program kerja sama dengan operator angkutan umum lain sehingga membentuk sistem angkutan terintegrasi. Selain dengan operator angkutan daring, juga dengan angkutan berbasis jalan raya Transjakarta.
Secara terpisah, pengamat transportasi dari Institut Studi Transportasi (Instran), Darmaningtyas, Selasa (28/12/2021), menjelaskan, dengan target 14,6 juta setahun, ia yakin MRT Jakarta bisa mencapai target itu.
”Kalau mengacu pada kondisi sebelum pandemi, target rata-rata harian pada 2022 rendah karena saat sebelum pandemi sudah mencapai 90.000 orang. Jadi, tanpa melakukan strategi apa pun asal kegiatan perkantoran pulih, target tersebut akan tercapai dengan mudah,” jelasnya.
William menambahkan, belajar juga dari fase 1, integrasi fisik dengan Transjakarta juga dipikirkan. Saat ini dengan pembangunan fase 2A dari Bundaran HI ke Kota, desain stasiun dirancang terintegrasi dengan halte Transjakarta.