Mobilitas masyarakat mulai meningkat. Sebagian daerah, seperti Bogor, mulai mengaktifkan pos pengawasan. Kalimantan Selatan juga memperketat pengawasan di pintu masuk ke daerahnya.
Oleh
Aguido Adri/Jumarto Yulianus
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Kepolisian Resor Bogor mulai mengawasi mobilitas warga yang menuju obyek wisata Puncak, Jawa Barat, dengan memberlakukan ganjil genap di delapan titik yang mulai berlaku pada akhir pekan ini. Menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, titik pengawasan di jalur Puncak akan diperluas menjadi 25 titik.
Mulai Sabtu (18/12/2021), di jalur lalu lintas Puncak mulai diterapkan ganjil genap. Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan pengamanan dengan cara membatasi mobilisasi warga yang ingin berwisata di Puncak, Bogor. Delapan titik penyekatan di jalur menuju Puncak adalah di pos Simpang Gadog, Pasir Angin, Rainbow Hills, Pintu Tol Ciawi, Cibanon, Sentul Utara, Bellanova, dan pos penutupan arus bendungan.
”Nanti (jelang akhir tahun) penyekatan akan diperluas, disiapkan 25 titik pemeriksaan yang tersebar di lima wilayah. Di pos akan ada pemeriksaan sertifikat vaksin,” kata Ade.
Di pos akan ada pemeriksaan sertifikat vaksin.
Pengawasan mobilitas warga itu melibatkan satuan kepolisian di bawah wilayah hukum Kepolisian Daerah Jawa Barat, yaitu Polresta Bogor, Polres Bogor, Polres Cianjur, Polresta Sukabumi, dan Polres Sukabumi.
Dalam pelaksanaan pengetatan, Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Harun mengatakan, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas melalui sistem satu arah di jalur utama Puncak dan di Sentul jika volume kendaraan tinggi. Sejauh ini, belum ada keputusan atau opsi penutupan jalur Puncak saat pergantian tahun.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro menyatakan, wilayah Bogor Raya, khususnya obyek wisata Puncak, Kabupaten Bogor, diprediksi ramai dikunjungi turis dari banyak daerah.
Untuk itu, lima polres sepakat mendirikan 25 posko pemantauan, yakni di Kabupaten Bogor 10 pos pemantauan, 6 pos di Kota Bogor, 3 pos di Kabupaten Sukabumi, 2 pos di Kota Sukabumi, dan 4 pos di Cianjur.
Terkait ramainya perjalanan wisata atau keperluan lain, sepanjang Sabtu kemarin gejala tersebut sudah tampak. Hal itu, antara lain, ditunjukkan dari kemacetan di beberapa ruas jalan di Jakarta dan sekitar.
Informasi dari akun Twitter resmi Jasamarga menyebutkan Tol Layang Sheikh Mohammed Bin Zayed (MBZ) Jakarta-Cikampek harus ditutup sementara pada Sabtu sekitar pukul 10.35. Jalan layang MBZ dibuka kembali sekitar pukul 12.30. Penutupan tersebut untuk mengurangi kepadatan di Jalan Layang MBZ dan Ruas Tol Jakarta-Cikampek. Selain karena banyaknya kendaraan bermotor, kepadatan juga terjadi akibat kecelakaan di Jalan Layang MBZ pada Sabtu pagi itu.
Hulu-hilir
Mewaspadai naiknya mobilitas masyarakat juga dilakukan di Kalimantan Selatan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim mengatakan, transmisi penularan Covid-19 di wilayahnya sudah relatif melandai. Namun, ditemukannya kasus Covid-19 varian Omicron membuat kewaspadaan harus kembali ditingkatkan.
”Untuk langkah preventif atau upaya penanganan di hulu, kami sudah minta pada kantor kesehatan pelabuhan (KKP) serta pengelola bandara dan pelabuhan untuk memperketat pemeriksaan di pintu kedatangan guna mengantisipasi masuknya varian Omicron,” kata Muslim di Banjarmasin, Sabtu.
Muslim mengatakan, pemerintah daerah berupaya mengoptimalkan pengetatan pada periode Natal dan Tahun Baru. Berbagai aktivitas masyarakat selama periode itu harus dapat dikendalikan dengan baik.
Sejalan dengan hal itu, upaya penanganan di hilir juga kembali diperkuat. Para pengelola rumah sakit sudah diminta untuk waspada dan kembali menyiagakan tempat perawatan pasien Covid-19. Tempat isolasi pasien dan fasilitas ataupun prasarana lain, termasuk ketersediaan oksigen dan obat-obatan, harus disiapkan.