Jajak pendapat ”Kompas” memotret pergeseran pada produk yang akan dibeli saat Harbolnas 12.12 tahun ini. Urutan teratas, 42,6 responden berencana membeli produk-produk yang berkaitan dengan kebutuhan harian.
Oleh
Yohanes Mega Hendarto
·4 menit baca
Di tengah kelesuan dan perjuangan memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19, Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas masih menjadi harapan kebangkitan minat belanja daring masyarakat. Terbukti, saat Harbolnas 12 Desember tahun lalu, nilai transaksi justru meningkat pada satu hari itu. Tahun ini pun, momen diskon di seluruh lokapasar (e-commerce) masih disambut antusias.
Momen Harbolnas adalah program khusus pesta belanja daring (online) dengan diskon besar-besaran yang diselenggarakan serempak pada 12 Desember (12.12). Tahun ini adalah penyelenggaraan Harbolnas 12.12 yang kesepuluh sejak dimulai tahun 2012. Penamaan Harbolnas 12.12 yang diselenggarakan selama dua hari (tanggal 11 dan 12) digunakan untuk membedakan momen diskon yang dibuat oleh sejumlah lokapasar tiap bulannya, seperti 10 Oktober (10.10) atau 11 November (11.11).
Merujuk riset Nielsen Indonesia pada Desember 2020, nilai transaksi Harbolnas 12.12 mencapai Rp 11,6 triliun. Angka tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini turut menumbuhkan optimisme ekonomi digital yang dapat memberi kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19.
Transaksi Harbolnas 12.12 tahun lalu juga memberi catatan kenaikan transaksi dari luar Pulau Jawa sebesar 97 persen dibandingkan 2019. Bisa jadi hal ini berkaitan dengan minat konsumen pada promo ongkos kirim gratis yang disediakan oleh tiap platform belanja daring atau dari penjual. Promo tersebut diminati oleh 78 persen konsumen mengingat para penjual terpusat di Pulau Jawa, sementara para pembeli juga banyak yang berasal di luar Pulau Jawa. Para konsumen justru tidak terlalu berminat dengan promo penggunaan voucer dan pengembalian uang (cashback).
Barangkali, pemberian promo gratis ongkos kirim menjadi strategi yang lebih digencarkan sejumlah lokapasar dan pemilik toko pada momen Harbolnas 12.12 tahun ini. Apalagi, cara belanja daring dengan sistem bayar di tempat (cash on delivery/COD) mulai banyak diminati konsumen yang belum terbiasa bertransaksi secara daring. Belum lagi, cara bayar dicicil dan pembayaran belakangan (pay later) menjadi cara bertransaksi yang sedang digencarkan tiap lokapasar saat ini.
Antusiasme belanja
Banyaknya promo yang ditawarkan, diskon yang menggiurkan, serta kemudahan cara pembayaran mendorong publik untuk tidak melewatkan momen ini. Antusiasme publik tersebut tergambar dari hasil jajak pendapat Kompas pada 23-26 November lalu. Hampir separuh responden menyatakan pernah (kadang-kadang dan selalu) memanfaatkan momen Harbolnas untuk berbelanja.
Momen Harbolnas dimanfaatkan untuk memborong berbagai macam barang. Dari mereka yang pernah berbelanja daring saat Harbolnas 12.12, mayoritas (77,2 persen) berbelanja satu hingga lima barang. Sementara itu, 8,7 persen responden berbelanja enam hingga sepuluh barang, bahkan 5,5 persen lainnya berbelanja hingga lebih dari sepuluh barang.
Selaras dengan temuan Nielsen Indonesia sebelumnya, 42 persen responden jajak pendapat Kompas yang tahun lalu ikut meramaikan Harbolnas 12.12 mengaku lebih suka membeli produk-produk mode dan alat olahraga. Kemudian, sepertiga responden memilih berbelanja kebutuhan harian, kecuali makan dan minum, seperti membayar tagihan dan peralatan rumah tangga.
Namun, jajak pendapat memotret terjadinya pergeseran pada produk yang akan dibeli saat Harbolnas 12.12 tahun ini. Urutan teratas, 42,6 responden berencana membeli produk-produk yang berkaitan dengan kebutuhan harian. Berikutnya baru produk-produk mode dan alat olahraga yang dipilih seperlima responden. Selain itu, responden juga lebih mengutamakan membeli produk makanan dan minuman dibandingkan produk kosmetik yang banyak dibeli pada tahun lalu.
Ekonomi digital
Jika dicermati, tampaknya para calon konsumen Harbolnas 12.12 kali ini akan lebih bijak memilih barang yang mereka beli. Produk kebutuhan harian yang berada dalam urutan teratas jajak pendapat menjadi tanda bahwa produk ini adalah prioritas kebutuhan sekaligus yang paling diincar promonya. Namun, pada praktiknya, prioritas dapat digoyahkan jika dihadapkan dengan berbagai promo menarik, apalagi disematkan pada produk favorit yang belum tentu dibutuhkan.
Meskipun lebih dari setengah responden setuju momen Harbolnas 12.12 merupakan saat yang tepat untuk berbelanja daring, lebih dari sepertiga responden menanggapi bahwa momen tersebut sama saja seperti hari-hari biasanya atau merasa tidak memiliki keistimewaan.
Mungkin saja, para responden yang menganggap datar momen Harbolnas 12.12 menaruh kecurigaan terhadap praktik kecurangan yang dilakukan sejumlah pelapak daring. Praktik itu seperti harga barang digelembungkan dahulu, lalu diberikan diskon besar, padahal harga normalnya lebih kurang sama saja. Bahkan, penipuan juga terjadi, seperti pedagang mengirimkan barang yang tidak sesuai, misalnya stok lama, cacat, atau rusak, kepada konsumen.
Berhadapan dengan masalah ini, sebenarnya Asosiasi E-Commerce Indonesia (Indonesian E-Commerce Association/idEA) sudah memberikan peraturan yang wajib ditaati tiap lokapasar dan penjual usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berpartisipasi dalam Harbolnas 12.12. Baik para penjual maupun platform belanja daring diharuskan menerapkan sistem yang jujur, transparan, dan jelas, misalnya dilarang menggunakan promo fiktif. Selain itu, tidak boleh melakukan manipulasi, seperti menggelembungan harga, menerapkan harga tersembunyi, atau menjual barang yang berbeda dari deskripsi. Aturan lain, menyebutkan ketentuan dan syarat berlaku yang jelas pada promo yang ditawarkan.
Selaku penyelenggara Harbolnas 12.12, idEA juga menyediakan layanan konsumen berupa keluhan dan pertanyaan lain terkait momen belanja nasional tersebut. Usaha ini dilakukan untuk memelihara iklim ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan tumbuh dari tahun ke tahun.
Jadi, apakah Anda termasuk yang sudah berbelanja daring hari ini? (LITBANG KOMPAS)