November 2021, Bulan dengan Penumpang Tertinggi MRT Jakarta
Selama bulan November atau seiring dengan PPKM Level 1 penumpang MRT Jakarta melonjak 31,8 persen dari jumlah penumpang di bulan Oktober 2021. November dinilai sebagai bulan dengan jumlah penumpang tertinggi.
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta mencatat jumlah penumpang di bulan November 2021 melonjak 31,8 persen dari jumlah penumpang pada Oktober 2021. November dinilai sebagai bulan dengan jumlah penumpang tertinggi seiring penerapan PPKM level 1.
William P Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta, dalam agenda Forum Jurnalis MRT Jakarta, Selasa (30/11/2021), yang digelar secara daring, menjelaskan, jumlah penumpang total MRT Jakarta pada November 2021 sebanyak 872.925 orang. Adapun rata-rata harian penumpang tercatat sebanyak 30.101 orang.
Dibandingkan dengan penumpang total selama Oktober 2021, jumlah di November 2021 jauh lebih besar, naik 31,8 persen. Pada Oktober 2021, penumpang total tercatat 707.854 orang atau rata-rata 22.834 orang.
Menurut William, kenaikan jumlah penumpang terjadi seiring dengan status PPKM level 1 untuk DKI Jakarta. Para penumpang kembali memadati rangkaian moda raya terpadu yang saat ini masih melayani rute sejauh 16 km dari Lebak Bulus ke Bundaran HI itu. Sehingga, bila pada 5–31 Oktober 2021 rata-rata penumpang harian pada perpanjangan PPKM Level 2 DKI Jakarta sebanyak 23.231 orang, maka pada 1–26 November 2021 saat pemberlakuan PPKM level 1 DKI Jakarta jumlah rata-rata penumpang MRT Jakarta 30.294 orang.
Tentu saja, bila dibandingkan dengan penumpang pada Juli 2021 atau saat pemberlakuan PPKM darurat, perbandingan jumlah penumpang Juli dengan November sangat luar biasa. Penumpang Juli dibandingkan November 2021 terjadi lonjakan hingga 596 persen karena penumpang total di Juli sebanyak 134.053 orang.
”Mudah-mudahan terus meningkat, terutama di tahun depan. Kalau tidak ada situasi yang disebabkan varian baru, kami berharap angka ini akan terus naik,” kata William.
Namun, William memproyeksi, angka tertinggi akan terjadi pada November 2021 untuk tahun ini. Sebab, dalam waktu dekat pemerintah berencana membatasi kembali mobilitas masyarakat melalui pengetatan PPKM.
”Pada Desember 2021 dan Januari 2022 kemungkinan rata-rata penumpang menjadi 20.000-an orang per hari, turun dari rata-rata November 2021 yang 30.294,” kata William.
Pada akhir November 2021 ini hingga 13 Desember 2021 DKI Jakarta kembali memasuki PPKM level 2. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan penyesuaian. Di antaranya dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait pembatasan-pembatasan.
”Jadi, memasuki libur akhir tahun, ini proses yang harus kita lalui. Mudah-mudahan dengan diberlakukannya level 2, ini menjadi peringatan bagi kita untuk lebih hati-hati lagi. Melaksanakan prokes (protokol kesehatan) lebih ketat lagi dan disiplin,” kata Ahmad Riza.
Adapun untuk pembatasan-pembatasan, jelas Ahmad Riza, Pemprov akan menerbitkan Peraturan Gubernur juga akan ada surat edaran yang diterbitkan untuk mengatur. ”Mengatur banyak hal seperti jam operasional yang akan dikurangi, kapasitas, semua dikurangi,” ujarnya.
Pembatasan-pembatasan itu, imbuh Ahmad Riza, diharapkan bisa menjadi cara jitu menyikapi varian baru virus korona dari Afrika Selatan.
William kembali melanjutkan, terkait dengan aturan PPKM, untuk menjamin keselamatan dan keamanan penumpang sampai hari ini MRT Jakarta masih menerapkan pembatasan kapasitas penumpang. Dengan 62–67 orang per kereta juga penempatan stiker tanda jaga jarak, membuat MRT Jakarta masih bisa menerapkan protokol kesehatan di dalam kereta sebagai antisipasi menghadapi lonjakan kasus ataupun kemungkinan masuknya virus korona varian baru.